1. Visual Unik dan Sentuhan Sinematik 'SWEAT TOUR'

instagram.com/charlixcx

"Ini benar-benar perjalanan yang menarik, berubah dan beradaptasi sesuai skala tur ini, tapi juga karena kolaborasi yang intens di dalamnya. Pada akhirnya, pencahayaan menjadi faktor yang benar-benar bisa menyatukan kedua pertunjukan,” ujar Strauss, yang telah bekerja sama dengan Charli sejak 2019. Bersama Jonny Kingsbury dari Cour Design, mereka sangat mengandalkan pencahayaan sebagai elemen penyatu untuk tur ini.

Kingsbury menambahkan, “Biasanya, penyanyi pop akan di-highlight dengan pencahayaan terang, tetapi di sini kami justru menggunakan efek strobo yang intens, seolah-olah kamu melihat seseorang berjalan melewati klub dalam sebuah film sepanjang acara.”

Kingsbury mengungkapkan bahwa konsep ini sangat cocok dengan estetika brat Charli. “Seperti ketika Charli mendorong kameraman, meludah di atas panggung, lalu seolah ‘menyatu’ dengan energinya. Semuanya terasa sangat brat.”

Hasilnya adalah pertunjukan yang unik, visual yang dinamis, dan pengalaman menonton yang terasa sinematik dan membawa suasana klub ke panggung besar. Ini adalah perpaduan yang sukses dan menjadi ciri khas Sweat Tour mereka.

2. Perpaduan Sempurna Antara Charli XCX dan Troye Sivan

instagram.com

Bagian favorit Strauss di tur Sweat menunjukkan betapa kuatnya sinergi kreatif mereka. Di tengah pertunjukan, ketika Troye sedang menyelesaikan lagu Stud di panggung utama dan Charli bersiap membawakan 365 dari atas panggung scaffolding, layar dimatikan dan tiba-tiba terdengar suara khas Charli dengan bumpin' that dari speaker.

"Secara musik, dunia mereka benar-benar menyatu dengan baik, dan bisa mengekspresikannya secara visual... rasanya luar biasa melihat dua dunia ini bertabrakan dengan cara yang benar-benar pas," ungkap Strauss. Bersama Kingsbury, ia memuji Mitch Schneider, direktur musik, yang sukses memadukan musik Charli dan Troye sebagai fondasi utama pertunjukan.

Strauss menambahkan, “Awalnya banyak yang mengira tur ini hanya akan seperti, Troye tampil dulu, baru Charli. Tapi Troye, Charli, dan seluruh tim sepakat, ‘Kalau kita mau bikin ini, semuanya harus terjalin—baik secara musik, visual, semuanya.’”