Berita Duka, Margarita Fores Chef Perempuan Terbaik Meninggal Dunia di Usia 65 Tahun

Penulis: Ricka Milla Suatin

Diperbarui: Diterbitkan:

Berita Duka, Margarita Fores Chef Perempuan Terbaik Meninggal Dunia di Usia 65 Tahun
Margarita Fores (credit: instagram.com/margaritafores)

Kapanlagi.com - Dunia kuliner tengah berduka atas kepergian salah satu bintangnya, Margarita Fores, chef asal Filipina yang pernah dinobatkan sebagai Asia's Best Female Chef pada tahun 2016. Margarita meninggal dunia pada usia 65 tahun, dan kabar duka ini disampaikan oleh putranya, Amado Fores, melalui sebuah unggahan di media sosial pada Selasa, 11 Februari 2025.

"Dengan berat hati saya menyampaikan kabar meninggalnya Ibu saya, Margarita A. Forés. Keluarga kami berduka atas kehilangan yang tak terduga ini, dan kami mohon doa Anda selama masa ini. Kami akan dapat menyampaikan kabar lebih lanjut pada waktunya," tulis Amado dalam pernyataannya di Instagram.

Margarita Fores bukan sekadar chef, melainkan juga sosok berpengaruh di dunia kuliner. Ia dikenal luas sebagai pemilik beberapa restoran ternama di Filipina, seperti Cibo, Lusso, dan Grace Park. Dengan sentuhan khasnya, ia menghadirkan masakan Italia yang autentik dan menjadi pelopor gerakan farm-to-table, yang mendorong penggunaan bahan lokal berkualitas tinggi.

1. Awal Perjalanan: Dari Akuntansi ke Dunia Kuliner

Margarita Fores memulai perjalanan kariernya dengan langkah yang tak terduga; ia adalah seorang akuntan sebelum akhirnya menemukan cinta sejatinya di dunia kuliner. Perubahan besar terjadi saat ia mengunjungi Italia pada tahun 1987, di mana ia terpesona oleh kelezatan masakan Italia yang mendalam.

Kembali ke Manila, ia pun mengasah keterampilan memasaknya melalui berbagai pelatihan intensif, yang membawanya untuk meluncurkan bisnis katering pertamanya, Cibo di M, yang segera mencuri perhatian berkat cita rasa masakannya yang luar biasa.

Pada tahun 1997, ia melangkah lebih jauh dengan membuka restoran pertamanya, Cibo, yang menghadirkan hidangan Italia berkualitas tinggi dalam suasana kasual namun tetap elegan. Kesuksesan ini menjadi fondasi bagi ekspansi bisnisnya, melahirkan restoran-restoran lainnya seperti Lusso dan Grace Park, yang semakin mengukuhkan namanya di dunia kuliner.

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

2. Kesuksesan Besar dan Pengakuan Internasional

Seiring berjalannya waktu, Margarita telah melampaui batasan Filipina dan meraih pengakuan internasional berkat dedikasinya yang luar biasa terhadap kuliner Italia dan konsep farm-to-table. Pada tahun 2016, ia dinobatkan sebagai Asia's Best Female Chef oleh ajang bergengsi Asia's 50 Best Restaurants, sebuah prestasi yang menggambarkan komitmennya dalam dunia masakan.

Tak hanya itu, Margarita juga mendirikan Asian Campus di Casa Artusi, sekolah kuliner ternama di Italia, dan aktif berpartisipasi dalam berbagai acara kuliner global, termasuk penampilannya di program televisi CNN's Culinary Journeys yang semakin mengangkat namanya di panggung dunia.

Selain keahliannya dalam masakan, ia juga merambah dunia bisnis dengan meluncurkan Margarita Floralscapes, membuktikan bahwa ia bukan sekadar chef, melainkan seorang pengusaha visioner yang berani membawa budaya kuliner ke dimensi yang lebih tinggi.

3. Kepergian yang Mendadak dan Misterius

Kehilangan sosok Margarita bagaikan petir di siang bolong, mengejutkan banyak kalangan yang mengenalnya sebagai bintang aktif di dunia kuliner. Ditemukan tidak responsif di sebuah hotel di Hong Kong, Margarita seharusnya menghadiri pertemuan makan siang yang telah dijadwalkan, namun hingga kini penyebab kematiannya masih menjadi misteri bagi keluarga dan pihak berwenang.

Dalam pernyataan yang disampaikan Amado Fores, ia meminta pengertian agar keluarga diberi ruang untuk berduka, sembari berjanji akan memberikan informasi lebih lanjut seiring waktu. Kesedihan mendalam pun melanda penggemar, rekan, dan pelanggan setia yang mengenang Margarita sebagai pengubah wajah kuliner Filipina.

Restoran terkenalnya, Cibo, pun tak ketinggalan memberikan penghormatan melalui unggahan di media sosial, menegaskan betapa besar dedikasi Margarita dalam menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan bagi banyak orang.

4. Warisan Margarita Fores dan Masa Depan Bisnisnya

Meskipun Margarita telah tiada, jejak kulinernya tetap berlanjut melalui restoran yang ia dirikan dan semangat yang ia tanamkan dalam generasi baru. Dalam beberapa tahun terakhir, ia berkolaborasi dengan putranya, Amado, untuk menghidupkan proyek-proyek kuliner seperti restoran Amano dan Steak and Frice yang kini dikelola oleh sang anak.

Dalam sebuah wawancara mendalam dengan Tatler, beberapa hari sebelum kepergiannya, Margarita dengan bangga menyatakan rasa cintanya terhadap Amado. Kini, banyak yang berharap Amado dapat melanjutkan dan mengembangkan visi kuliner ibunya yang luar biasa. Kehilangan Margarita memang menyisakan duka, namun warisan dan dedikasinya akan terus menginspirasi para chef muda untuk berkarya di dunia kuliner.

5. People Also Ask

1. Siapa Margarita Forés?

Margarita Forés adalah seorang chef ternama asal Filipina yang dikenal sebagai pendiri restoran Cibo, Lusso, dan Grace Park. Ia dianugerahi gelar Asia’s Best Female Chef pada tahun 2016.

2. Bagaimana Margarita Forés meninggal?

Margarita ditemukan dalam kondisi tidak responsif di sebuah hotel di Hong Kong. Penyebab pasti kematiannya belum diumumkan oleh pihak keluarga.

3. Apa saja restoran yang didirikan oleh Margarita Forés?

Beberapa restoran terkenalnya termasuk Cibo, Lusso, Grace Park, dan Alta. Ia juga mendirikan bisnis katering Cibo di M serta floristry Margarita Floralscapes.

4. Apakah Margarita Forés memiliki keturunan?

Ya, ia memiliki seorang putra bernama Amado Forés yang juga berkarier di dunia kuliner dan telah membuka beberapa restoran sendiri.

(Tom Holland alami gegar otak ringan saat lakukan syuting SPIDER-MAN: BRAND NEW DAY.)

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending