Profil Margarita Fores, Chef Wanita Terbaik Asia Spesialis Masakan Italia yang Meninggal Dunia di Usia 65 Tahun

Penulis: Ricka Milla Suatin

Diperbarui: Diterbitkan:

Profil Margarita Fores, Chef Wanita Terbaik Asia Spesialis Masakan Italia yang Meninggal Dunia di Usia 65 Tahun
Margarita Fores (credit: instagram.com/margaritafores)

Kapanlagi.com - Dunia kuliner baru saja berduka atas kepergian salah satu ikonnya, Margarita Fores. Chef asal Filipina yang dikenal luas ini menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (11/2), meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam dunia gastronomi. Sebagai Koki Wanita Terbaik di Asia, Fors tidak hanya mengangkat nama negaranya, tetapi juga berperan sebagai pelopor dalam memperkenalkan kelezatan masakan Italia dan Filipina ke pentas internasional.

Dengan dedikasi yang luar biasa, ia telah menginspirasi banyak koki muda di seluruh Asia. Sejak awal kariernya, cinta mendalam Fores terhadap masakan Italia membawanya menempuh perjalanan yang menakjubkan, belajar langsung di negeri asal pasta dan pizza, hingga sukses mendirikan jaringan restoran di Filipina. Komitmennya terhadap penggunaan bahan-bahan segar dan penerapan konsep farm-to-table membuatnya dihormati sebagai salah satu tokoh kuliner terkemuka di dunia.

Tak hanya itu, ketangguhan Fores dalam menghadapi berbagai rintangan, termasuk perjuangannya melawan kanker, menunjukkan semangatnya yang tak pernah padam. Restoran-restoran yang ia dirikan tidak hanya menjadi simbol keberhasilan, tetapi juga bagian dari warisan kuliner yang akan dikenang selamanya. Lantas, apa yang membuat Margarita Fores begitu istimewa dan mampu meninggalkan jejak yang mendalam di dunia kuliner? Berikut ulasannya, dirangkum Kapanlagi.com, Rabu (12/2).

1. Perjalanan Karier Margarita Fores sebagai Koki

Margarita Fores, yang lahir pada 23 Maret 1959 di Filipina dari keluarga terpandang, tumbuh dalam suasana kaya budaya dan prestasi. Sejak kecil, kecintaannya pada masakan Italia menggelora, dan perjalanan kulinernya dimulai saat ia melangkah ke New York, terpesona oleh restoran-restoran Italia yang menggugah selera.

Pada tahun 1986, ia berani menantang diri dengan pergi ke Italia untuk menjalani pelatihan intensif selama empat bulan, belajar langsung dari tiga koki terkenal di Florence, Roma, dan Milan, yang membekalinya dengan teknik memasak Italia yang otentik. Tanpa pendidikan formal di bidang kuliner, Margarita mengandalkan pengalaman dan bimbingan para ahli untuk memahami seni gastronomi.

Setibanya di Filipina, ia mendirikan bisnis katering yang sukses, Cibo, dan pada tahun 1997, meluncurkan restoran pertamanya dengan nama yang sama, menawarkan masakan Italia autentik dengan harga terjangkau, menjawab kerinduan masyarakat Filipina akan cita rasa yang belum banyak tersedia saat itu.

(Sule bicara tentang kondisi kesehatannya, ternyata penyakitnya nggak cuma satu.)

2. Menyandang Gelar Chef Wanita Terbaik Asia

Pada tahun 2016, Margarita Fores meraih puncak kariernya dengan dianugerahi gelar Koki Wanita Terbaik Asia oleh penghargaan bergengsi 50 Restoran Terbaik Asia. Prestasi ini menegaskan posisinya sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam dunia kuliner Asia, di mana ia tak hanya mempromosikan masakan Italia di Filipina, tetapi juga memperkenalkan cita rasa Filipina ke kancah global.

Dedikasinya yang tiada henti dan inovasi yang segar dalam setiap hidangan menjadi bukti nyata komitmennya terhadap kualitas. Selain itu, Fores aktif mendukung petani dan nelayan lokal dengan memilih bahan-bahan segar, karena baginya, makanan berkualitas tinggi dimulai dari bahan baku terbaik.

Ia juga berperan sebagai duta produk Filipina, seperti Job's Tears, biji-bijian bebas gluten yang khas dari tanah airnya. Kemenangan ini membuka jalan baginya untuk berkolaborasi dengan chef- chef ternama di seluruh dunia, semakin mengukuhkan namanya di pentas internasional.

3. Fokus di Masakan Italia

Margarita Fores, seorang pecinta masakan Italia, mengawali perjalanannya di dunia kuliner saat berada di New York, dan semakin mengukuhkan kecintaannya setelah menjalani pelatihan langsung di Italia. Ia tidak hanya belajar resep, tetapi juga menyelami filosofi masakan Italia yang mengedepankan kesegaran bahan dan kesederhanaan.

Dari kecintaannya tersebut, ia mendirikan beberapa restoran yang mencerminkan jiwa Italia, seperti Cibo yang menyajikan hidangan klasik dengan sentuhan modern dan harga terjangkau, Lusso yang menawarkan pengalaman fine dining dengan menu eksklusif, serta Alta di Bonifacio Global City yang memadukan cita rasa Italia dan Filipina dalam suasana yang mewah.

Prestasinya semakin bersinar ketika pada Mei 2024, restorannya Grace Park berhasil meraih peringkat ke-12 dalam daftar Restoran Santai Terbaik Asia versi Opinionated About Dining, membuktikan kemampuannya dalam mengadaptasi kuliner Italia dengan bahan lokal tanpa mengorbankan keaslian rasa.

4. Sosoknya Menginspirasi

Margarita Fores bukan hanya seorang maestro di dunia kuliner, tetapi juga sosok inspiratif yang mengangkat semangat banyak wanita dalam industri ini. Dengan keberhasilan membangun kerajaan restoran yang mengesankan, ia menunjukkan ketahanan luar biasa ketika menghadapi dua kali diagnosis kanker dalam hidupnya.

Dikenal karena kerendahan hatinya, Fores tak segan membagikan ilmu kepada generasi muda, mendorong kemajuan kuliner Filipina di pentas dunia. Bagi Fores, memasak lebih dari sekadar menciptakan rasa; ia percaya bahwa makanan memiliki kekuatan untuk menyebarkan kebahagiaan dan mempererat ikatan antar manusia.

Penghargaan yang diterimanya sebagai Cavaliere dell'Ordine della Stella d'Italia pada tahun 2018 dari pemerintah Italia menjadi bukti nyata dedikasinya dalam mempromosikan budaya dan gastronomi Italia di seluruh dunia.

5. Meninggal Dunia

Pada 11 Februari 2025, dunia kuliner kehilangan salah satu bintangnya, Margarita Fores, yang berpulang di usia 65 tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh putranya, Amado Fores, melalui media sosial, mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam.

Meskipun penyebab kematiannya belum diungkapkan, jejak yang ditinggalkan Margarita dalam dunia masakan tak akan terlupakan. Sebagai seorang chef yang mengubah wajah kuliner Filipina, ia berhasil memperkenalkan cita rasa Italia ke tanah Filipina dan sebaliknya, menjadikan restoran-restorannya sebagai simbol dedikasi dan cinta yang tulus terhadap seni memasak.

Kepergiannya menandai berakhirnya era seorang pionir yang telah mengubah lanskap kuliner Filipina dan menginspirasi banyak generasi koki untuk terus berkarya.

"Dengan berat hati saya menceritakan meninggalnya ibu saya secara tiba-tiba, Margarita A. Forés. Keluarga kami berduka atas kehilangan yang tidak terduga ini, dan kami mohon doa Anda selama ini. Kami akan dapat berbagi lebih banyak pada waktunya. Dengan rasa syukur. Amado," tulis Amado di unggahan Instagramnya, dikutip, Rabu (12/2).

6. People Also Ask

1. Apa yang membuat Margarita Forés menjadi koki terkenal?

Margarita Forés dikenal karena kepiawaiannya dalam masakan Italia dan dedikasinya dalam mengangkat kuliner Filipina ke panggung dunia.

2. Apa restoran yang didirikan oleh Margarita Forés?

Ia mendirikan Cibo, Lusso, Grace Park, dan Alta, yang semuanya menyajikan masakan Italia dengan sentuhan khasnya.

3. Bagaimana perjalanan awal karier Margarita Forés di dunia kuliner?

Ia belajar memasak di Italia sebelum kembali ke Filipina dan mendirikan bisnis katering serta membuka restoran-restoran sukses.

4. Mengapa Margarita Forés dihormati dalam dunia kuliner?

Selain sebagai koki berbakat, ia juga dikenal karena dedikasinya dalam mempromosikan bahan lokal dan mendukung komunitas kuliner.

(Tom Holland alami gegar otak ringan saat lakukan syuting SPIDER-MAN: BRAND NEW DAY.)

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending