1. Surat Pernyataan Fairuz

Begiliah Surat Pernyataan Fairuz yang dibacakan kakaknya, Rani Fatarafiq:

"Saya Fairuz, sebagai wanita muslimah, sebagai seorang ibu dan seorang istri yang tidak pernah melakukan perbuatan tercela. Namun tiba - tiba mantan suami saya yang sudah bercerai sejak tahun 2015, bekerja sama dengan pemilik akun YouTube Rey Utami dan Benua, menyebarkan kalimat-kalimat KONTEN ASUSILA di postingan akun YouTube tersebut, yang menyebut bahwa:

1. Organ Intim bau ikan asin
2. Organ intim berjamur 
3. Karena bau, organ intim disendokin / dikerok sampai satu sendok penuh cairan keputihan
4. Organ intim keputihan
5. Organ intim bau karena gonta-ganti pasangan

Kalimat-kalimat asusila tersebut sangat melukai hati saya dan sangat mempermalukan suami dan keluarga saya, apalagi sangat berakibat negatif terhadap kejiwaan anak saya karena bagaimanapun semua teman-teman di sekolah dan guru-gurunya mengetahui bahwa dia adalah anak Fairuz.

Yang lebih menyakitkan lagi, pemilik akun Rey Utami dan Benua dengan tertawa-tawa menyebarkan konten asusila tersebut dengan mengajak semua orang untuk subscribe dan dipublikasikan sebanyak mungkin untuk meningkatkan subscriber. Setelah postingan aku tersebut disebarluaskan, saya sudah menyampaikan protes dan keberatan atas penyebarluasan konten tersebut. Akan tetapi justru tindakan pemilik akun tersebut malah membuat postingan baru yang isinya ketawa-ketiwi membenarkan konten pertama yang berisi ASUSILA.

Saya membuat laporan polisi ini demi menjaga harga diri saya, suami dan anak serta demi harkat martabat wanita seluruh Indonesia karena konten asusila tersebut sangat melecehkan diri wanita-wanita di Indonesia. Saya berharap agar bapak Kapolda Metro Jayas dan juga para pemuka dan tokoh agama, semakin terbuka hatinya untuk menjadikan kasus ini sebagai awal momentum untuk menjaga harkat dan martabat wanita serta penegakan hukum di Indonesia.

Terlapor,
1. Galih Ginanjar Saputra
2. Rey Utami
3. Pablo Benoa
Pemilik akun YouTube Rey Utami dan Pablo Benua.

Pasal 27 ayat 1 ju Pasal 43 ayat 1 dan atau Pasal 27 ayat 3 Ju Pasal 45 Ayat 1 UU RI No. 19 tahun 2016 tentang ITE dan atau pencemaran nama baik dan atau fitnah Pasal 310 dan 311 KUHP."

2. Tak Ada Preskon

Setelah membacakan surat pernyataan, Hotman menolak untuk mengadakan konferensi pers. Ini semua gara-gara kondisi Fairuz yang terlihat begitu syok dengan pemberitaan ini. Hotman juga bilang tak tahu apakah bakal ada mediasi atau tidak.

"Saya kira tidak ada konferensi pers, tidak ada tanya jawab, jadi mohon maaf, kami pulang dulu. Ini sudah atas instruksi keluarga. Hanya dia jubirnya kali ini. Atas instruksi keluarga, hanya dia jubirnya," ujar Hotman.

3. Tak Ada Kata Damai

Fadhia kakak Fairuz, menolak untuk mendatangkan Galih. Ia juga tak kaget kalau Galih tidak merasa bersalah, karena dia yakin hukum yang akan bicara.

"Kita ngga bisa menentukan, tapi semua orang se-Indonesia juga tahu, omongan dia pantes ngga sih. Sebagai laki-laki gentleman dan normal nggak sih. Oh kita nggak ada kata damai, nggak mungkin lah," kata kakak Fairuz.

4. Keluarga Fairuz Malu

Menurut kakaknya, Fairuz shock banget, drop, dan sedih dengan pemberitaan ini. Awalnya dia ingin diam saja, tapi akhirnya melihat beritanya semakin luas, Fairuz pun tak mau tinggal diam.

"Bukan Fairuz aja, keluarga juga malu. Perempuan Indonesia juga pada malu. Pentingnya itu. Kita mau kasih pelajaran buat orang yang ngehina perempuan di Indonesia. Kita ngga terima," pungkas sang kakak.