Ibunda Sandy Tumiwa Peringatkan Tessa Kaunang Hormati Perjanjian

Penulis: Fitrah Ardiyanti

Diterbitkan:

Ibunda Sandy Tumiwa Peringatkan Tessa Kaunang Hormati Perjanjian Tessa Kaunang/©KapanLagi.com®/M. Akrom Sukarya

Kapanlagi.com - Meski sudah bercerai 2 tahun lalu, Tessa Kaunang dan mantan suaminya masih belum bisa membereskan soal harta gono-gini mereka. Pihak Sandy Tumiwa akhirnya menggugat Tessa dan meminta agar rumah yang kini ditempatinya dengan anak-anak untuk segera dijual dan hasilnya dibagi dua.


Amalia Nursanti, ibunda Sandy, dipanggil sebagai saksi dalam persidangan Rabu kemarin. Beliau menjelaskan bahwa dasar gugatan Sandy adalah karena ingin masa depan anak-anaknya terjamin.


"Yang utama, Sandy ingin punya tempat tinggal, sehingga anak-anak bisa main ke rumah orangtuanya. Kalau rumah gak digugat, pertama, pada saat selesai (keluar dari penjara), anak-anak mau main di mana, jaminan pendidikan juga dari mana kalau harta gono-gini ini tidak digugat sekarang. Seandainya Tessa nikah kembali, apakah ada jaminan dari suami barunya tidak akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan seperti menggadaikan atau menjual. Dengan Sandy menggugat, akan terjamin pendidikan anaknya," tuturnya saat dijumpai usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/10).


Amalia: "Harta yang di Duren Tiga itu harta bersama dan harus dibagi dua."/©KapanLagi.com®/M. Akrom SukaryaAmalia: "Harta yang di Duren Tiga itu harta bersama dan harus dibagi dua."/©KapanLagi.com®/M. Akrom Sukarya

Rencananya, rumah tersebut akan dijual dan kemudian dibagi dua. "Sandy dapat 50%, Tessa juga 50%. Anak-anak juga dapat setengah dari Sandy dan Tessa. Harta ini ada porsi kesehatan, pendidikan, asuransi untuk anak, jadi Tessa jangan khawatir," tegasnya.


Amalia berharap jika harta bersama senilai Rp 4 M itu harus dibagi dua. "Itu harta yang harus dibagi dua. Karena itu hak istri dan suami. Kalau digugat, ya dibagi dua. Dasar gugatan Sandy untuk tempat tinggal yang layak nanti kalau anak anak mau main," ulangnya.


Beliau meminta Tessa untuk menghormati kesepakatan bersama yang sudah mereka tanda tangani. "Kalian berdua manusia dewasa yang ngerti akan ada konsekuensi dari sebuah tanda tangan. Jelas tidak ada paksaan, tidak ada tuntutan saat keduanya tanda tangan, karena jelas terang benderang Nafkah anak dimulai harta bersama dibagi dua," tandasnya.


(Sule bicara tentang kondisi kesehatannya, ternyata penyakitnya nggak cuma satu.)

(kpl/aal/tch)

Reporter:

Sahal Fadhli

Rekomendasi
Trending