Meski Perannya Hanya Muncul Sedikit, Ibnu Jamil Mengaku Tetap Kesulitan Beradegan Dalam Film Before, Now & Then

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Meski Perannya Hanya Muncul Sedikit, Ibnu Jamil Mengaku Tetap Kesulitan Beradegan Dalam Film Before, Now & Then
Kapanlagi/Adrian Utama Putra

Kapanlagi.com - Ibnu Jamil ikut terlibat dalam sebuah film karya sutradara Kamila Andiri berjudul Before, Now & Then. Film berlatar tahun 60an ini kini juga sudah bisa ditonton dilayanan streaming Prime Video.

Uniknya suami dari Ririn Eka Wati ini tak begitu banyak mendapat porsi dalam film ini. Namun jelang akhir film tokoh yang diperankan Ibnu Jamil pun dimunculkan jelas.

 

1. Temui Banyak Kesulitan

Meski begitu, tetap saja Ibnu Jamil mengaku banyak menemui kesulitan ketika berperan dalam film Before, Now & Then. Bagaimana tidak Ibnu yang bukan orang sunda harus fasih berbahasa sunda dalam adegannya.

"Saya jujur ada jarak banget, itu salah satu alasan saya ambil, karena memang tantangannya di situ. Terus karena saya orang dari suku Betawi, Sunda bukan nggak ngerti banget, tapi cuma sedikit, di permukaan aja," ungkap Ibnu Jamil saat ditemui usai screening film Before, Now & Then di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (18/8).

(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)

2. Siapkan Mentor

Terlebih film ini mengambil latar belakang waktu tahun dimana transisi kepemimpinan Soekarno beralih ke Soeharto. Tapi untungnya, Fourcolours Production telah menyiapkan mentor yang baik agar Ibnu bisa menjalakan perannya dengan baik.

"Apalagi ini setting tahun 60an itu bahasa Sunda-nya beda lagi. Alhamdulillah Fourcolours dan tim Kamila Andini menyiapkan mentor berbahasa Sunda. Supaya bisa dekat dengan bahasa Sunda era itu," ujarnya.

3. Terima Tawaran

Selain kesulitan dalam bahas, ada hal lain yang menjadi tantangan bagi lelaki berusia 41 tahun ini. Akan tetapi ia tetap menerima tawaran syuting karena Kamila Andini adalah sutradara di balik suksesnya film ini.

"Selain kesulitan bahasa, cuaca di lokasi syuting, wah dingin banget itu Ciwidey. Pas hari pertama syuting saya pakai tiga selimut nggak mempan. Itu full scene Ciwidey, dan Bandung satu scene. Itu syuting di era awal pandemi. Dengan segala keterbatasan tapi hasilnya wow banget. Semoga banyak yang suka, banyak diterima," paparnya.

"Saya salah satu pengagum karya Kamila Andini, saya ikuti mulai Sekala Niskala, Yuni, dan memang salah satu harapan juga bekerja sama. Alhamdulillah mendapat undangan saat itu ditawarin film Nana ini. Nggak berekspektasi terlalu tinggi, saya sudah bisa bergabung dengan karya Kamila udah senang banget. Pas lihat hasilnya, wah, ini salah satu tontonan, genre, rasa, alternatif baru dalam perfilman Indonesia," pungkasnya.

(Segera nikah! Clara Shinta dan Lxa posting foto pre-wedding tanpa bersentuhan.)

Rekomendasi
Trending