Nafa Urbach Kritik Pedas Sinetron Zaman Sekarang, Beri Saran Tayang Seminggu Sekali

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diperbarui: Diterbitkan:

Nafa Urbach Kritik Pedas Sinetron Zaman Sekarang, Beri Saran Tayang Seminggu Sekali
Nafa Urbach ©KapanLagi.com/Bayu Herdianto

Kapanlagi.com - Beberapa waktu lalu lewat Instagram Story, Nafa Urbach membuka obrolan terkait industri sinema elektronik atau sinetron di tanah air. Menurutnya, bila tak ada gebrakan baru, bisa jadi tontonan tersebut akan ditinggalkan.

Bukan tanpa alasan, karena berdasar komentar warganet yang datang padanya, banyak mengaku mulai tinggalkan sinetron dan beralih ke drama seri Korea Selatan. Beberapa penyebab diungkap dari cerita yang itu-itu saja serta production values yang ala kadarnya karena dikejar tayang.

"Gini loh, kadang-kadang mereka itu suka dikejar sama waktu karena striping. Udah striping, bikin cerita ribet bukan main, misal ada adegan tabrakan itu kan nggak bisa asal, nggak bisa sembarangan. Cuma karena anggaran produksi, jadinya jelek luar biasa. Itu yang membuat penonton kita pelan demi pelan, sedikit demi sedikit, mulai menonton streaming," kata Nafa saat dihubungi melalui sambungan telepon.

1. Lebih Bagus Zaman Dulu

Nafa Urbach pada era 90an dikenal sebagai pemain sinetron yang populer. Menurutnya, pada zaman itu kualitas sinetron jauh lebih baik dari sekarang. Besar kemungkinan dikarenakan syuting tidak mengejar waktu dan hanya tayang seminggu sekali sehingga segala aspek sangat dijaga.

"Zaman dulu sinetron aku keren-keren, zaman aku ceritanya bagus-bagus. Aduh maaf ya, tapi kalah lah sinetron sekarang. Mungkin karena (tayang) weekly kali ya," ungkap ibu satu anak ini.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Tayang Per Season

Untuk mengembalikan minat penonton televisi, sebagai pemerhati Nafa pun menyarankan agar lebih meningkatkan cerita dan production values. Jika bisa, tak ada salahnya tayang tiga atau satu episode perminggu supaya bisa terjaga.

"Aku mikir nggak usah terlalu banyak lah episodenya, bikin aja per season misal satu season 50 episode okelah. Kualitasnya akan terjaga. Kalau misal seminggu sekali kelamaan ya tiga episode seminggu," tutup pemain beberapa judul sinetron populer seperti Deru Debu dan Kehormatan ini.

Rekomendasi
Trending