1. Temani Saat Terakhir Ibunda

Sosok almarhumah ibunda dikatakan Angger Dimas merupakan sosok yang tegas, namun senantiasa mendidik anak-anaknya. Ia masih ingat, jika malas belajar, ibunya pasti bakal memarahinya.

"Saya takut sama ibu, karena dia itu tegas dan disiplin. Tapi di sisi lain kami kayak teman, jadi kami sangat dekat," katanya.

Saat kondisi ibunya sedang drop satu tahun belakangan, Angger Dimas senantiasa selalu berada di sisi untuk merawat orang yang telah melahirkannya ke dunia. Saat itu, ia yakin kalau ibunya bisa kembali sehat seperti sedia kala.

"Saya saat proses hukum kematian anak saya sempat menghilang, karena saya menemani ibu saya rawat jalan ke RS Dharmais. Jadi saya ingin sekali ibu saya sembuh," akunya.

"Selama dekat memang ibu itu tidak pernah mengeluh atas sakitnya. Sampai akhirnya saya baru tahu kemarin ibu saya sudah stadium empat atas kankernya," Angger Dimas menyambung.

2. Ibunda Sangat Sayang

Semasa hidup, Angger Dimas menyatakan kalau ibunya bukanlah tipikal orang yang memperlihatkan rasa sayangnya secara langsung. Tapi, almarhumah akan membanggakan dirinya saat sedang bersama orang lain.

"Saya dikasih tau ayah saya, katanya ibu begitu sayang sama dia. Ayah bilang, 'ibu tuh sayang banget sama kamu nggak mau kamu tuh dalam keadaan yang sangat berat, ibu nggak mau kamu kepikiran', udah itu saja sih yang bisa saya sampaikan," tutup Angger Dimas seraya menangis.