Kapanlagi.com - Kabar pilu datang dari artis cantik Renita Sukardi. Pemeran Nurmala dalam sinetron Tukang Ojek Pengkolan ini sudah tiga tahun terakhir berjuang melawan kanker payudara yang dideritanya.

Ditemui usai menemani sang istri menjalani proses radiasi, Hilmi, suami Renita, berkisah tentang awal mula datangnya kanker tersebut. Kanker yang ternyata sudah menyebar ke seluruh tubuh hingga membuat tulang-tulang merapuh dan mudah patah.

"Jadi ini awalnya Juli 2014 mulai terasa ada benjolan (di area payudara). Setelah diperiksa, kata dokter ada tumor tapi jinak, jadi diangkat lewat operasi kecil. Angkat tumor doang itu pun nggak sampai nginep. Operasi pagi, sore udah pulang lagi. Setelah dibiopsi, ternyata ada sel kanker, divonis dia kanker payudara stadium dua," kata Hilmi di RSCM, kawasan Jakarta Pusat, Rabu (5/4).

Pria yang mengenakan kaos abu-abu itu lalu melanjutkan, "Begitu ketahuan kemudian diterapi dan sempat hilang. Sekitar akhir 2015 ternyata muncul lagi. Dokter memang sempat bilang walaupun sudah hilang, masih ada sel-sel kecil yang tidak terdeteksi. Nah, sel-sel ini kalau nggak diatasi akan membesar," runut dia.

Suami Renita Sukardi mengungkap kondisi istrinya. © KapanLagi.com/Adi Abbas Nugroho

Pada April 2016 kanker Renita masuk stadium tiga. Dia lalu menjalani operasi pengangkatan payudara sebelah kanan yang sayangnya tak membuat kondisinya bener-bener pulih. Sekitar dua minggu terakhir wanita berusia 40 tahun tersebut hanya bisa terbaring lemah di ranjang.

"Sel kankernya nyebar ke paru-paru, terus kemarin kedeteksi ada di liver, sama yang paling banyak di tulang. Ketahuannya dua minggu yang lalu waktu disinar ada tulangnya yang patah. Patah karena nggak kenapa-napa sih, emang rapuh tulangnya. Jadi kemarin duduk di closet agak sedikit cepet, terus retak," cerita Hilmi berusaha tegar.

Selama terbaring lemah itu, wanita yang akrab disapa Iren ini tak boleh banyak bergerak. Karena kalau salah bergerak sedikit saja, bisa fatal akibatnya.

"Sekarang mandi, pup, pipis di tempat tidur. Yang kena tuh leher sampe tulang belakang. Paha yang segitu gedenya aja patah, bisa kebayang leher yang cuma seuprit itu, kalau dia goyangnya salah gimana? Kalau patah kaki masih bagus, masih bisa di-pen. Kalau leher patah kan urat syaraf nih, bisa cacat urusannya. Sekarang tangan kanannya udah mulai nggak normal," pungkasnya.