Kapanlagi.com - Politisi yang juga putri mantan Presiden Abdurahman Wahid, Yenny Wahid bertekad menetralisir isu-isu SARA dalam Pilkada Gubernur DKI Jakarta putaran kedua yang digelar pada 20 September 2012 mendatang.
"Warga Jakarta harus berpikir realistis dan tidak terjebak pada isu-isu SARA yang sebelumnya sempat diembuskan, walaupun akhirnya tak terpengaruh pada perolehan suara Jokowi-Ahok," kata Yenny Wahid di Depok, Kamis (19/07).
Yenny yang menjabat Ketua Umum Partai Kemakmuran Bangsa Nusantara (PKBN) menegaskan, masyarakat bisa menilai secara objektif terkait maraknya isu agama yang digulirkan kepada pasangan Jokowi - Ahok. Apalagi, hal itu dimungkinkan akan semakin marak terjadi pada Bulan Ramadhan. Dirinya sejak awal mendukung calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta Joko Widodo - Basuki Tjahja Purnama, dan berharap hasil pada putaran kedua tidak akan berubah, sehingga Jokowi Ahok memimpin Jakarta pada periode 2012-2017. "Moga-moga hasilnya tak berubah dan Jokowi-Ahok tetap unggul," ucapnya. Jakarta, menurutnya, harus dipimpin orang yang ingin punya niat kuat memperbaiki masalah yang ada di kota ini, punya terobosan kreatif. Terobosan Jokowi - Ahok saat memimpin daerah masing-masing memiliki inovatif, seringkali menerobos jantung birokrasi. "Kemauan keras untuk memperbaiki Jakarta dibutuhkan untuk memimpin Jakarta," ujarnya. Dikatakannya agar warga DKI Jakarta tidak golput dan menggunakan hak pilihnya. "Kita ingin masyarakat gunakan hak pilihnya," tukasnya. Sementara itu, Ketua Panwaslu DKI Jakarta Ramdansyah mengatakan pihaknya bekerja sama dengan tokoh agama bahkan lembaga-lembaga keagamaan supaya tidak terjadi kampanye negatif terhadap pasangan calon maupun terhadap calon lain. Panwaslu akan mengeluarkan imbauan agar tempat ibadah tidak dijadikan ajang kampanye. "Itu kami akan coba menyampaikan ke tokoh-tokoh masyarakat maupun tokoh agama agar tidak melakukan kampanye di tempat ibadah dan tempat pendidikan," ucap Ramdansyah.