KapanLagi.com -
Oleh: Puput Puji Lestari

Pemain: Velove Vexia, Syailendra Soepomo, Endhita, Irina Bjorklund.

Sifat egois memacu kita untuk melihat kesalahan dan kekurangan orang lain. Tak jarang sifat ini dimiliki anak muda yang emosinya masih labil. Melihat dari sudut pandang sendiri. Itulah yang Keke (Velove Vexia) lakukan. Kisah film ini bukan mengisahkan kehidupannya. Tapi menggambarkan orang-orang di sekitarnya. Bagaimana mereka memperlakukan Keke dan perlakuan seperti apa yang membentuk pribadinya.

Merasa kurang perhatian dari ibunya yang sibuk menjahit dan ayahnya yang meninggalkan keluarganya, Keke merasa kehidupannya tidak beres. Namun, dorongan semangat dari neneknya membuatnya selalu kuat. Ia selalu memiliki caranya sendiri untuk mengatasi keadaan. Termasuk saat ia sibuk sekolah, kursus, memberi les, MLM, dan masih harus mengantar jahitan ibunya. Semua kesulitan yang dihadapi memberi inspirasi untuk memiliki mobil. Menurutnya mobil akan memudahkannya kemana-mana. Selain tidak harus repot membawa barang ke sana kemari.

Tentu saja, meskipun impiannya mobil sederhana seharga Rp 30 juta, Keke harus bekerja keras. Usahanya inilah yang membuatnya pontang-panting. Sempat diragukan oleh keluarga juga kakaknya, Fitri (Endhita) ia sungguh berusaha untuk mendapatkan sebuah mini cooper, mobil kecil yang cantik. Apa saja dikerjakan oleh Keke. Lulus SMA, ia menambah kesibukan dengan menjadi SPG, bahkan berusaha ikut casting.

Fitri terus menghina impian adiknya. Perkataan Fitri yang menyebut Keke mimpi siang bolong karena ingin mobil tapi nggak bisa nyetir. Pantang menyerah, Keke ikut kursus mobil. Usaha Keke membuat Dino (Syailendra Soepomo), pelatih setir mobil, prihatin sekaligus kagum yang diam-diam berubah jadi rasa sayang.

Usaha Keke menunjukan hasil, duit mulai terkumpul, dikit lagi mini cooper ada di tangan. Impian Keke semakin dekat, tapi suatu kejadian memaksa Keke untuk merelakan mimpi yang sudah diraihnya itu. Dunia berbalik 180 derajat. Setelah 3/4 bagian film mengisahkan sudut pandang Keke, ending film ini membalik keadaan dengan melihat sudut pandang yang lain. Jadinya lucu dan haru. Inilah kejutan yang membuat film ini layak Anda tonton.

Rizal Mantovani menunjukkan tangan dinginnya kembali lewat film drama komedi remaja ini. Mengawali tahun 2011 dengan semangat baru, film ini menawarkan cerita yang bisa dipetik nilainya tanpa harus merasa digurui. Dengan bahasa gaul ala remaja, dan sedikit ngacau yang juga khas remaja juga, Rizal menyimak betul bagaimana pergaulan remaja masa kini.

Lihat Galeri Foto CEWEK GOKIL:

CEWEK GOKIL

CEWEK GOKIL

CEWEK GOKIL