Ricuh, Jenazah Olga Syahputra Nyaris Tak Bisa Masuk Rumah
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Kepergian Olga Syahputra untuk selamanya membuat masyarakat Indonesia sangat berduka. Khususnya warga Jakarta yang ingin melihat secara langsung jenazah komedian itu dari dekat.
Lautan manusia yang membanjiri kawasan di sekitar kediaman Olga pun sempat membuat perjalanan jenazah sedikit terhambat. Saking banyaknya orang yang ada di sana, ambulance yang membawa Olga nyaris tak bisa bergerak.
Padatnya massa yang ada di sana membuat situasi sempat sedikit ricuh. Bahkan pintu rumahnya pun tertutup oleh lautan manusia yang ingin ikut mengusung peti jenazahnya.
Awak media yang berusaha merangsek maju, dipaksa mundur oleh petugas jaga di sana. Warga pun berusaha untuk mendekat, dan makin lama makin padat. Mereka tidak mengindahkan himbauan dari petugas yang berusaha memberi jalan bagi ambulance yang mengusung jenazah Olga.
Lautan manusia membuat jenazah Olga susah masuk rumah. @KapanLagi.com®/Budy Santoso
Sejak dari ujung gapura, lautan manusia sudah tak bisa dikendalikan. Mereka saling berteriak satu sama lain dan tidak ada yang mau minggir.
"Jangan dorong-dorong woy!" teriak salah satu petugas pria yang jaga.
"Kasih jalan woy!!!" teriak yang lain tak mau kalah.
Setelah berjuang cukup lama, akhirnya peti jenazah bisa masuk ke dalam rumah. Namun mobil ambulance tak bisa parkir di depan rumah karena padatnya massa yang ada di sana.
Disambut dengan salawat yang digemakan oleh Dorce Gamalama, almarhum Olga masuk ke rumah yang selama ini ia tinggali. Pagi ini juga, Olga dimandikan di kediamannya dan setelah itu disalati. Rencananya, ia akan dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Barat.
Animo masyarakat yang sangat antusias ini membuktikan bahwa ada jutaan manusia yang menyayangi Olga. Semua ingin mengantarkan sang komedian ternama ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Lautan manusia yang membanjiri kawasan di sekitar kediaman Olga pun sempat membuat perjalanan jenazah sedikit terhambat. Saking banyaknya orang yang ada di sana, ambulance yang membawa Olga nyaris tak bisa bergerak.
Padatnya massa yang ada di sana membuat situasi sempat sedikit ricuh. Bahkan pintu rumahnya pun tertutup oleh lautan manusia yang ingin ikut mengusung peti jenazahnya.
Awak media yang berusaha merangsek maju, dipaksa mundur oleh petugas jaga di sana. Warga pun berusaha untuk mendekat, dan makin lama makin padat. Mereka tidak mengindahkan himbauan dari petugas yang berusaha memberi jalan bagi ambulance yang mengusung jenazah Olga.
Sejak dari ujung gapura, lautan manusia sudah tak bisa dikendalikan. Mereka saling berteriak satu sama lain dan tidak ada yang mau minggir.
"Jangan dorong-dorong woy!" teriak salah satu petugas pria yang jaga.
"Kasih jalan woy!!!" teriak yang lain tak mau kalah.
Setelah berjuang cukup lama, akhirnya peti jenazah bisa masuk ke dalam rumah. Namun mobil ambulance tak bisa parkir di depan rumah karena padatnya massa yang ada di sana.
Disambut dengan salawat yang digemakan oleh Dorce Gamalama, almarhum Olga masuk ke rumah yang selama ini ia tinggali. Pagi ini juga, Olga dimandikan di kediamannya dan setelah itu disalati. Rencananya, ia akan dimakamkan di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Barat.
Animo masyarakat yang sangat antusias ini membuktikan bahwa ada jutaan manusia yang menyayangi Olga. Semua ingin mengantarkan sang komedian ternama ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Yang Ini Juga Tak Kalah Hot!!!
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/abs/phi)
Reporter:
Adi Abbas Nugroho
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement