Kapanlagi.com - Pengurus PARFI (Persatuan Artis Film Indonesia), Jumat (26/8) tetap menggelar kongres ke-15 di Mataram, Lombok. Meski sempat beredar kabar adanya kongres tandingan yang digelar di Jakarta hal itu tak mempengaruhi jalannya acara.

"Kongres ini pertama kali di luar Jakarta. Karena sesuai AD/ART maka kongres ini sah dan memiliki kekuatan organisatoris. Apabila ada kongres lain, jelas bukan kongres PARFI. Bila menggunakan nama PARFI jelas pula tak ada dasar dan pasal AD/ART yang mendukung dan membenarkannya," ucap Aspar Paturusi, Ketua SC Kongres, saat dihubungi awak media, Kamis (25/6) malam.

PARFI sendiri memang tengah terpecah, ada anggota yang tak puas dengan kepemimpinan ketua umum Aa Gatot Brajamusti. Namun berdasarkan ART pasal 18 ayat 5, proses kongres yang digelar di Lombok dipastikan sah.

PARFI di bawah kepemimpinan Aa Gatot Brajamusti. ©KapanLagi.com/Sahal Fadhli

Selain itu Aspar berharap agar semua anggota PARFI menghadiri kongres dan menggunakan hak pilihnya. "Kongres ini hanya sekali dalam 5 tahun dengan agenda utama pemilihan ketua umum," katanya.

Lebih jauh, Ozzy S.S selaku Kominfo PARFI mengingatkan agar para anggota masuk dalam arena kongres yang sah, bukan di luar arena, seperti kongres tandingan.

"Jika dianggap AD/ART hasil kongres ke-14 periode 2011 s/d 2016 belum mangakomodir semua pihak, mari sama-sama disempurnakan dalam kongres yang legal. Bukan kongres mengatasnamakan PARFI yang tidak ada landasan hukumnya, itu sama saja ilegal dan inkonstitusional dan hasilnya itu akan premature alias cacat hukum," tutup Ozzy, saat dihubungi terpisah.