Terlibat Film Biopik, Melanie Subono Diminta Keluarga Wiji Thukul

Diperbarui: Rabu, 13 Januari 2021 16:13 WIB Diterbitkan: Selasa, 17 Januari 2017 07:52 WIB

Melanie Subono © KapanLagi.com®/Budy Santoso

Kapanlagi.com - Untuk pertama kalinya penyanyi Melanie Subono unjuk kebolehan berakting. Ia menjadi salah satu pemeran di biopik aktivis yang hilang pada masa Orde Baru bernama Wiji Thukul berjudul ISTIRAHATLAH KATA-KATA.

Lewat kesempatan pertama tersebut, Melanie sekaligus ingin menarik statement yang sempat terucap dulu. Di mana ia pernah bilang tidak akan pernah main film layar lebar.

"Saya harus menarik kata-kata saya dulu, kalau gue kagak bakal main film. Karena kagak bakat dan kagak enak dilihat," ralat Melanie ditemui di Epicentrum, kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (16/1).

Rupanya yang membuat Melanie tergerak untuk bermain film adalah keluarga Wiji Thukul. Karena dirinya bukan ditawari, melainkan diminta untuk terlibat dan tidak boleh menolak perintah tersebut.

Melanie Subono ikut main dalam film ISTIRAHATLAH KATA-KATA © KapanLagi.com®/Abbas Aditya

"Saya bentuk keterlibatan bukan ditawari berakting tapi diminta sama keluarga Wiji Thukul. Ditelepon, 'Melanie kamu harus ikut ya, titik'. Pas ketemu sama produser dijelasin gini-gini-gini. Sutradaranya siapa tuh, pemainnya siapa tuh? Jujur saya nggak tahu karena saya bukan orang film. Tapi begitu ketemu sutradaranya dan dikasih lihat film dia, saya ketakutan karena filmnya sangat bagus," lanjut Melanie.

Mengingat cukup akrab dengan sosok Wiji lewat puisi-puisinya, pengalaman berakting ini dijadikan bentuk lain oleh Melanie. Ia lantas berbangga menjadi bagian dari sejarah sinema Indonesia yang mengangkat kisah hampir dilupakan.

"Buat gue, mungkin ini akan jadi satu-satunya saat gue main film. Pengalaman yang gue dapat bukan karena gue main film, tapi menjadi bagian dari sejarah. Ini gerakan mengingatkan ada Wiji Thukul. Yang belagak lupa, ini lho kita ingatkan," tutup dia.

Dalam ISTIRAHATLAH KATA-KATA, Melanie diplot sebagai wanita yang menampung Wiji Thukul saat menjadi buronan di Pontianak. Dalam peristiwa sebenarnya Wiji memang buron sebelum dua tahun kemudian (medio 1998) hilang dalam operasi pelenyapan yang dilakukan Tim Mawar Kopasus.