Iga Mawarni Garap 'Gandrung Eng Tay'

Penulis: ahmat effendi

Diterbitkan:

Iga Mawarni Garap 'Gandrung Eng Tay' Iga Mawarni ©Deni Mulyadi

Kapanlagi.com - Diam-diam kiprah keartisan yang dilakoni Iga Mawarni tak hanya melulu tarik suara. Adalah Gandrung Eng Tay, salah satu program dari Dedy Lutan Dance Company, yang dipentaskan di Gedung Kesenian Jakarta pada 1 – 2 Juli 2011. Menjadi pimpinan produksi ternyata bukan hal baru bagi Iga, sebab menangani gelaran dari komunitas tari yang sama pernah ia jalankan empat sampai lima kali.

“Kebetulan ini bukan kali pertama saya terlibat. Untuk persiapan gelaran tari ini dibutuhkan waktu sekitar 7 bulanan, sementara produksinya sekitar 3 sampai 4 bulan,” katanya di Gedung Kesenian Jakarta, Jumat (01/07) malam.

Sebagai seniman harus ada yang bantu. Makanya saya dorong dan bantu mereka agar masyarakat tahu kesenian dari Banyuwangi sekaligus membesarkan komunitas. Sebab komunitas Dedy Lutan tak bisa bergerak sendiri.
Iga Mawarni

Lebih lanjut dikatakan ketertarikan ikut menjadi pimpinan produksi lantaran dia pernah belajar menari sembilan tahun di tempat yang sama. Sehingga secara moral Iga memiliki tanggung jawab moral untuk mengenalkan dan mengangkat kesenian tradisi dari Banyuwangi, Jawa Timur tersebut.

“Sebagai seniman harus ada yang bantu. Makanya saya dorong dan bantu mereka agar masyarakat tahu kesenian dari Banyuwangi sekaligus membesarkan komunitas. Sebab komunitas Dedy Lutan tak bisa bergerak sendiri,” lanjutnya.

Disinggung adakah proyek lain selanjutnya, Iga pun tersenyum. “Harus. Karena memang program selama satu tahun yang digarap. Kebetulan saya suka dengan komunitas ini karena mereka observasi dan riset dulu untuk gelaran. Sehingga gerakan yang diinginkan ada dan juga didokumentasikan,” urainya secara eksklusif kepada Kapanlagi.com®.     

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

(kpl/dis/sjw)

Editor:

ahmat effendi

Rekomendasi
Trending