MASKOT hadir sebagai drama keluarga yang menghadirkan deretan pemain kuat seperti Ariyo Wahab, El Manik, Butet Kertaradjasa, dan Uli Auliani. Sejak awal, film ini langsung mengajak kita masuk ke konflik klasik tapi relevan antara generasi muda dan generasi tua.

Kita mengikuti perjalanan Dennis, sosok anak muda berpendidikan luar negeri yang diperankan Ariyo Wahab, yang tiba-tiba harus pulang ketika sang ayah yang diperankan El Manik sakit keras. Sang ayah memberi satu permintaan terakhir yang terdengar sederhana tetapi penuh makna, yaitu menemukan ayam dengan bentuk tertentu yang akan menjadi maskot baru perusahaan kecap keluarga mereka.

Namun, perjalanan Dennis tidak semudah itu. Ia didampingi Misran, karakter yang diperankan Butet Kertaradjasa, yang digambarkan licik, oportunis, dan sama sekali tidak percaya bahwa Dennis layak memimpin perusahaan.

Misran diam-diam memiliki ambisi menjadi direktur dan berusaha menggagalkan setiap langkah Dennis. Konflik keduanya menjadi pusat ketegangan yang membuat film ini penuh warna.

Petualangan membawa Dennis ke sebuah desa terpencil yang memegang jawaban terhadap permintaan ayahnya. Di tempat inilah ia tanpa sengaja menemukan ayam unik yang selama ini dicari. Namun bukan hanya itu, ia juga bertemu Maruti, yang diperankan Uli Auliani, gadis desa yang menghadirkan kehangatan baru dalam hidup Dennis.

Pertemuan mereka memberi sentuhan romansa yang membuat perjalanan Dennis semakin terasa lengkap. Film garapan sutradara Robin Moran ini pada akhirnya tidak hanya bercerita tentang mencari maskot, tetapi juga tentang mencari arah hidup, memahami warisan keluarga, dan menemukan cinta di tempat yang tidak terduga.