Ini Faktor Utama Perceraian Tommy Kurniawan dan Sang Istri

Diterbitkan 23 Maret 2017 05:15 WIB

Tommy Kurniawan - Tania Nadira © Instagram/tanianadira

Kapanlagi.com - Selama 6 tahun lamanya menikah, Tommy Kurniawan dan Tania Nadira jarang sekali diterpa kabar miring. Namun secara tiba-tiba saja kabar perceraian keduanya merebak luas. Gugatan cerai tersebut dilayangkan oleh pihak wanita dan kini tengah diproses di Pengadilan Agama.

Banyak yang bertanya-tanya apa penyebab keretakan rumah tangga Tommy dan Tania. Ada indikasi jika pihak ke-3 adalah penyebabnya, namun ada pula dugaan bahwa karir Tommy yang kini tengah menurun jadi alasannya. Namun kuasa hukum Tania membantah kabar-kabar miring tersebut.

"Kalau faktor ekonomi menurut saya Tommy masih bagus-bagus aja. Dia juga memilih profesi baru sebagai politisi, akhirnya sudah ke dunia politik pasti memiliki modal yang cukup. Kalau nggak, susah juga kan jadi politisi. Jadi faktor ekonomi saya kira bukan faktor utama yang mengakibatkan mereka memilih harus cerai," jelas Sandi Situngkir di PA Tigaraksa, Tangerang, Banten, Rabu (22/3).

"Satu yang paling utama pertengkaran yang mereka sudah tidak bisa selesaikan. Kemudian Tania dan Tommy sudah membuat kesepakatan setuju perceraian kemudian hak asuh anak mereka juga sudah setuju, itu ada sama Tania. Kemudian Mas Tommy memiliki kewajiban untuk menafkahi anak-anaknya dan Mas Tommy juga memiliki kebebasan untuk melihat dan mengasuh anaknya," sambungnya.

Tommy dan Tania bakal cerai? © Instagram/tanianadira

Seperti diketahui, baik Tommy dan Tania sama-sama memilih untuk menyembunyikan kabar perceraian mereka dari publik. Mereka tak ingin pemberitaan media jadi besar dan akhrinya mempengaruhi psikologis anak-anak mereka yang saat ini masih kecil.

"Sudah lama direncanakan gugatan perceraian ini ya. Kemudian saya ketemu Mbak Tania kita diskusikan, coba komunikasi sama Tommy, bagaimana cara terbaik untuk menyelesaikan perselisihan di antara mereka. Kalaupun harus cerai, ya cerailah baik-baik karena terkait dengan kepentingan anak mereka yang masih kecil-kecil. Hanya karena itu, makanya dicoba diredam supaya tidak jadi konsumsi publik karena terkait kepentingan anak-anak yang masih kecil. Murni itu aja tidak ada faktor lain," pungkasnya.