Olga Syahputra Sudah Mengeluh Sakit Sejak Tahun 2008
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Olga Syahputra memang telah tiada, namun namanya hingga kini tetap saja menjadi perbincangan khalayak ramai terutama soal penyakit meningitis atau radang selaput otak yang menyebabkan dirinya meninggal. Banyak pula fakta yang baru terungkap soal penyakit yang dialami oleh kakak Billy Syahputra itu.
Ditemui di kliniknya kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (6/4) malam, ahli pengobatan herbal, Jeng Anna, mengaku telah mengetahui penyakit yang menimpa Olga sejak tahun 2008 silam atau tepatnya tujuh tahun lalu. Saat itu, Olga telah mengeluh soal penyakitnya itu kepada Jeng Anna saat berobat ke kliniknya.
"Saya bertemu Olga pertama kali tahun 2008. Dia datang ke klinik saya bersama kru dan asistennya jam setengah satu malam. Ia mengeluh perut sebelah kanan nyeri, mual, dan buang air besar tidak lancar," kenang Jeng Anna.
Olga diduga sudah terkena penyakit meningitis sejak tahun 2008 silam / KapanLagi®
Pada tahun 2009, Jeng Anna mengaku bahwa Olga sempat meminta obat herbal. Setelah itu, kondisi Olga makin membaik setelah mendapat ramuan herbal Jeng Anna. Sayang, pada tahun 2012, Olga yang memiliki kesibukan segudang kembali mengeluh sakit.
"Dia kembali lagi mengeluh sakit dan ada bintik-bintik merah di badannya. Saya menyarankan Olga untuk tes darah agar mengetahui penyakitnya. Saat itu sih Olga nggak mau untuk cek darah," terang Jeng Anna.
Pada bulan April 2014, Olga dilarikan ke rumah sakit di Singapura setelah sempat dirawat di Jakarta. Kondisi Olga saat dibawa ke Singapura juga sudah kurang bagus. Setelah setahun dirawat, Olga akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Singapura pada tanggal 27 Maret 2015 di usianya yang ke-32 tahun. Olga lalu dimakamkan di TPU Malaka, Jakarta Timur.
Ditemui di kliniknya kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (6/4) malam, ahli pengobatan herbal, Jeng Anna, mengaku telah mengetahui penyakit yang menimpa Olga sejak tahun 2008 silam atau tepatnya tujuh tahun lalu. Saat itu, Olga telah mengeluh soal penyakitnya itu kepada Jeng Anna saat berobat ke kliniknya.
"Saya bertemu Olga pertama kali tahun 2008. Dia datang ke klinik saya bersama kru dan asistennya jam setengah satu malam. Ia mengeluh perut sebelah kanan nyeri, mual, dan buang air besar tidak lancar," kenang Jeng Anna.

Pada tahun 2009, Jeng Anna mengaku bahwa Olga sempat meminta obat herbal. Setelah itu, kondisi Olga makin membaik setelah mendapat ramuan herbal Jeng Anna. Sayang, pada tahun 2012, Olga yang memiliki kesibukan segudang kembali mengeluh sakit.
"Dia kembali lagi mengeluh sakit dan ada bintik-bintik merah di badannya. Saya menyarankan Olga untuk tes darah agar mengetahui penyakitnya. Saat itu sih Olga nggak mau untuk cek darah," terang Jeng Anna.
Pada bulan April 2014, Olga dilarikan ke rumah sakit di Singapura setelah sempat dirawat di Jakarta. Kondisi Olga saat dibawa ke Singapura juga sudah kurang bagus. Setelah setahun dirawat, Olga akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Singapura pada tanggal 27 Maret 2015 di usianya yang ke-32 tahun. Olga lalu dimakamkan di TPU Malaka, Jakarta Timur.
Jangan Lewatkan!
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/pur/gtr)
Reporter:
Mathias Purwanto
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement