Kapanlagi.com - Setiap manusia pasti ingin memiliki sebuah keluarga yang harmonis. Tak terkecuali vokalis band d Masiv, Ryan Ekky Pradipta atau biasa disapa Ryan d Masiv. Menikah dengan S.A. Murtisari pada 20 September 2012, Ryan d Masiv sebagai kepala keluarga punya konsep keluarga harmonis sendiri.

Ditemui di kantor Kapanlagi.com, kawasan Tebet, Jakarta Selatan, belum lama ini, Ryan beberkan rahasia keharmonisan keluarganya. Seperti diketahui, dari pernikahannya dengan S.A. Murtisari, lahirlah seorang bayi perempuan cantik pada 24 April 2013 yang diberi nama Euralia Cassidy Ryan.

Kesibukan pria kelahiran Yogyakarta, 17 November 1986 bersama d Masiv sangatlah padat. Namun, disela kesibukannya manggung bersama d Masiv, Ryan selalu memanfaatkan waktu liburnya untuk anak dan istrinya meskipun hanya sehari.

Terakhir, Ryan bersama dua wanita kesayangannya itu pergi berlibur ke Gili Trawangan selama dua hari. Kalaupun tak sempat liburan ke luar kota, rumah menjadi tempat Ryan berkumpul bersama keluarga kecilnya.

Sama seperti yang lainnya, Ryan tak memungkiri bahwa konflik dalam keluarga terkadang terjadi. Sebagai kepala keluarga, Ryan dituntut untuk lebih menahan emosi dan meredakan egonya. Ia pun tak segan untuk meminta maaf kepada sang istri jika ada konflik kecil.

Ryan pun mengaku beruntung memiliki istri seorang S.A. Murtisari. Kesabaran dan kepercayaan yang diberikan sang istri tidak disia-siakan oleh Ryan.

Berikut petikan wawancara Kapanlagi.com dengan Ryan d Masiv:

Sibuk dengan d Masiv, lalu bagaimana membagi waktu dengan keluarga?

Kalau dari aku setiap ada waktu kosong, waktunya sangat berharga buat aku. Jadi walaupun misalnya waktu kosongnya di pagi hari atau setelah manggung malem jadi memang harus selalu menyempatkan ada di rumah atau memang makan buka puasa di luar bareng keluarga.

Memang sangat dekat dengan keluarga?

Karena memang waktunya lebih banyak sama teman-teman daripada sama keluarga. Jadi setiap ada waktu kosong sedikit tuh aku sama keluarga dan memang lebih sering di rumah juga gitu. Jadi saat memang gak manggung ya udah di rumah sama keluarga atau pergi kemana gitu atau jalan-jalan. Kadang suka dengerin musik bareng karena kebetulan pengetahuan musik istriku juga luas banget bahkan aku dapat banyak referensi dari dia juga. Jadi ada pembahasan yang memang bikin kita deket selalu ada komunikasi.

Kalau menurut Ryan, keluarga harmonis seperti apa?

Harmonis itu ya gak pernah ada pertengkaran. Selalu hari-harinya gak pernah ada kata kasar selalu ngomongnya selalu manis, selalu ada tawa di setiap komunikasi. Selalu ada hal yang dipikirin ke depan, tapi kalau udah gak ada komunikasi yang seperti itu udah pasti gak harmonis.

Contohnya?

Ya harmonis ya tanggung jawab sih dengan kewajiban aku sebagai suami dan kepala keluarga jadi ya tetep memberikan nafkah perhatian. Contoh kecil abis dari luar, nanya udah makan belum. Itu kan simple tapi itu yang bikin keluarga itu terus jadi deket. Jadi hal-hal kecil impactnya besar. Kalau misalnya kita terlalu cuek juga gak enak juga. Tapi kalau kita misalnya lagi di luar terus pulang bawa makanan kesukaan istri atau misalnya anak suka apa itu pasti seneng , itu sih yang biasa aku lakuin.

Kalau terjadi konflik, penyelesaiannya seperti apa?

Kalau aku sebisa mungkin jangan ada konflik. Karena yang namanya hubungan gak selalu mulus tapi sebisa mungkin kalo kita bisa ngehindarin konflik kenapa enggak. Tapi pasti kan ada pembahasan kita beda pikiran itu pasti ada. Tapi balik lagi suaminya harus jadi yang memang pemimpinnya. Memang harus kita yang jadi pemimpin di rumah tangga. Kalau kitanya ngajakin berantem ya berantem, tapi kalau dari kitanya ada nahan sesuatu akhirnya bisa diomongin baik-baik.

Ya kan gimana caranya kita harus nyenengin istri lah. Kehidupan yang sehat itu dimulai dari menyenangkan Tuhan setelah itu menyenangkan keluarga setelah itu kita keluar menyenangkan teman-teman. Setelah itu orang yang lebih banyak lagi. Jadi kalau itu udah aman, otomatis rejeki aman pasti.

Biasanya kalau terjadi konflik dengan istri yang meredam emosi siapa?

Ya pasti aku dulu, aku minta maaf. Misalnya ada bikin konflik yang bikin sedih. Ya hidup ini kan kalo dicari-cari kesalahan malah bikin pusing, jadi aku simple pengennya baik-baik aja, damai yang nyantai gak ada konflik pertengkaran. Dia juga orangnya gak suka bikin ribet. Jadi kalau aku misalnya lagi kerja, selalu ngasih hal-hal positif, selalu ngasih doa-doa yang baik. Itu yang bikin aku menikahi dia waktu itu. Karena orangnya positif, ya kalo seniman kan gak bisa dikekang, tapi Alhamdulillah dapet istri yang bikin aku lebih baik, aku jadi lebih memperhatikan penampilan. Jadi memang kalo nyari istri harus bisa bikin kita lebih baik kalau bikin lebih buruk ya bahaya tuh.

Sudah menyiapkan pendidikan anak?

Di jaman sekarang pendidikan mahal banget. Apalagi pas udah 10 tahun ke depan biaya SD pasti akan lebih mahal lagi. Jadi dari awal aku masukin asuransi pendidikan plus ada bonus kesehatan juga karena emang kita gak pernah tau 10 atau 20 tahun lagi kita masuk perguruan tinggi biayanya bisa mahal banget jadi memang dipersiapkan dari sekarang.

Selalu memantau perkembangan anak?

Kalo untuk mengasuh anak memang aku kadang sedihnya tiba-tiba dia udah bisa nyanyi atau jalan. Jadi aku kadang suka gak melihat proses itu. Tapi senengnya lagi Alhamdulillah sehat terus pinter. Kayak sekarang lagi suka lagunya Pharrell Williams yang happy. Bahkan dia hapal sampe joget-jogetnya.

Bagi tugas dengan istri untuk mengasuh anak?

Di sini alhamdulillah ada istri yang kasih tahu dan benar-benar dijagain banget lah. Saat aku ada waktu di rumah pasti aku menyempatkan waktu buat nyuapin atau gantiin popoknya. Kadang nemenin dia main jadi selalu nyempetin waktu sih kalau lagi ada di rumah.