Ia mengatakan bahwa penampilan dan kedatangannya itu murni karena panggilan hati nurani, apalagi Ucie sendiri memang berasal dari Sumedang. Terlebih, Ucie menegaskan bahwa ada sanak saudaranya juga yang ikut jadi korban akibat gempa.

"Sebenernya ceritanya aku sebagai warga Sumedang, maksudnya orang asli kelahiran Sumedang, terpanggil hatinya untuk ikut memberikan kepedulian kepada korban gempa," ungkap Ucie Sucita.

"Apalagi keluarga, saudara, banyak yang tinggal di Sumedang kan, jadi aku datang ke Sumedang nothing to lose, benar-benar yang ingin silaturahmi," tambahnya.

Saat ditanya lebih lanjut, Ucie Sucita juga menjelaskan bahwa di posko pengungsian, tidak ada konsep khusus atau acara yang telah direncanakan. Semuanya berlangsung dengan alur yang mengalir, bahkan tanpa adanya pembawa acara.

"Kita datang ke posko tenda pengungsian, nggak ada konsep apapun, nggak ada MC, jadi ya mengalir aja," ujarnya.

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa kegiatan di posko tersebut terutama dipenuhi dengan ungkapan belasungkawa, pemberian santunan, doa bersama, dan sholawatan. Sementara untuk penampilannya, memang permintaan dari para korban yang menginginkan hiburan.

Di sana juga kan banyak orang-orang yang terkena dampak musibah, kita semua udah berbelasungkawa, memberikan santunan juga, kita berdoa bersama, sholawatan bareng, cuman memang endingnya ada permintaan untuk menghibur masyarakat yang sedang sedih, jadi niatnya memang hanya untuk menghibur aja sih, paparnya.

"Saya juga nyanyi karena mereka yang minta, nyanyi dong, nyanyi dong teh. Kan kita ke sana datang untuk berbagi kebahagiaan kan. Mungkin kalau aku pesulap, mereka pasti minta aku main sulap," tukasnya.