Kapanlagi.com - Jamur kuping merupakan bahan makanan populer yang sering diolah menjadi berbagai hidangan lezat seperti sup, tumisan, dan capcay. Namun, cara memasak jamur kuping agar tidak keracunan perlu dipahami dengan baik untuk menjaga keamanan konsumsi. Jamur ini memiliki tekstur kenyal yang khas dan mudah menyerap bumbu masakan.
Keracunan jamur kuping umumnya terjadi akibat kontaminasi bakteri saat proses penyimpanan atau pengolahan yang tidak tepat. Perendaman terlalu lama atau penyimpanan dalam suhu ruangan dapat memicu pertumbuhan bakteri berbahaya. Oleh karena itu, teknik pengolahan yang benar menjadi kunci utama keamanan konsumsi jamur kuping.
Melansir dari Healthline, jamur kuping harus selalu dimasak hingga matang sempurna untuk membunuh bakteri dan menghilangkan residu berbahaya. Studi menunjukkan bahwa merebus jamur bahkan dapat meningkatkan aktivitas antioksidannya, sehingga metode ini tidak hanya aman tetapi juga menyehatkan.
Jamur kuping atau Auricularia merupakan jenis jamur yang tumbuh pada batang kayu lapuk di daerah lembab beriklim tropis. Bentuknya yang menyerupai telinga manusia memberikan nama khas pada jamur ini. Teksturnya kenyal dengan rasa netral membuat jamur kuping mudah dipadukan dengan berbagai bumbu masakan.
Di pasaran, jamur kuping tersedia dalam dua bentuk yaitu segar dan kering. Jamur kuping segar memiliki tekstur lebih lembut dan dapat langsung diolah setelah dibersihkan. Sementara jamur kuping kering memerlukan proses perendaman terlebih dahulu sebelum dimasak, namun dapat disimpan lebih lama.
Potensi keracunan jamur kuping sejatinya bukan berasal dari racun alami jamur itu sendiri, melainkan dari kontaminasi bakteri selama proses penyimpanan dan pengolahan. Enjo Suharjo dalam bukunya Budi Daya Jamur Merang dengan Media Kardus menerangkan bahwa jamur yang sudah membusuk atau disimpan terlalu lama dapat menjadi media pertumbuhan bakteri berbahaya.
Berdasarkan catatan detikFood, perendaman jamur kuping yang terlalu lama dapat memicu pertumbuhan bakteri. Jamur kuping kering sebaiknya hanya direndam dalam air dingin atau disimpan di lemari es selama 1 sampai 2 jam saja. Perendaman lebih dari waktu tersebut dapat membahayakan kesehatan karena bakteri berkembang biak dengan cepat.
Langkah pertama dalam cara memasak jamur kuping agar tidak keracunan adalah memilih jamur yang berkualitas baik. Untuk jamur kuping segar, pilihlah yang memiliki warna cokelat gelap hingga hitam merata tanpa bercak putih atau kehijauan yang menandakan jamur mulai berjamur.
Mengutip dari Center for Food Safety, pemilihan jamur yang tepat merupakan fondasi penting dalam keamanan pangan. Jamur yang berkualitas baik akan lebih mudah diolah dan minim risiko kontaminasi bakteri berbahaya.
Pembersihan jamur kuping merupakan tahap krusial dalam cara memasak jamur kuping agar tidak keracunan. Proses ini bertujuan menghilangkan kotoran, debu, dan kontaminan yang menempel pada permukaan jamur.
Proses pembersihan yang menyeluruh akan memastikan jamur kuping bebas dari kontaminan dan aman untuk diolah menjadi berbagai hidangan. Jangan pernah melewatkan tahap ini meskipun jamur terlihat bersih.
Perendaman jamur kuping kering memerlukan perhatian khusus karena tahap ini rentan menjadi titik kontaminasi bakteri. Teknik perendaman yang tepat akan menghasilkan jamur dengan tekstur kenyal sempurna tanpa risiko keracunan.
Untuk merendam jamur kuping kering dengan aman, gunakan air hangat dengan suhu sekitar 40-50 derajat Celsius. Air hangat akan mempercepat proses pelunakan tanpa merusak tekstur jamur. Rendam selama 15-30 menit atau hingga jamur mengembang sempurna dan teksturnya lunak kenyal.
Jangan pernah merendam jamur kuping kering lebih dari 2 jam, bahkan jika disimpan dalam lemari es. Perendaman terlalu lama menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri patogen yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Jika jamur belum mengembang sempurna dalam 30 menit, ganti air rendaman dengan air hangat baru.
Setelah jamur mengembang, cuci kembali dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang mungkin masih menempel. Jamur kuping kering sering menyimpan debu atau partikel kecil di sela-sela lipatannya yang baru terlihat setelah mengembang. Pembersihan tahap kedua ini sangat penting untuk memastikan kebersihan maksimal.
Melansir dari International Journal of Food Sciences and Nutrition, proses perendaman yang tepat tidak hanya mempengaruhi keamanan konsumsi tetapi juga kandungan nutrisi jamur. Perendaman berlebihan dapat mengurangi kandungan vitamin B kompleks yang larut dalam air.
Cara memasak jamur kuping agar tidak keracunan yang paling direkomendasikan adalah dengan merebus atau menumis menggunakan suhu tinggi. Kedua metode ini terbukti efektif membunuh bakteri sekaligus mempertahankan tekstur kenyal khas jamur kuping.
Penyimpanan jamur kuping yang tepat sama pentingnya dengan teknik memasak untuk mencegah keracunan. Jamur kuping segar sebaiknya segera diolah setelah dibeli atau maksimal disimpan 3-5 hari dalam lemari es dengan suhu 4 derajat Celsius atau lebih rendah.
Simpan jamur kuping segar dalam wadah tertutup atau kantong plastik berlubang untuk menjaga kelembaban tetap terkontrol. Kelembaban berlebih dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri, sementara terlalu kering akan membuat jamur mengkerut dan kehilangan tekstur kenyal.
Untuk jamur kuping kering, simpan dalam wadah kedap udara di tempat sejuk dan kering. Hindari paparan sinar matahari langsung dan kelembaban tinggi yang dapat merusak kualitas jamur. Jamur kuping kering yang disimpan dengan baik dapat bertahan hingga 6-12 bulan.
Jika jamur kuping sudah direndam namun belum dimasak, simpan dalam lemari es dan gunakan dalam waktu maksimal 24 jam. Jamur yang sudah direndam lebih rentan terhadap kontaminasi bakteri dibandingkan jamur kering, sehingga tidak boleh disimpan terlalu lama.
Jangan pernah menggunakan kembali air rendaman jamur kuping untuk memasak karena air tersebut dapat mengandung kotoran, debu, dan kontaminan lain yang terlepas dari jamur. Selalu gunakan air bersih untuk memasak agar hasil masakan higienis dan aman dikonsumsi.
Jamur kuping sendiri tidak beracun, namun dapat menyebabkan keracunan jika terkontaminasi bakteri akibat penyimpanan atau pengolahan yang salah. Perendaman terlalu lama atau tidak dimasak hingga matang sempurna dapat memicu pertumbuhan bakteri berbahaya yang menyebabkan gangguan pencernaan.
Waktu aman merendam jamur kuping kering adalah maksimal 1-2 jam. Rendam dalam air hangat selama 15-30 menit hingga jamur mengembang sempurna. Perendaman lebih dari 2 jam dapat memicu pertumbuhan bakteri patogen yang berbahaya bagi kesehatan.
Jamur kuping yang matang sempurna memiliki tekstur kenyal namun tidak keras, warnanya sedikit lebih gelap, dan mudah dikunyah. Waktu memasak ideal adalah 5-7 menit setelah air mendidih atau bumbu matang. Jamur yang masih keras menandakan belum matang sempurna.
Merebus jamur kuping selama 2-3 menit sebelum ditumis sangat dianjurkan untuk mensterilkan jamur dari bakteri. Langkah ini juga membantu menghilangkan bau tanah dan memastikan jamur matang merata saat ditumis. Setelah direbus, tiriskan dan jamur siap ditumis dengan bumbu.
Jamur kuping segar dapat disimpan dalam lemari es selama 3-5 hari dalam wadah tertutup atau kantong plastik berlubang. Pastikan suhu lemari es di bawah 4 derajat Celsius. Jika jamur mulai berlendir atau berbau tidak sedap, sebaiknya tidak dikonsumsi karena sudah tidak layak.
Tidak boleh mengonsumsi jamur kuping mentah karena berpotensi mengandung bakteri dan kontaminan yang belum mati. Jamur kuping harus selalu dimasak hingga matang sempurna dengan suhu minimal 70 derajat Celsius untuk membunuh bakteri dan memastikan keamanan konsumsi.
Untuk menghilangkan bau tanah pada jamur kuping, rendam dalam air garam hangat selama 5-10 menit setelah dicuci bersih. Perbandingannya 1 sendok teh garam untuk 1 liter air. Setelah itu bilas kembali dengan air bersih dan rebus sebentar sebelum diolah menjadi masakan.