Kapanlagi.com - Ubi ungu menjadi salah satu umbi-umbian favorit yang sering diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Warna ungunya yang cantik dan rasa manisnya membuat ubi ini populer untuk kolak, keripik, hingga kue modern. Namun tidak semua ubi ungu memiliki kualitas yang sama saat dibeli di pasar.
Mengetahui cara memilih ubi ungu yang bagus sangat penting agar hasil olahan maksimal. Ubi yang berkualitas akan menghasilkan tekstur lembut dan rasa manis alami yang khas. Kesalahan dalam memilih bisa membuat olahan menjadi keras atau kurang manis.
Mengutip dari Jurnal Biotropikal Sains, umbi-umbian adalah komoditas pertanian yang banyak ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia dan pertumbuhannya tidak tergantung pada iklim. Dengan berbagai jenis dan tampilan ubi yang tersedia di pasar, penting untuk mengetahui ciri-ciri ubi ungu berkualitas sebelum membeli.
Ubi ungu atau purple sweet potato merupakan varietas umbi dengan warna khas yang menarik. Keunggulan utama ubi ini terletak pada kandungan antioksidan tinggi, terutama antosianin yang memberikan warna ungu pekat. Semakin gelap warna ubi, biasanya semakin bagus pula kualitasnya karena menandakan tingkat kematangan yang baik.
Ubi ungu yang berkualitas memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakannya dari ubi yang sudah tidak segar. Karakteristik ini meliputi kondisi kulit, tekstur, berat, aroma, hingga bentuk fisik secara keseluruhan. Memahami karakteristik ini akan membantu dalam cara memilih ubi ungu yang bagus saat berbelanja.
Perbedaan varietas dan kondisi pertumbuhan dapat memengaruhi rasa maupun tekstur ubi ungu. Ubi yang dipanen pada waktu yang tepat akan memiliki kandungan gula alami yang lebih tinggi sehingga memberikan rasa manis yang kuat. Teksturnya pun akan lebih lembut dan pulen setelah dikukus atau direbus.
Ubi ungu segar mengandung kadar air yang mencukupi di dalamnya sehingga terasa cukup berat ketika diangkat. Sebaliknya, ubi yang sudah terlalu lama disimpan pasca panen akan kehilangan kelembapannya dan terasa lebih ringan. Kondisi penyimpanan yang buruk juga dapat mempercepat proses pembusukan dan pengeringan pada ubi.
Kulit ubi ungu menjadi indikator pertama untuk menilai kualitasnya. Pilihlah ubi yang memiliki kulit segar, keras, dan tidak kasar karena menandakan ubi baru saja dipanen. Kulit yang sehat harus berwarna cerah dan bebas dari noda hitam atau bercak-bercak busuk yang menunjukkan pembusukan.
Hindari memilih ubi yang kulitnya sudah kusam dan lembek karena itu adalah tanda ubi sudah mengalami pembusukan atau kelamaan di pasar. Kulit yang berkerut atau ada kerusakan menandakan ubi tersebut sudah mulai mengering atau terpapar kondisi penyimpanan yang buruk. Pastikan kulit ubi tidak berlubang karena bisa jadi sudah mulai busuk.
Perhatikan juga apakah ada bintik cekung atau luka dalam pada permukaan kulit ubi. Bintik semacam ini bisa menjadi tanda bahwa ubi sudah layu atau terserang penyakit. Selain kurang manis, ubi dengan kondisi ini juga tidak layak dikonsumsi karena dapat mengganggu kesehatan.
Permukaan kulit ubi ungu yang bagus sebaiknya tidak terlalu banyak berserabut. Ubi dengan kulit mulus akan lebih mudah dibersihkan dan diolah. Tekstur kulit yang terlalu kasar atau banyak serabut bisa menandakan ubi sudah terlalu tua atau varietas yang kurang baik untuk dikonsumsi.
Bentuk ubi ungu yang ideal untuk diolah adalah yang bagian tengahnya gemuk dengan ujung yang meruncing. Ubi dengan bentuk seperti ini biasanya lebih segar dan memiliki tekstur lembut setelah dimasak. Hindari memilih ubi yang memiliki bentuk bengkok, pecah, atau ada bagian yang terlihat busuk karena akan sulit diolah.
Ukuran ubi juga menjadi pertimbangan penting dalam cara memilih ubi ungu yang bagus. Ubi yang memiliki ukuran besar cenderung lebih mudah diolah dan menghasilkan daging yang lebih lembut. Namun pastikan ukurannya sesuai dengan kebutuhan pengolahan agar tidak ada bagian yang terbuang percuma.
Ketika memilih, coba tekan ujung ubi ungu untuk mengetahui tingkat kematangannya. Pilih ujung ubi yang runcing dan terasa agak keras saat ditekan karena menandakan ubi sudah matang, tidak terlalu muda atau tua. Ubi dengan tekstur agak keras pada ujungnya cocok diolah menjadi keripik yang renyah.
Ubi ungu dengan ujung yang tumpul atau terasa lembek sebaiknya dihindari karena menandakan ubi belum matang sempurna. Tingkat kematangan ini sangat mempengaruhi hasil akhir olahan, terutama untuk makanan yang membutuhkan tekstur renyah atau pulen. Ubi yang terlalu muda akan terasa hambar dan kurang manis.
Tekstur ubi ungu yang bagus harus terasa padat dan berat ketika diangkat. Berat ini menandakan ubi tersebut mengandung kadar air yang mencukupi dan masih dalam kondisi segar. Jika ubi terasa ringan atau lebih ringan daripada yang seharusnya, kemungkinan besar ubi tersebut sudah mulai kering atau kehilangan kelembapannya.
Cara memilih ubi ungu yang bagus juga bisa dengan meraba seluruh permukaan ubi untuk memastikan tidak ada bagian yang lembek. Ubi yang masih segar akan terasa keras dan padat di seluruh bagiannya. Bagian yang lembek menandakan adanya pembusukan internal yang tidak terlihat dari luar.
Ubi ungu yang sudah terlalu lama disimpan biasanya mengalami pengeringan sehingga teksturnya menjadi lebih keras dan kering. Kondisi ini membuat ubi sulit diolah dan hasilnya tidak akan lembut meskipun sudah dikukus atau direbus lama. Kelembapan internal ubi sangat penting untuk menghasilkan tekstur pulen yang diinginkan.
Perhatikan juga apakah ubi sudah bertunas atau belum karena kehadiran tunas menunjukkan ubi tersebut sudah melewati masa panen yang cukup lama. Ubi yang sudah bertunas biasanya memiliki tekstur yang keras dan rasanya sudah tidak manis. Bahkan beberapa ahli mengungkapkan bahwa ubi yang sudah bertunas termasuk dalam kategori tidak layak dikonsumsi karena mengandung senyawa beracun.
Warna ubi ungu yang pekat menandakan tingkat kematangan yang baik dan kandungan antosianin yang tinggi. Semakin tua ubi, warnanya semakin gelap dan rasanya pun lebih manis karena kandungan gula alami cenderung lebih tinggi. Jangan ragu memilih ubi dengan warna ungu yang kuat dan tidak pucat.
Ubi ungu dengan warna pucat biasanya menandakan ubi sudah lama dipanen atau belum matang sempurna. Warna daging ubi juga menjadi indikator kualitas yang penting untuk diperhatikan. Ubi ungu berkualitas akan memiliki warna ungu yang khas dan merata di seluruh bagian dagingnya tanpa bercak putih atau cokelat.
Aroma ubi ungu yang segar harus harum dan tidak berbau busuk. Aroma manis yang khas dan alami menandakan bahwa ubi berkualitas baik dan siap diolah. Cium aroma ubi sebelum membeli untuk memastikan tidak ada bau yang menyimpang dari karakteristik normalnya.
Jika ubi memiliki bau yang tidak sedap atau asam, itu bisa menjadi tanda bahwa ubi tersebut mulai membusuk atau sudah terlalu lama disimpan. Ubi yang bau berarti tidak layak dikonsumsi dan sebaiknya dihindari. Aroma yang menyengat juga menandakan adanya proses fermentasi atau pembusukan yang sudah terjadi di dalam ubi.
Setelah mengetahui cara memilih ubi ungu yang bagus, penting juga memahami cara penyimpanannya agar kualitas tetap terjaga. Jangan simpan ubi di tempat lembab karena kelembapan berlebih dapat mempercepat pembusukan. Simpan ubi di keranjang terbuka dengan sirkulasi udara yang baik agar tidak cepat layu atau berkerut.
Hindari meletakkan ubi di tempat yang terkena matahari langsung karena paparan sinar matahari dapat membuat ubi cepat kering dan kehilangan kelembapannya. Suhu ruangan yang sejuk dan kering adalah kondisi ideal untuk menyimpan ubi ungu. Jika disimpan dengan benar, ubi dapat bertahan hingga beberapa minggu tanpa mengalami penurunan kualitas.
Kalau ingin menyimpan ubi di kulkas, masukkan dalam wadah kedap udara untuk mencegah kontaminasi bau dari makanan lain. Namun penyimpanan di kulkas sebaiknya hanya untuk ubi yang sudah dikupas atau dipotong. Ubi utuh lebih baik disimpan di suhu ruangan dengan ventilasi yang baik.
Untuk penyimpanan jangka panjang, ubi bisa dimatangkan dan dipotong-potong terlebih dulu sebelum dibekukan di kulkas. Cara ini memudahkan penggunaan ubi kapan saja tanpa perlu proses pengolahan dari awal. Ubi yang sudah dibekukan dapat bertahan hingga beberapa bulan dengan kualitas yang tetap baik jika disimpan dengan benar.
Ubi ungu yang manis memiliki kulit berwarna ungu gelap dan pekat dengan tekstur yang padat dan lembut. Sebaliknya ubi muda yang kurang manis memiliki ciri kulit yang agak berkerut, warna lebih pucat, dan terasa kering saat dipegang. Ubi yang sudah matang sempurna juga akan terasa lebih berat karena kandungan gula alaminya lebih tinggi.
Sebaiknya hindari mengonsumsi ubi ungu yang sudah bertunas karena menandakan ubi sudah melewati masa panen yang lama. Ubi bertunas memiliki tekstur keras, rasa tidak manis, dan menurut beberapa ahli mengandung senyawa beracun yang tidak layak dikonsumsi. Pilih ubi yang masih segar tanpa tunas untuk hasil olahan yang aman dan berkualitas.
Ubi ungu yang disimpan dengan benar di tempat sejuk, kering, dan berventilasi baik dapat bertahan hingga beberapa minggu. Hindari menyimpan di tempat lembab atau terkena sinar matahari langsung karena akan mempercepat pembusukan. Untuk penyimpanan lebih lama, ubi bisa dimatangkan dan dibekukan di kulkas hingga beberapa bulan.
Perhatikan kondisi kulit yang harus mulus tanpa bercak hitam atau lubang, tekstur yang padat dan berat, warna ungu yang pekat, serta aroma yang harum tanpa bau busuk. Pilih ubi dengan bagian tengah yang gemuk dan ujung yang runcing serta keras saat ditekan. Hindari ubi yang kulitnya kusam, lembek, atau memiliki bintik cekung karena menandakan kualitas yang buruk.
Ukuran ubi tidak secara langsung mempengaruhi rasa, namun ubi berukuran besar cenderung lebih mudah diolah dan menghasilkan daging yang lebih lembut. Yang lebih penting adalah tingkat kematangan dan kesegaran ubi yang ditandai dengan warna pekat, tekstur padat, dan aroma harum. Pilih ukuran sesuai kebutuhan pengolahan agar tidak ada bagian yang terbuang.
Ubi ungu yang matang sempurna memiliki warna ungu yang pekat dan gelap, ujung yang runcing terasa keras saat ditekan, serta tekstur yang padat dan berat. Ubi matang juga memiliki aroma manis yang khas dan tidak berbau asam atau busuk. Hindari ubi dengan ujung tumpul atau lembek karena menandakan belum matang sempurna dan rasanya akan hambar.
Ubi ungu dengan kulit yang terlalu banyak berserabut sebaiknya dihindari karena bisa menandakan ubi sudah terlalu tua atau varietas yang kurang baik. Pilih ubi dengan permukaan kulit yang relatif mulus dan tidak terlalu kasar agar lebih mudah dibersihkan dan diolah. Kulit yang mulus juga menandakan ubi masih segar dan baru dipanen.