Cara Menanam Aglonema di Pot, Polybag, Botol Bekas, dan Tanah Terbuka

Kapanlagi.com - Aglonema merupakan tanaman hias populer yang dapat ditanam dengan berbagai metode dan media. Cara menanam aglonema di pot, polybag, maupun botol bekas menjadi pilihan praktis bagi pecinta tanaman hias yang memiliki lahan terbatas.

Tanaman dengan nama latin Aglaonema ini terkenal karena keindahan corak daunnya yang beragam dan perawatannya yang relatif mudah. Metode penanaman aglonema dapat disesuaikan dengan ketersediaan media, mulai dari cara menanam aglonema di tanah terbuka hingga menggunakan wadah sederhana seperti botol bekas.

Pembiakan aglonema dapat dilakukan melalui beberapa cara, termasuk dari biji, batang, maupun pemisahan anakan dari akar induknya. Setiap metode memiliki kelebihan dan teknik tersendiri yang perlu dipahami untuk mendapatkan hasil pertumbuhan optimal.

1 dari 8 halaman

1. Pengertian dan Metode Penanaman Aglonema

Pengertian dan Metode Penanaman Aglonema (c) Ilustrasi AI

Penanaman aglonema adalah proses budidaya tanaman hias dari famili Araceae yang dapat dilakukan dengan berbagai teknik propagasi. Metode penanaman yang tepat akan menentukan tingkat keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini. Aglonema dikenal sebagai tanaman yang adaptif terhadap berbagai kondisi lingkungan, sehingga cocok ditanam baik di dalam ruangan maupun area terbuka dengan naungan.

Pemilihan metode penanaman aglonema bergantung pada tujuan budidaya, ketersediaan bahan tanam, dan kondisi lingkungan. Cara menanam aglonema dari batang menjadi metode paling populer karena tingkat keberhasilannya yang tinggi dan prosesnya yang relatif cepat. Sementara itu, penanaman dari biji membutuhkan waktu lebih lama namun menghasilkan variasi genetik yang lebih beragam.

Media tanam yang digunakan untuk aglonema harus memiliki drainase baik dan kaya bahan organik. Komposisi media ideal terdiri dari campuran tanah, sekam bakar, dan sabut kelapa dengan perbandingan yang seimbang. Struktur media yang gembur akan memudahkan pertumbuhan akar dan mencegah terjadinya pembusukan pada pangkal batang.

Wadah penanaman dapat bervariasi mulai dari pot konvensional, polybag, hingga botol bekas yang dimodifikasi. Setiap jenis wadah memiliki karakteristik tersendiri dalam hal sirkulasi udara, retensi air, dan kemudahan pemindahan. Pemilihan wadah yang tepat akan mendukung sistem perakaran yang sehat dan pertumbuhan tanaman yang optimal.

2. Cara Menanam Aglonema di Pot

Cara Menanam Aglonema di Pot (c) Ilustrasi AI

Penanaman aglonema di pot merupakan metode yang paling umum dipraktikkan oleh penghobi tanaman hias. Pot memberikan fleksibilitas dalam penempatan dan memudahkan perawatan serta pemindahan tanaman sesuai kebutuhan.

Langkah-langkah menanam aglonema di pot:

  1. Persiapan Pot: Pilih pot dengan diameter 15-30 cm tergantung ukuran tanaman. Pastikan pot memiliki lubang drainase di bagian bawah untuk mencegah genangan air. Pot dari bahan tanah liat atau plastik sama-sama cocok, namun pot tanah liat memberikan sirkulasi udara lebih baik.
  2. Penyiapan Media Tanam: Campurkan tanah, sekam bakar, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1. Media harus gembur dan memiliki pH antara 5,5-6,5. Hindari menggunakan tanah bekas yang mungkin mengandung patogen atau hama.
  3. Penanaman: Letakkan pecahan genteng atau kerikil di dasar pot untuk meningkatkan drainase. Isi pot dengan media tanam hingga setengah bagian, posisikan tanaman di tengah, lalu tambahkan media hingga menutupi akar dengan menyisakan 2-3 cm dari bibir pot.
  4. Penyiraman Awal: Siram tanaman secukupnya hingga air keluar dari lubang drainase. Penyiraman pertama berfungsi untuk memadatkan media dan menghilangkan rongga udara di sekitar akar.
  5. Penempatan: Letakkan pot di lokasi yang mendapat cahaya tidak langsung atau teduh. Aglonema tidak memerlukan sinar matahari penuh dan justru tumbuh optimal di tempat dengan intensitas cahaya sedang.
  6. Perawatan Lanjutan: Lakukan penyiraman 2-3 kali seminggu atau saat media mulai mengering. Berikan pupuk NPK dengan dosis rendah setiap 2-4 minggu sekali untuk mendukung pertumbuhan daun yang sehat dan berwarna cerah.

Cara menanam aglonema di pot memerlukan perhatian khusus pada sistem drainase karena tanaman ini rentan terhadap pembusukan akar jika media terlalu lembab. Pemilihan ukuran pot yang sesuai juga penting, pot yang terlalu besar dapat menyebabkan media terlalu lama basah, sementara pot terlalu kecil akan membatasi pertumbuhan akar.

3. Cara Menanam Aglonema di Polybag dan Botol Bekas

Cara Menanam Aglonema di Polybag dan Botol Bekas (c) Ilustrasi AI

Polybag dan botol bekas menjadi alternatif wadah tanam yang ekonomis dan praktis untuk budidaya aglonema. Kedua media ini sangat cocok untuk pemula atau untuk keperluan pembibitan dalam jumlah banyak.

Penanaman Aglonema di Polybag:

  1. Pemilihan Polybag: Gunakan polybag berukuran minimal 20x25 cm dengan ketebalan yang cukup agar tidak mudah robek. Lubangi bagian bawah dan samping polybag untuk drainase optimal.
  2. Pengisian Media: Isi polybag dengan media tanam campuran tanah, sekam bakar, dan kompos. Padatkan media secara perlahan sambil mengetuk-ketuk polybag agar tidak ada rongga udara berlebihan.
  3. Proses Penanaman: Buat lubang di tengah media, masukkan bibit aglonema, lalu timbun dengan media hingga pangkal batang tertutup sempurna. Siram secukupnya dan letakkan di tempat teduh.
  4. Penempatan: Susun polybag di rak atau area yang mendapat naungan. Polybag dapat diletakkan di bawah kerimbunan pohon atau diberi paranet untuk mengurangi intensitas cahaya langsung.

Penanaman Aglonema di Botol Bekas:

  1. Persiapan Botol: Gunakan botol plastik bekas ukuran 1,5-2 liter. Potong bagian atas botol, sisakan bagian bawah setinggi 15-20 cm. Lubangi bagian bawah dan samping untuk drainase.
  2. Modifikasi Wadah: Cat atau bungkus botol dengan kertas berwarna gelap untuk melindungi akar dari cahaya langsung. Cara menanam aglonema di botol bekas ini sangat cocok untuk sistem hidroponik sederhana atau media tanah.
  3. Pengisian dan Penanaman: Isi botol dengan media tanam atau larutan nutrisi jika menggunakan sistem hidroponik. Tanam bibit aglonema dengan hati-hati, pastikan akar tidak terlipat atau rusak.
  4. Perawatan: Monitor kelembaban media secara rutin karena botol plastik cenderung menahan air lebih lama. Ganti air atau siram sesuai kebutuhan, hindari media yang terlalu basah.

Penggunaan polybag memiliki keunggulan dalam hal mobilitas dan efisiensi ruang, terutama untuk pembibitan skala kecil hingga menengah. Sementara itu, botol bekas memberikan solusi ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah plastik menjadi wadah tanam yang funktional.

4. Cara Menanam Aglonema di Tanah Terbuka

Cara Menanam Aglonema di Tanah Terbuka (c) Ilustrasi AI

Penanaman aglonema di tanah terbuka memberikan ruang pertumbuhan yang lebih luas dan hasil tanaman yang lebih besar. Metode ini cocok untuk landscaping taman atau budidaya komersial dengan lahan yang memadai.

Tahapan menanam aglonema di tanah terbuka:

  1. Pemilihan Lokasi: Pilih area yang teduh atau mendapat naungan dari pohon besar. Aglonema membutuhkan intensitas cahaya 50-70% dan tidak tahan terhadap sinar matahari langsung yang dapat membakar daun.
  2. Persiapan Lahan: Gemburkan tanah sedalam 30-40 cm dan bersihkan dari gulma serta akar tanaman lain. Tambahkan kompos atau pupuk kandang matang sebanyak 2-3 kg per meter persegi untuk meningkatkan kesuburan tanah.
  3. Pembuatan Bedengan: Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm dan tinggi 20-30 cm. Jarak antar bedengan sekitar 40-50 cm untuk memudahkan akses perawatan. Bedengan membantu drainase dan mencegah genangan air saat hujan.
  4. Pengaturan Jarak Tanam: Tanam aglonema dengan jarak 30-50 cm tergantung varietas. Jarak yang cukup memungkinkan sirkulasi udara baik dan mengurangi risiko penyakit.
  5. Proses Penanaman: Buat lubang tanam sedalam 15-20 cm, masukkan bibit beserta media asalnya, timbun dengan tanah dan padatkan perlahan. Siram hingga tanah di sekitar tanaman lembab merata.
  6. Pemasangan Naungan: Pasang paranet dengan tingkat naungan 60-70% atau manfaatkan naungan alami dari pohon. Naungan melindungi tanaman dari hujan deras dan sinar matahari berlebihan.
  7. Sistem Irigasi: Atur sistem penyiraman yang konsisten, bisa dengan selang atau sistem tetes. Cara menanam aglonema di tanah terbuka memerlukan perhatian khusus pada kelembaban tanah, terutama saat musim kemarau.

Penanaman di tanah terbuka memungkinkan sistem perakaran berkembang lebih optimal dibandingkan wadah terbatas. Tanaman cenderung tumbuh lebih besar dengan produksi anakan yang lebih banyak, sehingga cocok untuk tujuan komersial atau pembibitan.

5. Cara Menanam Aglonema dari Biji, Batang, dan Akar

Cara Menanam Aglonema dari Biji, Batang, dan Akar (c) Ilustrasi AI

Propagasi aglonema dapat dilakukan melalui tiga metode utama: biji, stek batang, dan pemisahan anakan. Setiap metode memiliki tingkat kesulitan dan waktu yang berbeda hingga tanaman siap dipindahkan.

Cara Menanam Aglonema dari Biji:

  1. Pengumpulan Biji: Kumpulkan biji dari buah aglonema yang telah matang berwarna merah atau oranye. Bersihkan biji dari daging buah dan keringkan selama 1-2 hari di tempat teduh.
  2. Penyemaian: Siapkan wadah penyemaian berupa pot kecil atau tray semai dengan media campuran tanah dan sekam bakar. Tanam biji sedalam 0,5-1 cm dan tutup tipis dengan media.
  3. Perawatan Semai: Jaga kelembaban media dengan penyiraman rutin menggunakan sprayer. Biji akan berkecambah dalam 2-4 minggu tergantung kesegaran biji dan kondisi lingkungan.
  4. Pemindahan Bibit: Setelah bibit memiliki 3-4 daun sejati, pindahkan ke pot atau polybag individual. Cara menanam aglonema dari biji membutuhkan kesabaran karena pertumbuhan relatif lambat dibanding metode vegetatif.

Cara Menanam Aglonema dari Batang:

  1. Pemilihan Batang: Pilih batang sehat berdiameter 1-3 cm dengan panjang 10-20 cm. Batang sebaiknya berasal dari tanaman induk yang sehat dan bebas penyakit.
  2. Pemotongan: Potong batang menggunakan pisau atau gunting tajam yang telah disterilkan. Buat sayatan miring pada bagian bawah untuk memperluas area pertumbuhan akar.
  3. Perlakuan Hormon: Oleskan hormon perangsang akar pada bagian yang akan ditanam. Biarkan olesan mengering selama 30-60 menit sebelum ditanam ke media.
  4. Penanaman Stek: Tanam stek batang sedalam 5-7 cm dalam media yang telah disiapkan. Posisikan stek tegak atau sedikit miring, padatkan media di sekitar batang agar tidak mudah goyah.
  5. Perawatan Stek: Letakkan di tempat teduh dan jaga kelembaban media. Akar akan mulai tumbuh dalam 3-4 minggu, ditandai dengan munculnya tunas baru dari batang.
  6. Aklimatisasi: Setelah akar tumbuh kuat dan tunas berkembang, secara bertahap kenalkan tanaman pada kondisi lingkungan normal. Cara menanam aglonema dari batang ini memiliki tingkat keberhasilan tinggi jika perawatan dilakukan dengan baik.

Cara Menanam Aglonema dari Akar (Pemisahan Anakan):

  1. Identifikasi Anakan: Pilih anakan yang telah memiliki akar sendiri dan minimal 3-5 daun. Anakan biasanya tumbuh di sekitar pangkal tanaman induk.
  2. Pemisahan: Keluarkan tanaman induk dari pot atau gali dengan hati-hati jika di tanah. Pisahkan anakan dengan memotong akar penghubung menggunakan pisau tajam steril.
  3. Persiapan Anakan: Bersihkan akar anakan dari media lama, potong akar yang rusak atau busuk. Rendam dalam larutan fungisida selama 10-15 menit untuk mencegah infeksi.
  4. Penanaman: Tanam anakan ke wadah baru dengan media segar. Pastikan akar tertutup sempurna dan pangkal batang tidak terlalu dalam tertimbun media.
  5. Perawatan Pasca Pemisahan: Siram secukupnya dan letakkan di tempat teduh selama 1-2 minggu. Hindari pemupukan hingga tanaman menunjukkan pertumbuhan baru sebagai tanda adaptasi berhasil.

Metode pemisahan anakan dari akar merupakan cara tercepat untuk mendapatkan tanaman baru yang identik dengan induknya. Teknik ini juga paling aman karena anakan sudah memiliki sistem perakaran sendiri sehingga tingkat kegagalan minimal.

6. Tips Perawatan dan Pemeliharaan Aglonema

Tips Perawatan dan Pemeliharaan Aglonema (c) Ilustrasi AI

Keberhasilan budidaya aglonema tidak hanya ditentukan oleh teknik penanaman, tetapi juga perawatan rutin yang konsisten. Pemeliharaan yang tepat akan menghasilkan tanaman sehat dengan pertumbuhan optimal dan corak daun yang menarik.

Aspek-aspek penting dalam perawatan aglonema:

  1. Penyiraman: Lakukan penyiraman 2-3 kali seminggu atau saat media mulai mengering. Frekuensi disesuaikan dengan kondisi cuaca, lebih sering saat musim kemarau dan dikurangi saat musim hujan. Hindari penyiraman berlebihan yang dapat menyebabkan akar busuk.
  2. Pemupukan: Berikan pupuk NPK dengan perbandingan seimbang (20:20:20) setiap 2-4 minggu sekali. Dosis pupuk sekitar 2-3 gram per liter air atau sesuai anjuran kemasan. Pupuk daun dapat diberikan sebagai suplemen untuk meningkatkan kecerahan warna daun.
  3. Pembersihan Daun: Bersihkan daun secara rutin dari debu menggunakan kain lembab. Daun yang bersih meningkatkan efisiensi fotosintesis dan penampilan estetika tanaman. Buang daun yang menguning atau mati untuk mencegah penyebaran penyakit.
  4. Pengendalian Hama: Monitor tanaman secara berkala untuk mendeteksi serangan hama seperti kutu daun, tungau, atau trips. Gunakan insektisida nabati atau kimia sesuai tingkat serangan. Isolasi tanaman yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran ke tanaman lain.
  5. Pengendalian Penyakit: Penyakit umum pada aglonema meliputi busuk batang, bercak daun, dan layu bakteri. Pencegahan dilakukan dengan menjaga sanitasi lingkungan, drainase baik, dan sirkulasi udara optimal. Aplikasi fungisida preventif dapat dilakukan setiap 2-3 bulan.
  6. Repotting: Lakukan pemindahan ke pot lebih besar setiap 1-2 tahun atau saat akar sudah memenuhi wadah. Repotting memberikan ruang pertumbuhan baru dan media segar yang lebih subur.
  7. Pemangkasan: Pangkas daun tua, rusak, atau pertumbuhan yang tidak diinginkan untuk menjaga bentuk tanaman. Pemangkasan juga merangsang pertumbuhan tunas baru dan meningkatkan kepadatan daun.
  8. Pengaturan Cahaya: Pastikan tanaman mendapat cahaya tidak langsung yang cukup. Intensitas cahaya mempengaruhi kecerahan warna daun, cahaya terlalu rendah membuat warna pudar sementara terlalu tinggi dapat membakar daun.

Perawatan aglonema relatif mudah dibandingkan tanaman hias lainnya, namun tetap memerlukan konsistensi dan perhatian terhadap detail. Observasi rutin terhadap kondisi tanaman membantu deteksi dini masalah sehingga penanganan dapat dilakukan sebelum kondisi memburuk.

7. Masalah Umum dan Solusinya dalam Budidaya Aglonema

Masalah Umum dan Solusinya dalam Budidaya Aglonema (c) Ilustrasi AI

Dalam proses budidaya aglonema, berbagai masalah dapat muncul yang mempengaruhi kesehatan dan penampilan tanaman. Pemahaman tentang masalah umum dan solusinya membantu menjaga tanaman tetap sehat dan produktif.

Permasalahan dan penanganannya:

  1. Daun Menguning: Penyebab utama adalah penyiraman berlebihan, kekurangan nitrogen, atau pencahayaan tidak tepat. Solusinya adalah mengatur ulang jadwal penyiraman, memberikan pupuk nitrogen, dan memindahkan tanaman ke lokasi dengan cahaya lebih sesuai.
  2. Ujung Daun Coklat dan Kering: Kondisi ini disebabkan kelembaban udara rendah, kekurangan air, atau akumulasi garam dari pupuk. Tingkatkan kelembaban dengan menyemprot tanaman, penyiraman lebih teratur, dan flush media dengan air bersih untuk menghilangkan kelebihan garam.
  3. Pertumbuhan Lambat: Faktor penyebab meliputi kekurangan nutrisi, media terlalu padat, atau pot terlalu kecil. Berikan pupuk seimbang secara rutin, ganti media dengan yang lebih gembur, dan lakukan repotting jika diperlukan.
  4. Batang Busuk: Disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri akibat kelembaban berlebihan dan drainase buruk. Potong bagian yang busuk hingga jaringan sehat, aplikasikan fungisida, dan perbaiki sistem drainase media tanam.
  5. Serangan Kutu Daun: Hama ini menghisap cairan tanaman menyebabkan daun keriting dan pertumbuhan terhambat. Semprot dengan insektisida nabati seperti ekstrak bawang putih atau gunakan insektisida sistemik untuk serangan berat.
  6. Bercak Daun: Penyakit jamur yang muncul sebagai bercak coklat atau hitam pada daun. Buang daun terinfeksi, kurangi kelembaban daun dengan menghindari penyiraman dari atas, dan aplikasikan fungisida berbahan aktif mankozeb atau klorotalonil.
  7. Warna Daun Pudar: Kehilangan intensitas warna biasanya karena kekurangan cahaya atau nutrisi. Pindahkan ke lokasi lebih terang namun tetap tidak langsung, dan berikan pupuk dengan kandungan mikronutrien lengkap.
  8. Akar Keluar dari Pot: Indikasi tanaman sudah terlalu besar untuk wadahnya. Segera lakukan repotting ke wadah lebih besar untuk mencegah stress pada tanaman dan memastikan pertumbuhan optimal.

Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan dalam budidaya tanaman. Praktik budidaya yang baik meliputi penggunaan media steril, sanitasi alat, pemilihan bibit sehat, dan monitoring rutin akan meminimalkan risiko munculnya masalah pada tanaman aglonema.

8. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) (c) Ilustrasi AI

1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menanam aglonema dari stek batang hingga tumbuh akar?

Stek batang aglonema umumnya akan mulai menumbuhkan akar dalam waktu 3-4 minggu setelah penanaman. Tunas baru biasanya muncul dalam 4-6 minggu. Kecepatan pertumbuhan akar dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti kelembaban, suhu, dan penggunaan hormon perangsang akar. Perawatan yang konsisten dengan menjaga kelembaban media dan penempatan di lokasi teduh akan mempercepat proses pembentukan akar.

2. Apakah aglonema bisa ditanam langsung di tanah terbuka tanpa naungan?

Aglonema tidak disarankan ditanam di tanah terbuka tanpa naungan karena tanaman ini membutuhkan perlindungan dari sinar matahari langsung. Paparan sinar matahari penuh dapat menyebabkan daun terbakar, warna pudar, dan pertumbuhan terhambat. Jika ingin menanam di tanah terbuka, pastikan lokasi memiliki naungan alami dari pohon besar atau pasang paranet dengan tingkat naungan 60-70% untuk melindungi tanaman.

3. Media tanam apa yang paling baik untuk menanam aglonema di pot?

Media tanam terbaik untuk aglonema adalah campuran tanah, sekam bakar, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1. Media ini memberikan drainase baik, aerasi optimal, dan kandungan nutrisi yang cukup. Alternatif lain bisa menggunakan campuran tanah, cocopeat, dan perlite. Yang terpenting adalah media harus gembur, tidak mudah padat, dan memiliki pH antara 5,5-6,5 untuk mendukung pertumbuhan optimal aglonema.

4. Bagaimana cara menanam aglonema dari biji dan berapa lama hingga bisa dipanen?

Cara menanam aglonema dari biji dimulai dengan mengumpulkan biji dari buah matang, membersihkannya, lalu menyemai di media campuran tanah dan sekam bakar. Biji akan berkecambah dalam 2-4 minggu. Namun, pertumbuhan dari biji sangat lambat dan membutuhkan waktu 1-2 tahun hingga tanaman mencapai ukuran layak jual. Metode ini jarang digunakan secara komersial karena lebih lambat dibanding stek batang atau pemisahan anakan.

5. Apakah botol bekas aman digunakan sebagai wadah tanam aglonema?

Botol bekas aman digunakan sebagai wadah tanam aglonema asalkan dibersihkan dengan baik dan diberi lubang drainase yang cukup. Pastikan botol tidak mengandung residu bahan kimia berbahaya dengan mencucinya menggunakan sabun dan air bersih. Untuk hasil optimal, cat atau bungkus botol dengan bahan berwarna gelap untuk melindungi akar dari paparan cahaya langsung yang dapat mengganggu pertumbuhan sistem perakaran.

6. Seberapa sering aglonema perlu dipupuk dan jenis pupuk apa yang direkomendasikan?

Aglonema perlu dipupuk setiap 2-4 minggu sekali menggunakan pupuk NPK dengan perbandingan seimbang seperti 20:20:20 atau 15:15:15. Dosis yang dianjurkan adalah 2-3 gram per liter air untuk pupuk granular atau sesuai petunjuk kemasan untuk pupuk cair. Selain pupuk NPK, pemberian pupuk daun dengan kandungan mikronutrien dapat dilakukan setiap 2 minggu untuk meningkatkan kecerahan warna dan kesehatan daun.

7. Bagaimana cara memisahkan anakan aglonema dari induknya tanpa merusak tanaman?

Untuk memisahkan anakan aglonema, pertama keluarkan tanaman induk dari pot dengan hati-hati. Bersihkan media dari akar agar terlihat jelas titik sambungan anakan dengan induk. Gunakan pisau tajam yang telah disterilkan untuk memotong akar penghubung, pastikan anakan memiliki akar sendiri yang cukup. Setelah dipisahkan, rendam anakan dalam larutan fungisida selama 10-15 menit, lalu tanam di wadah baru dengan media segar dan letakkan di tempat teduh selama masa adaptasi.

Yuk, baca artikel seputar panduan dan cara menarik lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?

(kpl/vna)

Topik Terkait