Cara Menanam Blueberry di Pot, Polybag, Botol Bekas, Tanah Terbuka, dari Biji, Batang, dan Akar
cara menanam blueberry (credit:Image by AI))
Kapanlagi.com - Blueberry merupakan tanaman buah yang semakin populer di Indonesia karena nilai ekonomisnya yang tinggi dan manfaat kesehatannya. Menanam blueberry dapat dilakukan dengan berbagai metode, mulai dari pot, polybag, botol bekas, hingga tanah terbuka. Setiap metode memiliki keunggulan tersendiri yang dapat disesuaikan dengan kondisi lahan dan kebutuhan petani.
Teknik perbanyakan blueberry juga beragam, bisa melalui biji, batang, maupun akar. Pemilihan metode yang tepat akan menentukan keberhasilan budidaya dan kualitas buah yang dihasilkan. Cara menanam blueberry di pot atau polybag cocok untuk lahan terbatas, sementara penanaman di tanah terbuka ideal untuk skala komersial.
Melansir dari Food and Agriculture Organization (FAO), blueberry termasuk tanaman yang membutuhkan kondisi tanah asam dengan pH 4,5-5,5 dan memerlukan perawatan khusus untuk tumbuh optimal di iklim tropis. Pemahaman tentang berbagai cara menanam blueberry di pot, polybag, botol bekas, dan tanah terbuka sangat penting untuk mencapai produktivitas maksimal.
Advertisement
1. Pengertian dan Karakteristik Tanaman Blueberry
Blueberry (Vaccinium corymbosum) adalah tanaman semak berbuah yang berasal dari Amerika Utara dan kini mulai dikembangkan di berbagai negara beriklim tropis termasuk Indonesia. Tanaman ini memiliki karakteristik unik dengan kebutuhan tanah asam, sistem perakaran dangkal, dan memerlukan periode dingin untuk pembungaan optimal. Blueberry menghasilkan buah berwarna biru kehitaman yang kaya antioksidan dan memiliki nilai jual tinggi di pasaran.
Dalam konteks budidaya modern, blueberry dapat ditanam dengan berbagai metode sesuai ketersediaan lahan dan sumber daya. Tanaman ini tergolong fleksibel karena dapat tumbuh baik di pot, polybag, maupun tanah terbuka dengan perawatan yang tepat. Sistem perakaran blueberry yang dangkal membuatnya cocok untuk budidaya dalam wadah, sementara pertumbuhan optimalnya tetap dapat dicapai di tanah terbuka dengan kondisi tanah yang sesuai.
Menurut United States Department of Agriculture (USDA), blueberry membutuhkan tanah dengan kandungan bahan organik tinggi dan drainase yang baik untuk pertumbuhan optimal. Tanaman ini sensitif terhadap pH tanah dan memerlukan kondisi asam untuk penyerapan nutrisi yang efisien. Pemahaman karakteristik ini menjadi dasar penting dalam menentukan cara menanam blueberry di pot, polybag, botol bekas, atau tanah terbuka.
Blueberry memiliki tiga jenis utama: highbush (tinggi), lowbush (rendah), dan rabbiteye. Untuk kondisi Indonesia, jenis highbush yang telah beradaptasi dengan iklim hangat (Southern Highbush) menjadi pilihan terbaik. Tanaman ini memerlukan penyerbukan silang untuk hasil optimal, sehingga disarankan menanam minimal dua varietas berbeda. Periode produktif blueberry dapat mencapai 20-30 tahun dengan perawatan yang baik, menjadikannya investasi jangka panjang yang menguntungkan.
2. Cara Menanam Blueberry di Pot
Menanam blueberry di pot merupakan solusi ideal bagi mereka yang memiliki lahan terbatas atau ingin membudidayakan tanaman ini di area perkotaan. Metode ini memungkinkan kontrol penuh terhadap media tanam, pH tanah, dan kondisi lingkungan tumbuh. Cara menanam blueberry di pot juga memudahkan pemindahan tanaman saat diperlukan dan memberikan fleksibilitas dalam pengaturan tata letak kebun.
1. Pemilihan Pot yang Tepat
Pilih pot berukuran minimal 40-50 cm dengan kedalaman 40 cm untuk memberikan ruang akar yang cukup. Pot harus memiliki lubang drainase di bagian bawah untuk mencegah genangan air. Material pot dapat berupa plastik, keramik, atau gerabah, dengan gerabah menjadi pilihan terbaik karena memungkinkan sirkulasi udara yang baik. Untuk tanaman dewasa, pot berdiameter 60 cm lebih ideal untuk pertumbuhan optimal.
2. Persiapan Media Tanam
Media tanam untuk blueberry harus memiliki pH asam 4,5-5,5. Campurkan tanah gambut (peat moss) 50%, kompos kulit pinus 30%, dan pasir kasar atau perlit 20%. Tambahkan sulfur pertanian jika pH tanah terlalu tinggi. Media ini harus gembur, kaya bahan organik, dan memiliki drainase sempurna. Hindari penggunaan tanah kebun biasa karena pH-nya terlalu tinggi untuk blueberry.
3. Proses Penanaman
Isi pot dengan media tanam hingga 2/3 bagian, buat lubang di tengah sesuai ukuran akar bibit. Keluarkan bibit dari wadah pembibitan dengan hati-hati, longgarkan akar yang melingkar. Tempatkan bibit di tengah pot dengan kedalaman yang sama seperti di wadah sebelumnya. Isi sisa pot dengan media tanam, padatkan ringan, dan siram hingga air keluar dari lubang drainase. Letakkan pot di lokasi yang mendapat sinar matahari minimal 6 jam per hari.
4. Perawatan Rutin
Siram secara teratur menjaga kelembapan media tanpa menggenangi. Blueberry membutuhkan kelembapan konsisten tetapi tidak tahan air tergenang. Berikan pupuk khusus tanaman asam setiap 4-6 minggu selama musim tumbuh. Lakukan pemangkasan ringan untuk membentuk tajuk dan membuang cabang mati. Mulsa permukaan pot dengan kulit pinus atau serbuk gergaji untuk menjaga kelembapan dan keasaman tanah.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Periksa tanaman secara rutin untuk mendeteksi serangan hama seperti kutu daun, ulat, atau tungau. Gunakan insektisida organik seperti minyak neem untuk pengendalian. Cegah penyakit jamur dengan memastikan sirkulasi udara yang baik dan menghindari penyiraman berlebihan. Buang daun atau cabang yang terinfeksi segera untuk mencegah penyebaran penyakit.
3. Cara Menanam Blueberry di Polybag
Budidaya blueberry di polybag menjadi alternatif ekonomis dan praktis, terutama untuk skala pembibitan atau budidaya semi-komersial. Polybag memiliki keunggulan dalam hal mobilitas, efisiensi ruang, dan kemudahan dalam pengaturan media tanam. Cara menanam blueberry di polybag hampir serupa dengan penanaman di pot, namun memerlukan perhatian khusus pada drainase dan stabilitas wadah.
- Pemilihan Polybag - Gunakan polybag berukuran minimal 40x40 cm dengan ketebalan 0,08-0,10 mm agar tahan lama. Lubangi bagian bawah dan samping polybag untuk drainase optimal. Polybag hitam lebih disarankan karena dapat menyerap panas dan melindungi akar dari sinar matahari langsung.
- Penyiapan Media Tanam - Campurkan peat moss 60%, sekam bakar 20%, dan kompos kulit pinus 20%. Tambahkan pupuk kandang matang 10% dari total volume media. Pastikan pH media berada di kisaran 4,5-5,5 dengan menggunakan pH meter. Media harus diaduk merata sebelum dimasukkan ke polybag.
- Teknik Penanaman - Isi polybag dengan media hingga 3/4 bagian, buat lubang tanam di tengah. Masukkan bibit blueberry dengan hati-hati, pastikan akar tidak terlipat. Tambahkan media hingga menutupi akar, sisakan 5 cm dari bibir polybag untuk memudahkan penyiraman. Padatkan media secara perlahan di sekitar pangkal batang.
- Penempatan dan Penyangga - Letakkan polybag di atas rak atau pallet kayu untuk mencegah kontak langsung dengan tanah dan memastikan drainase sempurna. Berikan penyangga bambu atau kayu untuk menopang tanaman saat tumbuh besar. Atur jarak antar polybag minimal 50 cm untuk sirkulasi udara yang baik.
- Pemeliharaan Khusus - Siram pagi dan sore hari terutama saat musim kering. Periksa drainase polybag secara berkala, tambahkan lubang jika air tergenang. Ganti polybag setiap 2-3 tahun atau saat tanaman sudah terlalu besar. Berikan pupuk cair khusus tanaman asam setiap 2 minggu dengan dosis sesuai anjuran.
- Monitoring Pertumbuhan - Amati warna daun sebagai indikator kesehatan tanaman; daun kuning menandakan kekurangan nitrogen atau pH terlalu tinggi. Ukur pH media setiap 3 bulan dan sesuaikan jika diperlukan. Catat pertumbuhan tinggi dan jumlah cabang untuk evaluasi perkembangan tanaman.
Menurut penelitian dari Politeknik Negeri Jember, sistem budidaya dalam wadah seperti polybag memungkinkan kontrol yang lebih baik terhadap kondisi media tanam dan memudahkan manajemen nutrisi tanaman. Metode ini terbukti efektif untuk tanaman yang memerlukan kondisi tanah spesifik seperti blueberry.
4. Cara Menanam Blueberry di Botol Bekas
Pemanfaatan botol bekas untuk menanam blueberry merupakan inovasi ramah lingkungan yang cocok untuk skala rumahan atau pembibitan awal. Meskipun ruang tumbuh terbatas, metode ini dapat menjadi solusi kreatif untuk memulai budidaya blueberry dengan biaya minimal. Cara menanam blueberry di botol bekas memerlukan modifikasi khusus agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Pilih botol plastik berukuran besar minimal 5 liter, seperti botol air mineral galon atau botol kemasan industri. Potong bagian atas botol sekitar 1/3 dari tinggi total, sisakan bagian bawah sebagai wadah tanam. Lubangi bagian bawah botol dengan paku panas atau bor kecil untuk membuat 5-7 lubang drainase. Bagian atas yang dipotong dapat dibalik dan digunakan sebagai corong penyiraman atau pelindung bibit muda dari hujan deras.
Media tanam untuk botol bekas harus lebih ringan dan porous karena keterbatasan ruang. Campurkan cocopeat 40%, sekam bakar 30%, kompos 20%, dan perlit 10%. Tambahkan sedikit sulfur untuk menurunkan pH jika diperlukan. Isi botol dengan media hingga 5 cm dari bibir atas, padatkan ringan untuk menghilangkan rongga udara berlebih. Tanam bibit blueberry muda atau hasil stek dengan kedalaman 5-7 cm.
Botol bekas sebaiknya digunakan untuk fase pembibitan awal atau tanaman muda berusia 3-6 bulan. Setelah tanaman tumbuh lebih besar dan akar mulai memenuhi wadah, segera pindahkan ke pot atau polybag yang lebih besar. Letakkan botol di lokasi yang mendapat cahaya matahari pagi, hindari sinar matahari langsung siang hari yang dapat membuat botol plastik terlalu panas. Siram dengan volume kecil tetapi frekuensi lebih sering karena media dalam botol cepat kering.
5. Cara Menanam Blueberry di Tanah Terbuka
Penanaman blueberry di tanah terbuka merupakan metode ideal untuk budidaya skala komersial dengan produktivitas maksimal. Metode ini memungkinkan sistem perakaran berkembang lebih luas dan tanaman dapat tumbuh lebih besar dengan hasil panen yang lebih banyak. Cara menanam blueberry di tanah terbuka memerlukan persiapan lahan yang lebih intensif namun memberikan hasil jangka panjang yang optimal.
Persiapan Lahan
Pilih lokasi dengan paparan sinar matahari penuh minimal 6-8 jam per hari dan memiliki drainase yang baik. Lakukan pengukuran pH tanah; jika pH di atas 5,5, aplikasikan sulfur pertanian 100-200 gram per meter persegi 3 bulan sebelum tanam. Bersihkan lahan dari gulma dan bebatuan, gemburkan tanah hingga kedalaman 40-50 cm. Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm dan tinggi 30-40 cm untuk memastikan drainase optimal.
Pengolahan Tanah
Campurkan bahan organik seperti kompos kulit pinus, peat moss, atau kompos daun dengan tanah asli dengan perbandingan 1:1. Tambahkan pupuk kandang matang 10-15 ton per hektar untuk meningkatkan kesuburan tanah. Ratakan permukaan bedengan dan biarkan selama 2-4 minggu sebelum penanaman agar tanah mengendap dan bahan organik terdekomposisi sempurna. Pasang sistem irigasi tetes jika memungkinkan untuk efisiensi penggunaan air.
Jarak Tanam dan Penanaman
Buat lubang tanam berukuran 40x40x40 cm dengan jarak antar tanaman 1,5-2 meter dalam baris dan jarak antar baris 2,5-3 meter. Isi lubang dengan campuran media tanam asam hingga setengah bagian. Keluarkan bibit dari wadah pembibitan, rendam akar dalam air selama 10-15 menit. Tempatkan bibit di tengah lubang dengan kedalaman yang sama seperti di wadah sebelumnya, isi sisa lubang dengan media tanam, padatkan perlahan, dan siram hingga jenuh.
Mulsa dan Perawatan Awal
Aplikasikan mulsa organik seperti kulit pinus, serbuk gergaji, atau jerami dengan ketebalan 7-10 cm di sekitar tanaman. Mulsa berfungsi menjaga kelembapan tanah, menekan pertumbuhan gulma, dan mempertahankan keasaman tanah. Pasang ajir atau tiang penyangga untuk tanaman muda agar tumbuh tegak. Lakukan penyiraman rutin terutama pada 2 bulan pertama hingga tanaman berakar dengan baik.
Melansir dari University of California Agriculture and Natural Resources, penanaman blueberry di tanah terbuka dengan persiapan lahan yang tepat dapat menghasilkan produktivitas hingga 5-10 kg per tanaman per tahun pada tanaman dewasa. Investasi awal yang lebih besar pada persiapan lahan akan terbayar dengan hasil panen jangka panjang yang konsisten.
6. Cara Menanam Blueberry dari Biji, Batang, dan Akar
Perbanyakan blueberry dapat dilakukan melalui tiga metode utama: generatif (biji) dan vegetatif (batang dan akar). Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami sebelum memilih teknik yang sesuai. Cara menanam blueberry dari biji memerlukan waktu lebih lama tetapi dapat menghasilkan varietas baru, sementara perbanyakan dari batang dan akar lebih cepat dan mempertahankan sifat induk.
Perbanyakan dari Biji
Ambil biji dari buah blueberry yang matang sempurna, cuci bersih untuk menghilangkan daging buah. Keringkan biji di tempat teduh selama 2-3 hari. Lakukan stratifikasi dingin dengan menyimpan biji dalam media lembap (pasir atau vermiculite) di kulkas suhu 4°C selama 90-120 hari untuk memecah dormansi. Setelah stratifikasi, semai biji pada media campuran peat moss dan perlit (1:1) dengan kedalaman 3-5 mm. Tutup dengan plastik transparan untuk menjaga kelembapan, letakkan di tempat teduh dengan suhu 18-21°C. Perkecambahan terjadi dalam 4-8 minggu. Bibit dari biji baru berbuah setelah 3-5 tahun.
Perbanyakan dari Batang (Stek)
Ambil stek dari cabang semi-hardwood (setengah keras) pada awal musim hujan dengan panjang 10-15 cm. Pilih cabang sehat berdiameter 5-7 mm dengan 3-4 ruas. Potong bagian bawah stek tepat di bawah ruas dengan sudut 45 derajat, buang daun bagian bawah, sisakan 2-3 daun di ujung atas. Celupkan pangkal stek ke dalam hormon perakaran (IBA 3000 ppm) selama 5 detik. Tancapkan stek sedalam 5 cm pada media campuran peat moss dan perlit (1:1) yang sudah disiram. Tutup dengan plastik atau letakkan di dalam sungkup untuk menjaga kelembapan tinggi (80-90%). Letakkan di tempat teduh dengan suhu 21-24°C. Perakaran terjadi dalam 6-10 minggu. Stek yang berakar dapat dipindah ke polybag setelah 3-4 bulan.
Perbanyakan dari Akar (Root Cutting)
Gali tanaman induk dengan hati-hati, pilih akar lateral yang sehat berdiameter 5-10 mm. Potong akar sepanjang 10-15 cm, tandai bagian atas (dekat batang) dan bawah (ujung akar) agar tidak terbalik saat tanam. Tanam potongan akar secara horizontal pada media campuran peat moss, kompos, dan pasir (2:1:1) dengan kedalaman 2-3 cm. Siram hingga media lembap, tutup dengan mulsa tipis. Letakkan di tempat teduh dengan kelembapan tinggi. Tunas baru akan muncul dari akar dalam 4-8 minggu. Setelah tunas tumbuh 5-7 cm dengan beberapa daun, pindahkan ke polybag individual. Metode ini memiliki tingkat keberhasilan 60-70% dan tanaman dapat berbuah dalam 2-3 tahun.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di Journal of Horticultural Science, perbanyakan vegetatif melalui stek batang memiliki tingkat keberhasilan tertinggi (70-85%) dibandingkan metode lain dan menghasilkan tanaman yang identik dengan induknya. Metode ini paling direkomendasikan untuk budidaya komersial karena efisiensi waktu dan konsistensi kualitas tanaman.
7. Pemupukan dan Perawatan Lanjutan Blueberry
Pemupukan yang tepat merupakan kunci keberhasilan budidaya blueberry karena tanaman ini memiliki kebutuhan nutrisi spesifik. Blueberry memerlukan pupuk dengan formulasi khusus untuk tanaman asam dan sensitif terhadap kelebihan nutrisi tertentu. Pemahaman tentang jenis pupuk, dosis, dan waktu aplikasi sangat penting untuk pertumbuhan optimal dan produktivitas tinggi.
Jenis Pupuk untuk Blueberry
Gunakan pupuk khusus tanaman asam dengan rasio NPK 10-5-5 atau 12-4-8 yang mengandung ammonium sulfat sebagai sumber nitrogen. Hindari pupuk yang mengandung nitrat atau klorida karena dapat merusak akar blueberry. Pupuk organik seperti kompos kulit pinus, tepung tulang, dan tepung darah juga sangat bermanfaat. Tambahkan pupuk mikro yang mengandung besi, mangan, dan seng untuk mencegah defisiensi yang umum terjadi pada tanaman asam.
Jadwal dan Dosis Pemupukan
Untuk tanaman muda (1-2 tahun), aplikasikan 30-50 gram pupuk NPK per tanaman setiap 2 bulan. Tanaman dewasa (3 tahun ke atas) memerlukan 100-150 gram per tanaman setiap 3 bulan. Bagi dosis menjadi 2-3 kali aplikasi untuk menghindari pemupukan berlebihan. Aplikasikan pupuk dalam lingkaran di sekitar tanaman dengan jarak 20-30 cm dari batang utama. Siram setelah pemupukan untuk membantu penyerapan nutrisi.
Pemangkasan dan Pembentukan Tajuk
Lakukan pemangkasan pembentukan pada tahun pertama dan kedua untuk membentuk struktur tanaman yang kuat. Buang cabang yang tumbuh ke dalam, cabang yang saling bersilangan, dan cabang yang lemah atau sakit. Pada tanaman produktif, lakukan pemangkasan pemeliharaan setiap tahun setelah panen untuk membuang cabang tua (lebih dari 5 tahun) dan merangsang pertumbuhan cabang baru. Pemangkasan dilakukan pada akhir musim dingin atau awal musim semi sebelum pertumbuhan baru dimulai.
Pengendalian Gulma dan Mulsa
Jaga area di sekitar tanaman bebas dari gulma yang dapat bersaing memperebutkan nutrisi dan air. Lakukan penyiangan manual atau gunakan herbisida organik untuk mengendalikan gulma. Pertahankan lapisan mulsa organik setebal 7-10 cm di sekitar tanaman sepanjang tahun. Tambahkan mulsa baru setiap 6 bulan untuk menggantikan yang sudah terdekomposisi. Mulsa membantu menjaga kelembapan tanah, menekan gulma, dan mempertahankan pH asam tanah.
Penyiraman yang Efisien
Blueberry memerlukan kelembapan tanah yang konsisten tetapi tidak tergenang. Sistem irigasi tetes adalah yang paling efisien untuk budidaya blueberry. Siram tanaman 2-3 kali seminggu pada musim kemarau, kurangi frekuensi pada musim hujan. Tanaman memerlukan sekitar 25-50 liter air per minggu tergantung ukuran tanaman dan kondisi cuaca. Periksa kelembapan tanah dengan memasukkan jari sedalam 5-7 cm; jika terasa kering, lakukan penyiraman.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama utama blueberry meliputi kutu daun, thrips, ulat, dan burung pemakan buah. Gunakan jaring pelindung untuk mencegah serangan burung saat buah mulai matang. Aplikasikan insektisida organik seperti minyak neem atau sabun insektisida untuk mengendalikan serangga. Penyakit umum termasuk busuk akar (Phytophthora), bercak daun, dan mummy berry. Cegah penyakit dengan memastikan drainase yang baik, sirkulasi udara optimal, dan sanitasi kebun. Buang dan musnahkan bagian tanaman yang terinfeksi segera.
8. FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Berapa lama blueberry mulai berbuah setelah ditanam?
Waktu berbuah blueberry tergantung metode perbanyakan yang digunakan. Tanaman dari stek batang biasanya mulai berbuah pada usia 2-3 tahun, sementara tanaman dari biji memerlukan waktu lebih lama yaitu 3-5 tahun. Tanaman yang dibeli sebagai bibit siap tanam berusia 1-2 tahun dapat berbuah dalam 1-2 tahun setelah penanaman. Produktivitas penuh tercapai saat tanaman berusia 5-7 tahun dengan perawatan yang optimal.
2. Apakah blueberry bisa tumbuh di iklim tropis Indonesia?
Blueberry dapat tumbuh di Indonesia dengan pemilihan varietas yang tepat, terutama jenis Southern Highbush yang telah beradaptasi dengan iklim hangat. Tanaman ini lebih cocok ditanam di dataran tinggi dengan suhu sejuk (15-25°C) seperti di Lembang, Batu, atau Dieng. Di dataran rendah, blueberry dapat tumbuh tetapi memerlukan perawatan ekstra seperti naungan parsial dan penyiraman lebih sering untuk mengatasi suhu tinggi.
3. Media tanam apa yang paling baik untuk menanam blueberry di pot?
Media tanam terbaik untuk blueberry di pot adalah campuran peat moss 50%, kompos kulit pinus 30%, dan perlit atau pasir kasar 20%. Media ini harus memiliki pH 4,5-5,5 yang bersifat asam. Alternatif lain adalah menggunakan cocopeat sebagai pengganti peat moss dengan perbandingan yang sama. Pastikan media memiliki drainase sempurna namun tetap mampu menahan kelembapan, serta kaya bahan organik untuk mendukung pertumbuhan akar yang sehat.
4. Bagaimana cara menurunkan pH tanah untuk blueberry?
Untuk menurunkan pH tanah, aplikasikan sulfur pertanian (belerang) dengan dosis 100-200 gram per meter persegi untuk menurunkan pH sebesar 0,5-1 poin. Sulfur memerlukan waktu 2-3 bulan untuk bereaksi dengan tanah, jadi aplikasikan jauh sebelum penanaman. Cara lain adalah dengan menambahkan peat moss atau kompos kulit pinus yang secara alami bersifat asam. Lakukan pengukuran pH secara berkala menggunakan pH meter atau test kit untuk memantau tingkat keasaman tanah.
5. Apakah blueberry perlu diserbuki secara manual?
Blueberry dapat melakukan penyerbukan sendiri, namun penyerbukan silang menghasilkan buah yang lebih besar dan lebih banyak. Untuk hasil optimal, tanam minimal dua varietas berbeda yang berbunga pada waktu yang sama. Lebah adalah penyerbuk alami terbaik untuk blueberry, jadi hindari penggunaan pestisida kimia saat tanaman berbunga. Jika menanam dalam ruangan atau di area tanpa serangga penyerbuk, lakukan penyerbukan manual dengan menggunakan kuas halus untuk memindahkan serbuk sari antar bunga.
6. Berapa kali blueberry berbuah dalam setahun?
Blueberry umumnya berbuah satu kali dalam setahun pada musim tertentu tergantung varietasnya. Di Indonesia, dengan iklim tropis yang tidak memiliki empat musim jelas, pola berbuah dapat bervariasi. Beberapa varietas dapat diinduksi untuk berbuah 2 kali setahun dengan teknik pemangkasan dan pengaturan nutrisi yang tepat. Masa panen berlangsung selama 4-6 minggu dengan buah matang secara bertahap, sehingga panen dilakukan beberapa kali dalam periode tersebut.
7. Bagaimana cara menyimpan buah blueberry agar tahan lama?
Buah blueberry segar dapat disimpan di kulkas pada suhu 0-4°C selama 1-2 minggu. Jangan mencuci buah sebelum disimpan karena kelembapan dapat mempercepat pembusukan; cuci hanya sebelum dikonsumsi. Untuk penyimpanan jangka panjang, blueberry dapat dibekukan dengan cara mencuci, mengeringkan, lalu menyimpan dalam wadah kedap udara di freezer hingga 6-12 bulan. Buah beku dapat langsung digunakan untuk smoothie, kue, atau selai tanpa perlu dicairkan terlebih dahulu.
Yuk, baca artikel seputar panduan dan cara menarik lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
(kpl/vna)
Advertisement