Kapanlagi.com - Pucuk merah atau Syzygium oleana merupakan tanaman hias yang populer di Indonesia karena keindahan daun mudanya yang berwarna merah cerah. Tanaman ini sering dijumpai sebagai pagar hidup di halaman rumah, taman kota, hingga median jalan raya.
Cara menanam pucuk merah sebenarnya cukup mudah dan tidak memerlukan perawatan khusus yang rumit. Tanaman ini termasuk jenis perdu yang tahan banting dan mampu bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, bahkan di area dengan polusi tinggi.
Keunggulan lain dari pucuk merah adalah sistem perakarannya yang kuat dengan akar tunggang kokoh, sehingga cocok untuk penghijauan dan pencegahan longsor. Tanaman ini dapat tumbuh hingga ketinggian 7-9 meter dengan diameter batang mencapai 30-40 cm jika dibiarkan tumbuh alami.
Pucuk merah adalah tanaman perdu dari famili Myrtaceae yang masih satu keluarga dengan pohon cengkeh dan jambu air. Nama ilmiahnya adalah Syzygium oleana, dan tanaman ini memiliki ciri khas berupa daun muda berwarna merah cerah yang kontras dengan daun tua berwarna hijau.
Tanaman ini sangat cocok tumbuh di wilayah beriklim tropis seperti Indonesia. Seiring bertambahnya usia, warna daun akan berubah dari merah cerah menjadi kuning, kemudian hijau muda, hingga akhirnya hijau tua. Pergantian warna inilah yang membuat pucuk merah terlihat menarik dan dinamis.
Menurut Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Buleleng, pucuk merah dapat hidup hingga puluhan tahun dengan perawatan yang tepat. Tanaman ini tidak mudah menggugurkan daunnya sehingga halaman tetap bersih dari sampah dedaunan.
Percabangan pucuk merah yang rapat membentuk kanopi masif yang mudah dibentuk melalui pemangkasan. Hal ini menjadikan tanaman ini ideal sebagai pembatas hijau, tanaman peneduh, maupun elemen estetika taman bergaya modern atau eropa.
Perbanyakan pucuk merah dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu generatif (biji) dan vegetatif (stek batang). Namun metode stek batang lebih populer karena tingkat keberhasilannya lebih tinggi dan prosesnya lebih praktis.
Persiapan Bahan Stek:
Melansir dari buku Budidaya Tanaman Pucuk Merah dengan Metode Stek karya Budiati (2022), pemilihan bahan stek yang tepat sangat menentukan keberhasilan perbanyakan tanaman. Batang yang terlalu muda cenderung mudah busuk, sedangkan yang terlalu tua sulit mengeluarkan akar.
Media tanam yang baik sangat penting untuk keberhasilan pertumbuhan pucuk merah. Persiapan media sebaiknya dilakukan satu minggu sebelum penanaman agar media matang dan siap digunakan.
Komposisi Media Tanam:
Langkah Persiapan:
Pupuk kandang yang digunakan harus sudah matang atau difermentasi dengan baik untuk menghindari panas yang dapat merusak akar. Sekam bakar berfungsi untuk menjaga drainase dan aerasi media agar tidak mudah becek.
Setelah bahan stek dan media tanam siap, langkah selanjutnya adalah proses penanaman. Waktu terbaik untuk menanam adalah pagi hari atau sore hari saat cuaca tidak terlalu terik.
Tahapan Penanaman:
Daun yang tersisa pada stek berfungsi sebagai indikator kesehatan tanaman. Jika daun tetap segar dan tidak layu, berarti proses perakaran berjalan baik. Bibit stek siap dipindah tanam ke lahan permanen setelah berumur 1,5-2 bulan atau ketika tingginya mencapai 40-50 cm.
Pemindahan bibit pucuk merah ke lahan permanen memerlukan persiapan yang matang agar tanaman dapat tumbuh optimal. Lokasi tanam yang tepat akan menentukan keindahan dan kesehatan tanaman di masa mendatang.
Persiapan Lahan Tanam:
Proses Pemindahan:
Untuk mendapatkan pagar hidup yang rapat dan indah, jarak tanam 1,5 meter lebih ideal. Namun jika menginginkan pohon yang lebih besar dan tidak terlalu rimbun, gunakan jarak 2 meter atau lebih.
Meskipun tergolong tanaman yang tahan banting, pucuk merah tetap memerlukan perawatan rutin agar tumbuh subur dan menghasilkan pucuk merah yang indah. Perawatan yang tepat akan membuat tanaman tampil maksimal sepanjang tahun.
Penyiraman:
Lakukan penyiraman secara rutin dua kali sehari pada pagi dan sore hari, terutama untuk tanaman muda. Pastikan media tanam tidak sampai kering namun juga tidak tergenang air. Pada musim hujan, frekuensi penyiraman dapat dikurangi atau dihentikan. Tanaman dewasa yang sudah berakar kuat lebih tahan terhadap kekeringan.
Pemupukan:
Berikan pupuk kandang atau kompos setiap 2-3 bulan sekali dengan cara ditaburkan di sekeliling pangkal batang. Untuk pupuk kimia, gunakan NPK dengan dosis rendah setiap 2 bulan sekali. Taburkan pupuk pada jarak 2-3 cm dari batang utama, kemudian siram dengan air agar nutrisi terserap dengan baik.
Pemangkasan:
Pemangkasan merupakan kunci utama untuk menghasilkan pucuk merah yang lebat dan indah. Pangkas daun tua dan cabang yang tidak rapi minimal setiap 3 bulan sekali atau setiap 2 minggu untuk hasil optimal. Lakukan pemangkasan pada ruas cabang agar tunas baru mudah tumbuh. Pemangkasan juga dapat dilakukan untuk membentuk tajuk sesuai keinginan, seperti bentuk kotak, bulat, atau cemara.
Paparan sinar matahari penuh sangat penting untuk menghasilkan warna merah cerah pada daun muda. Tanaman yang kurang cahaya akan menghasilkan pucuk berwarna hijau atau merah pucat yang kurang menarik.
Stek pucuk merah umumnya mulai mengeluarkan akar setelah 2-3 minggu penanaman. Namun untuk menghasilkan bibit yang siap tanam, diperlukan waktu sekitar 1,5-2 bulan hingga sistem perakaran cukup kuat dan tanaman mencapai tinggi 40-50 cm.
Ya, pucuk merah dapat ditanam dalam pot berukuran besar dengan diameter minimal 50-70 cm. Namun pertumbuhan tanaman akan lebih terbatas dibanding yang ditanam di tanah langsung. Perlu dilakukan pemangkasan akar tunggang saat pemindahan ke pot agar tidak menembus wadah di kemudian hari.
Daun pucuk merah yang tidak berwarna merah biasanya disebabkan oleh kurangnya paparan sinar matahari. Pindahkan tanaman ke lokasi yang lebih terbuka dengan sinar matahari penuh minimal 6 jam per hari. Lakukan pemangkasan rutin untuk merangsang pertumbuhan pucuk baru yang berwarna merah.
Pucuk merah dapat menggunakan berbagai jenis pupuk baik organik maupun anorganik. Pupuk kandang atau kompos sangat baik untuk menjaga kesuburan tanah jangka panjang. Untuk pupuk kimia, gunakan NPK dengan perbandingan seimbang yang diberikan setiap 2 bulan sekali dengan dosis rendah.
Daun keriting pada pucuk merah biasanya disebabkan oleh serangan hama kutu daun. Semprot tanaman dengan insektisida nabati atau pestisida sesuai dosis anjuran. Lakukan penyemprotan pada pagi atau sore hari, dan ulangi setiap minggu hingga hama hilang. Buang daun yang terserang parah untuk mencegah penyebaran.
Untuk hasil optimal, pemangkasan dapat dilakukan setiap 2 minggu sekali pada bagian pucuk yang sudah berwarna hijau. Namun untuk pemangkasan pembentukan tajuk, cukup dilakukan setiap 3 bulan sekali. Pemangkasan rutin akan merangsang pertumbuhan tunas baru dan membuat tanaman tampak lebih rimbun dengan pucuk merah yang lebat.
Pucuk merah tergolong tanaman yang adaptif dan dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Namun untuk hasil terbaik, gunakan tanah gembur dengan drainase baik yang diperkaya pupuk organik. Tanah yang terlalu liat atau becek sebaiknya diperbaiki terlebih dahulu dengan menambahkan pasir dan bahan organik agar struktur tanah lebih baik.
Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?