Kapanlagi.com - Ubi cilembu merupakan salah satu varietas ubi jalar yang terkenal dengan rasa manisnya yang khas dan tekstur lembut saat dipanggang. Popularitas ubi cilembu terus meningkat sehingga banyak orang tertarik untuk membudidayakannya sendiri di rumah.
Cara menanam ubi cilembu sebenarnya tidak terlalu sulit dan bisa dilakukan oleh siapa saja, bahkan pemula sekalipun. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di berbagai kondisi lahan, baik di kebun maupun dalam pot atau karung bekas.
Keberhasilan budidaya ubi cilembu sangat bergantung pada pemilihan bibit yang tepat, persiapan media tanam yang baik, dan perawatan yang konsisten. Dengan memahami teknik cara menanam ubi cilembu yang benar, Anda dapat menghasilkan panen umbi yang berkualitas tinggi dengan rasa manis yang khas.
Ubi cilembu adalah varietas ubi jalar unggul yang berasal dari Desa Cilembu, Sumedang, Jawa Barat. Ubi ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan ubi jalar biasa, terutama dari segi rasa dan tekstur. Ketika dipanggang atau dikukus, ubi cilembu mengeluarkan cairan madu alami yang membuatnya sangat manis dan lezat.
Karakteristik fisik ubi cilembu dapat dikenali dari bentuk umbinya yang memanjang dengan ujung runcing. Kulit luarnya berwarna putih kekuningan, sedangkan daging umbinya berwarna kuning pucat hingga kuning cerah. Tanaman ubi cilembu memiliki batang yang merambat dengan daun berbentuk hati yang tumbuh lebat.
Keunggulan ubi cilembu tidak hanya terletak pada rasanya yang manis alami, tetapi juga kandungan nutrisinya yang tinggi. Umbi ini kaya akan karbohidrat kompleks, serat, vitamin A, vitamin C, dan berbagai mineral penting. Teksturnya yang lembut dan tidak berserat membuat ubi cilembu sangat digemari sebagai camilan sehat.
Tanaman ubi cilembu dapat tumbuh optimal pada ketinggian 200-700 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara sekitar 21-27 derajat Celcius. Namun, tanaman ini cukup adaptif dan masih bisa tumbuh di dataran rendah dengan perawatan yang tepat. Masa panen ubi cilembu berkisar antara 4-5 bulan setelah tanam, tergantung kondisi lingkungan dan perawatan.
Persiapan bibit merupakan langkah awal yang sangat penting dalam budidaya ubi cilembu. Kualitas bibit akan sangat menentukan hasil panen yang akan diperoleh nantinya.
1. Pemilihan Sumber Bibit
Bibit ubi cilembu dapat diperoleh dari dua sumber utama, yaitu stek batang atau umbi. Untuk stek batang, pilih batang dari tanaman induk yang sehat, berumur minimal 2-3 bulan, dengan diameter batang sekitar 0,5-1 cm. Batang yang dipilih sebaiknya tidak terlalu tua atau terlalu muda. Sementara itu, jika menggunakan umbi sebagai bibit, pilih umbi yang berukuran minimal satu kepal tangan dengan kondisi sehat tanpa luka atau busuk.
2. Pemotongan Stek Batang
Potong batang ubi cilembu dengan panjang sekitar 20-30 cm menggunakan pisau atau gunting yang tajam dan bersih. Setiap potongan stek sebaiknya memiliki 5-7 ruas atau buku batang. Pastikan pemotongan dilakukan dengan sudut miring sekitar 45 derajat untuk memperluas area penyerapan air dan nutrisi. Buang daun-daun pada bagian bawah stek, sisakan hanya 2-3 helai daun di bagian atas.
3. Perlakuan Bibit Sebelum Tanam
Setelah dipotong, rendam bagian bawah stek dalam air bersih selama 1-2 jam untuk menjaga kelembaban. Anda juga bisa menambahkan larutan hormon perangsang akar untuk mempercepat pertumbuhan akar. Jika menggunakan umbi sebagai bibit, potong umbi menjadi beberapa bagian dengan memastikan setiap bagian memiliki minimal satu mata tunas yang terlihat.
4. Seleksi Bibit Berkualitas
Lakukan seleksi ketat terhadap bibit yang akan ditanam. Pilih stek batang yang segar, tidak layu, dan bebas dari hama atau penyakit. Hindari menggunakan batang yang terlalu keras atau berkayu karena akan sulit berakar. Untuk bibit dari umbi, pastikan tidak ada tanda-tanda pembusukan atau serangan hama.
5. Penyimpanan Bibit Sementara
Jika bibit tidak langsung ditanam, simpan di tempat yang teduh dan lembab. Stek batang dapat disimpan dengan cara menancapkannya pada media pasir basah atau meletakkannya di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Jangan menyimpan bibit terlalu lama karena akan menurunkan daya tumbuhnya.
Media tanam yang tepat sangat menentukan keberhasilan budidaya ubi cilembu. Persiapan yang matang akan memastikan tanaman mendapatkan nutrisi dan kondisi tumbuh yang optimal.
1. Pemilihan Lokasi Tanam
Pilih lokasi yang mendapatkan sinar matahari penuh minimal 6-8 jam per hari. Ubi cilembu membutuhkan cahaya matahari yang cukup untuk proses fotosintesis dan pembentukan umbi. Pastikan lokasi memiliki drainase yang baik untuk mencegah genangan air yang dapat menyebabkan pembusukan umbi. Hindari lokasi yang terlalu teduh atau terhalang bangunan.
2. Pengolahan Tanah
Gemburkan tanah hingga kedalaman 30-40 cm menggunakan cangkul atau traktor. Tanah yang gembur akan memudahkan pertumbuhan akar dan perkembangan umbi. Bersihkan area tanam dari gulma, bebatuan, dan sisa-sisa tanaman lain. Biarkan tanah yang sudah diolah terkena sinar matahari selama 3-7 hari untuk membunuh patogen dan hama yang ada di dalam tanah.
3. Pembuatan Bedengan atau Guludan
Buat bedengan dengan tinggi 30-40 cm dan lebar 80-100 cm untuk memudahkan drainase dan perkembangan umbi. Panjang bedengan disesuaikan dengan luas lahan yang tersedia. Jarak antar bedengan sebaiknya 50-60 cm untuk memudahkan perawatan dan sirkulasi udara. Bentuk bedengan dengan permukaan yang rata dan sisi yang kokoh agar tidak mudah longsor.
4. Pemupukan Dasar
Campurkan pupuk kandang atau kompost matang sebanyak 10-15 ton per hektar ke dalam tanah bedengan. Pupuk organik ini akan memperbaiki struktur tanah dan menyediakan nutrisi secara bertahap. Tambahkan juga pupuk NPK dengan dosis 200-300 kg per hektar sebagai pupuk dasar. Aduk rata pupuk dengan tanah dan biarkan selama 1-2 minggu sebelum penanaman.
5. Media Tanam untuk Pot atau Karung
Jika menanam dalam pot atau karung bekas, siapkan media tanam dengan komposisi tanah, kompos, dan sekam padi dengan perbandingan 2:1:1. Media ini memberikan keseimbangan antara drainase dan kemampuan menahan air. Gunakan pot atau karung berukuran minimal 40 liter untuk memberikan ruang yang cukup bagi perkembangan umbi. Pastikan pot atau karung memiliki lubang drainase yang cukup di bagian bawah.
6. Pengaturan pH Tanah
Ubi cilembu tumbuh optimal pada pH tanah 5,5-6,5. Jika pH tanah terlalu rendah (asam), tambahkan kapur pertanian atau dolomit dengan dosis 1-2 ton per hektar. Sebaliknya, jika pH terlalu tinggi (basa), tambahkan belerang atau bahan organik untuk menurunkannya. Lakukan pengukuran pH tanah menggunakan pH meter atau kertas lakmus untuk memastikan kondisi yang tepat.
Teknik penanaman yang tepat akan mempengaruhi tingkat keberhasilan pertumbuhan dan hasil panen ubi cilembu. Berikut adalah langkah-langkah detail dalam proses penanaman.
1. Waktu Penanaman yang Tepat
Waktu terbaik untuk menanam ubi cilembu adalah pada awal musim hujan atau saat kondisi tanah cukup lembab. Hindari menanam pada musim kemarau panjang kecuali tersedia sistem irigasi yang memadai. Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari untuk menghindari stres pada bibit akibat paparan sinar matahari yang terlalu terik.
2. Pembuatan Lubang Tanam
Buat lubang tanam pada bedengan dengan kedalaman 10-15 cm dan jarak tanam 25-30 cm dalam barisan. Jarak antar barisan sebaiknya 80-100 cm untuk memberikan ruang yang cukup bagi pertumbuhan batang yang merambat. Untuk penanaman dalam pot atau karung, buat lubang di tengah media dengan kedalaman yang sama.
3. Cara Menanam Stek Batang
Tancapkan stek batang ke dalam lubang tanam dengan posisi miring sekitar 45 derajat. Benamkan sekitar dua pertiga bagian stek ke dalam tanah, sisakan sepertiga bagian dengan 2-3 daun di atas permukaan tanah. Posisi miring ini membantu pembentukan akar yang lebih banyak dan memperluas area perkembangan umbi. Tekan tanah di sekitar stek dengan lembut agar bibit berdiri kokoh.
4. Penanaman dari Umbi
Jika menggunakan umbi sebagai bibit, letakkan potongan umbi dalam lubang tanam dengan posisi mata tunas menghadap ke atas. Tutup dengan tanah setebal 5-10 cm. Pastikan umbi tidak tertanam terlalu dalam karena dapat menghambat pertumbuhan tunas. Siram dengan air secukupnya setelah penanaman untuk membantu kontak antara umbi dan tanah.
5. Penyiraman Awal
Lakukan penyiraman segera setelah penanaman untuk membantu bibit beradaptasi dengan lingkungan baru. Siram dengan air secukupnya hingga tanah lembab tetapi tidak tergenang. Pada minggu pertama, lakukan penyiraman setiap hari terutama jika cuaca panas. Setelah bibit mulai tumbuh, kurangi frekuensi penyiraman menjadi 2-3 kali seminggu tergantung kondisi cuaca.
6. Pemasangan Ajir atau Penyangga
Meskipun ubi cilembu adalah tanaman merambat, pemasangan ajir atau penyangga bersifat opsional. Jika ingin batang merambat ke atas untuk menghemat lahan, pasang ajir setinggi 1-1,5 meter di dekat tanaman. Namun, membiarkan batang menjalar di permukaan tanah juga tidak masalah dan bahkan dapat membantu pembentukan umbi yang lebih banyak di sepanjang batang yang menyentuh tanah.
Perawatan yang konsisten dan tepat akan menghasilkan tanaman ubi cilembu yang sehat dengan produksi umbi yang optimal. Berikut adalah aspek-aspek penting dalam pemeliharaan tanaman.
1. Penyiraman yang Tepat
Ubi cilembu membutuhkan kelembaban tanah yang cukup tetapi tidak tergenang. Pada fase pertumbuhan awal (0-2 bulan), lakukan penyiraman secara rutin 2-3 kali seminggu atau sesuai kondisi cuaca. Saat memasuki fase pembentukan umbi (3-4 bulan), kurangi frekuensi penyiraman menjadi 1-2 kali seminggu. Tanah yang terlalu basah dapat menyebabkan umbi busuk, sedangkan tanah yang terlalu kering akan menghasilkan umbi yang kecil dan keras.
2. Penyiangan Gulma
Lakukan penyiangan gulma secara berkala setiap 2-3 minggu sekali, terutama pada fase awal pertumbuhan. Gulma dapat bersaing dengan tanaman ubi dalam memperebutkan nutrisi, air, dan cahaya matahari. Cabut gulma beserta akarnya dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman ubi. Penyiangan juga membantu aerasi tanah dan mengurangi kelembaban berlebih yang dapat memicu penyakit.
3. Pemupukan Susulan
Berikan pupuk susulan pertama pada umur 1 bulan setelah tanam menggunakan pupuk NPK dengan perbandingan 15:15:15 sebanyak 100-150 kg per hektar. Pemupukan kedua dilakukan pada umur 2,5 bulan dengan pupuk yang lebih tinggi kandungan kaliumnya (NPK 10:10:20) untuk mendukung pembentukan umbi. Aplikasikan pupuk dengan cara ditabur di sekitar tanaman dengan jarak 10-15 cm dari batang, kemudian tutup dengan tanah tipis.
4. Pembumbunan
Lakukan pembumbunan atau penimbunan tanah di sekitar pangkal batang pada umur 1,5-2 bulan setelah tanam. Pembumbunan bertujuan untuk memperkuat posisi tanaman, merangsang pembentukan akar dan umbi baru, serta menjaga kelembaban tanah. Timbun tanah setinggi 10-15 cm di sekitar batang dengan hati-hati agar tidak merusak akar yang sudah terbentuk.
5. Pemangkasan Batang
Pemangkasan batang yang terlalu panjang dapat dilakukan untuk mengarahkan energi tanaman ke pembentukan umbi. Potong ujung batang yang sudah mencapai panjang 2-3 meter atau batang yang tumbuh terlalu lebat. Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada pagi hari agar luka potongan cepat mengering. Batang hasil pangkasan dapat digunakan sebagai bibit baru.
6. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama utama yang menyerang ubi cilembu antara lain boleng (Cylas formicarius), ulat tanah, dan tikus. Untuk pengendalian boleng, lakukan rotasi tanaman dan hindari menanam ubi di lokasi yang sama secara terus-menerus. Gunakan perangkap feromon atau insektisida nabati jika serangan sudah parah. Penyakit yang sering muncul adalah busuk umbi akibat jamur atau bakteri, yang dapat dicegah dengan menjaga drainase yang baik dan tidak menyiram berlebihan. Lakukan monitoring rutin untuk mendeteksi serangan sejak dini.
Proses panen dan penanganan pasca panen yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas ubi cilembu. Waktu panen yang tepat dan teknik penanganan yang benar akan menghasilkan umbi dengan rasa manis yang optimal.
1. Menentukan Waktu Panen
Ubi cilembu umumnya siap dipanen pada umur 4-5 bulan setelah tanam, tergantung varietas dan kondisi pertumbuhan. Tanda-tanda ubi siap panen antara lain daun mulai menguning dan sebagian mengering, pertumbuhan batang melambat, dan kulit umbi sudah mengeras. Untuk memastikan, Anda bisa menggali sedikit tanah di sekitar pangkal batang untuk melihat ukuran umbi. Umbi yang siap panen biasanya berdiameter minimal 3-5 cm.
2. Teknik Pemanenan
Lakukan pemanenan pada cuaca cerah, hindari memanen saat hujan atau tanah terlalu basah. Potong batang ubi sekitar 20-30 cm dari permukaan tanah terlebih dahulu untuk memudahkan proses penggalian. Gali tanah di sekitar tanaman dengan hati-hati menggunakan cangkul atau garpu tanah, mulai dari jarak 30-40 cm dari pangkal batang. Angkat umbi dengan lembut untuk menghindari luka atau memar yang dapat mempercepat pembusukan.
3. Pembersihan dan Sortasi
Setelah dipanen, bersihkan umbi dari tanah yang menempel dengan cara diangin-anginkan atau disikat lembut. Hindari mencuci umbi dengan air karena dapat mempercepat pembusukan. Lakukan sortasi berdasarkan ukuran dan kualitas umbi. Pisahkan umbi yang terluka, busuk, atau terserang hama untuk mencegah penularan ke umbi yang sehat. Umbi berkualitas baik memiliki kulit yang mulus, tidak ada luka, dan berukuran seragam.
4. Proses Curing atau Pemeraman
Proses curing sangat penting untuk meningkatkan rasa manis ubi cilembu. Simpan umbi yang sudah dibersihkan di tempat yang teduh dan berventilasi baik selama 7-14 hari. Selama proses ini, kandungan pati dalam umbi akan berubah menjadi gula sehingga rasa manis meningkat. Suhu ideal untuk curing adalah 25-30 derajat Celcius dengan kelembaban 80-90%. Hindari menyimpan umbi di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
5. Penyimpanan Ubi
Setelah proses curing, ubi cilembu dapat disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan berventilasi baik. Suhu penyimpanan ideal adalah 13-15 derajat Celcius dengan kelembaban 85-90%. Hindari menyimpan ubi di lemari es karena suhu terlalu dingin dapat merusak tekstur dan rasa. Letakkan umbi dalam keranjang atau rak dengan sirkulasi udara yang baik, jangan ditumpuk terlalu tinggi. Dengan penyimpanan yang tepat, ubi cilembu dapat bertahan hingga 2-3 bulan.
6. Persiapan untuk Konsumsi
Untuk mendapatkan rasa manis yang optimal, ubi cilembu sebaiknya dipanggang atau dikukus. Cuci bersih umbi sebelum dimasak, tidak perlu dikupas karena kulit akan melindungi daging umbi dari kekeringan. Panggang ubi pada suhu 180-200 derajat Celcius selama 45-60 menit atau kukus selama 30-45 menit hingga empuk. Ubi yang sudah matang akan mengeluarkan cairan madu yang manis dan aromanya sangat khas.
Ubi cilembu umumnya dapat dipanen setelah 4-5 bulan sejak penanaman. Waktu panen dapat bervariasi tergantung kondisi iklim, kesuburan tanah, dan perawatan yang diberikan. Tanda-tanda ubi siap panen adalah daun mulai menguning, pertumbuhan batang melambat, dan kulit umbi sudah mengeras saat diperiksa.
Ya, ubi cilembu sangat cocok ditanam dalam pot, polybag, atau karung bekas. Gunakan wadah berukuran minimal 40 liter dengan kedalaman 40-50 cm agar umbi memiliki ruang yang cukup untuk berkembang. Pastikan wadah memiliki lubang drainase yang baik dan gunakan media tanam yang gembur dengan campuran tanah, kompos, dan sekam padi.
Bibit ubi cilembu berkualitas dapat diperoleh dari petani ubi cilembu, toko pertanian, atau balai penelitian pertanian. Pilih bibit berupa stek batang yang segar dengan panjang 20-30 cm dan memiliki 5-7 ruas. Pastikan bibit berasal dari tanaman induk yang sehat, produktif, dan bebas dari hama penyakit untuk hasil yang optimal.
Ubi cilembu memiliki rasa yang jauh lebih manis dibandingkan ubi jalar biasa, terutama setelah dipanggang akan mengeluarkan cairan seperti madu. Teksturnya lebih lembut dan tidak berserat. Secara fisik, ubi cilembu memiliki bentuk yang lebih memanjang dengan ujung runcing, kulit berwarna putih kekuningan, dan daging umbi berwarna kuning cerah.
Jarak tanam ideal untuk ubi cilembu adalah 25-30 cm dalam barisan dan 80-100 cm antar barisan. Jarak tanam yang tepat memberikan ruang yang cukup untuk pertumbuhan batang yang merambat dan perkembangan umbi. Jarak yang terlalu rapat dapat menyebabkan persaingan nutrisi dan meningkatkan kelembaban yang memicu penyakit.
Pupuk terbaik untuk ubi cilembu adalah kombinasi pupuk organik dan anorganik. Gunakan pupuk kandang atau kompost sebagai pupuk dasar dengan dosis 10-15 ton per hektar. Untuk pupuk susulan, gunakan NPK dengan perbandingan 15:15:15 pada umur 1 bulan, kemudian NPK 10:10:20 pada umur 2,5 bulan untuk mendukung pembentukan umbi yang optimal.
Hama boleng dapat diatasi dengan beberapa cara: lakukan rotasi tanaman dengan tidak menanam ubi di lokasi yang sama secara berturut-turut, pasang perangkap feromon untuk menarik dan menangkap boleng dewasa, dan gunakan mulsa plastik untuk mencegah boleng bertelur di sekitar tanaman. Jika serangan sudah parah, gunakan insektisida nabati atau kimiawi sesuai dosis anjuran dengan memperhatikan masa tunggu sebelum panen.
Ikuti kabar terbaru selebriti hanya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?