Kapanlagi.com - Jamur merupakan bahan makanan yang populer dalam berbagai masakan karena teksturnya yang kenyal dan rasanya yang gurih. Namun, banyak orang masih keliru dalam membersihkannya sehingga jamur menjadi lembek dan kehilangan kualitasnya.
Kesalahan umum dalam cara mencuci jamur adalah merendamnya terlalu lama dalam air. Jamur memiliki sifat seperti spons yang mudah menyerap cairan, sehingga jika dicuci dengan cara yang salah, teksturnya akan berubah menjadi lembek dan kurang nikmat saat dimasak.
Melansir dari buku Panduan Praktis Teknologi Pengolahan Jamur Konsumsi karya Sri Lestari, dijelaskan bahwa jamur tidak boleh terlalu lama direndam karena akan menyerap air dan mengubah tekstur menjadi lembek. Selain itu, jamur juga sensitif terhadap suhu dan kelembapan, sehingga penanganan serta pembersihannya harus dilakukan secara hati-hati.
Struktur jamur yang berpori membuat bahan makanan ini sangat mudah menyerap air. Ketika jamur menyerap terlalu banyak cairan, beberapa hal negatif akan terjadi. Pertama, tekstur jamur akan menjadi lembek dan kehilangan kerenyahannya yang khas. Kedua, rasa jamur akan berkurang karena air mengencerkan cita rasa alaminya. Ketiga, jamur yang terlalu basah akan lebih cepat busuk dan sulit disimpan.
Kandungan air dalam jamur sendiri sudah mencapai sekitar 90 persen dari komposisinya. Oleh karena itu, menambahkan lebih banyak air melalui proses pencucian yang berlebihan justru akan merusak kualitas jamur. Prinsip dasar dalam cara mencuci jamur adalah meminimalkan kontak dengan air sambil tetap memastikan kebersihan jamur dari kotoran dan sisa media tanam.
Berbagai jenis jamur seperti jamur tiram, jamur kancing, dan jamur shimeji memiliki karakteristik permukaan yang berbeda. Jamur tiram cenderung memiliki lipatan yang lebih banyak sehingga kotoran mudah terperangkap di sela-selanya. Sementara jamur kancing memiliki permukaan yang lebih halus namun tetap sensitif terhadap air. Memahami karakteristik ini penting untuk menentukan metode pembersihan yang paling sesuai.
Selain masalah tekstur, jamur yang dicuci dengan cara yang salah juga dapat kehilangan nutrisi pentingnya. Beberapa vitamin dan mineral yang larut dalam air dapat terbuang jika jamur direndam terlalu lama. Dengan menerapkan cara mencuci jamur yang benar, Anda tidak hanya menjaga tekstur dan rasa, tetapi juga mempertahankan kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan.
Cara paling direkomendasikan untuk membersihkan jamur adalah dengan metode kering atau semi-basah. Metode ini efektif mengangkat kotoran tanpa membuat jamur menyerap terlalu banyak air. Berikut adalah beberapa teknik yang bisa Anda terapkan dalam cara mencuci jamur tanpa merusaknya.
Meskipun metode kering lebih direkomendasikan, ada kalanya jamur perlu dicuci dengan air, terutama jika sangat kotor. Jika Anda harus menggunakan air dalam cara mencuci jamur, ikuti langkah-langkah berikut untuk meminimalkan penyerapan air berlebih.
Setiap jenis jamur memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan pendekatan khusus dalam pembersihannya. Berikut adalah panduan cara mencuci jamur berdasarkan jenisnya agar hasil pembersihan optimal.
Jamur tiram memiliki tekstur yang lembut dengan banyak lipatan. Untuk membersihkannya, pisahkan terlebih dahulu gumpalan jamur menjadi bagian-bagian kecil. Gunakan sikat halus atau kain lembap untuk membersihkan sela-sela lipatan. Jika jamur tiram sangat kotor, bilas cepat di bawah air mengalir lalu keringkan segera. Potong bagian batang yang keras atau berwarna gelap sebelum dimasak.
Jamur kancing memiliki permukaan yang halus dan mudah dibersihkan. Cukup lap dengan tisu basah atau kain lembap untuk mengangkat kotoran. Jika perlu dicuci, bilas dengan sangat cepat dan keringkan segera. Hindari mengupas kulit jamur kancing karena akan menghilangkan rasa dan nutrisinya. Potong hanya ujung batang yang kotor.
Jamur shimeji biasanya dijual dalam bentuk gumpalan dengan batang yang menyatu. Pisahkan gumpalan dengan memotong bagian pangkal batang. Bersihkan dengan cara menyikat atau melap menggunakan tisu lembap. Jamur shimeji sangat sensitif terhadap air, jadi hindari pencucian jika memungkinkan.
Jamur kuping kering perlu direndam dalam air hangat selama 15-30 menit hingga mengembang. Setelah mengembang, bilas di bawah air mengalir sambil diremas-remas perlahan untuk menghilangkan kotoran. Potong bagian yang keras, lalu tiriskan dengan baik sebelum dimasak.
Setelah menerapkan cara mencuci jamur yang benar, penyimpanan yang tepat juga penting untuk menjaga kesegaran jamur. Jamur yang sudah dibersihkan sebaiknya segera dimasak. Namun jika perlu disimpan, ikuti tips berikut.
Banyak orang melakukan kesalahan saat membersihkan jamur yang tanpa disadari merusak kualitas bahan makanan ini. Mengenali kesalahan-kesalahan ini akan membantu Anda menerapkan cara mencuci jamur yang lebih baik.
Merendam Jamur Terlalu Lama: Ini adalah kesalahan paling umum. Merendam jamur dalam air akan membuat teksturnya lembek dan kehilangan cita rasa. Jika perlu menggunakan air, lakukan pembilasan cepat saja.
Mengupas Kulit Jamur: Banyak yang mengira kulit jamur harus dikupas seperti sayuran lain. Padahal, kulit jamur mengandung banyak nutrisi dan memberikan rasa. Cukup bersihkan permukaannya tanpa mengupas.
Mencuci Terlalu Jauh dari Waktu Memasak: Jamur yang sudah dicuci akan cepat rusak. Sebaiknya bersihkan jamur sesaat sebelum dimasak, maksimal 30 menit sebelumnya.
Menggunakan Sabun atau Deterjen: Jamur sangat mudah menyerap zat kimia. Jangan pernah menggunakan sabun atau deterjen untuk membersihkan jamur. Cukup gunakan air bersih atau metode kering.
Menyimpan Jamur Basah: Jamur yang masih basah akan cepat berlendir dan busuk. Pastikan jamur benar-benar kering sebelum disimpan di kulkas.
Tidak Membuang Bagian yang Rusak: Bagian jamur yang sudah berwarna gelap, berlendir, atau berbau tidak sedap harus segera dibuang. Jangan mencoba membersihkan bagian yang sudah rusak karena dapat memengaruhi kualitas keseluruhan masakan.
Jamur sebaiknya dibersihkan sebelum dimasak, tetapi tidak harus dengan cara dicuci menggunakan air. Metode terbaik adalah menggunakan tisu lembap atau sikat halus untuk mengangkat kotoran. Jika jamur sangat kotor, boleh dibilas cepat di bawah air mengalir, tetapi harus segera dikeringkan.
Jamur memiliki struktur berpori yang mudah menyerap air seperti spons. Merendam jamur akan membuat teksturnya menjadi lembek, mengurangi cita rasa, dan mempercepat pembusukan. Kandungan air dalam jamur sendiri sudah mencapai 90 persen, sehingga tidak memerlukan tambahan air berlebih.
Untuk menghilangkan bau pada jamur tiram, taburkan sedikit tepung terigu atau garam pada permukaan jamur, gosok perlahan, lalu bersihkan dengan kain lembap. Pastikan jamur disimpan dalam wadah yang tidak tertutup rapat dan di tempat yang kering untuk mencegah bau menyengat.
Tidak, kulit jamur tidak perlu dikupas karena mengandung banyak nutrisi dan memberikan rasa pada masakan. Cukup bersihkan permukaan jamur dengan tisu lembap atau sikat halus. Hanya bagian yang rusak, berwarna gelap, atau terlalu kotor yang perlu dipotong dan dibuang.
Jamur yang sudah dibersihkan sebaiknya segera dimasak. Jika harus disimpan, letakkan dalam wadah berlubang dengan alas kertas dapur dan simpan di kulkas. Jamur segar dapat bertahan 3-5 hari, tetapi kualitasnya akan menurun seiring waktu. Jamur yang sudah dicuci dengan air harus segera digunakan karena akan cepat rusak.
Tidak boleh. Jamur sangat mudah menyerap zat kimia, termasuk sabun atau deterjen. Menggunakan sabun untuk membersihkan jamur akan membuat bahan kimia terserap ke dalam jamur dan berbahaya jika dikonsumsi. Cukup gunakan air bersih atau metode pembersihan kering dengan tisu dan sikat.
Jamur kancing memiliki permukaan halus sehingga mudah dibersihkan. Lap permukaan jamur dengan tisu basah atau kain lembap untuk mengangkat kotoran. Jika perlu dicuci, bilas dengan sangat cepat di bawah air mengalir dan segera keringkan dengan tisu dapur. Potong hanya bagian ujung batang yang kotor, jangan kupas kulitnya.