Kapanlagi.com - Alat Pemadam Api Ringan (APAR) merupakan perangkat keselamatan yang sangat penting dalam menangani kebakaran pada tahap awal. Memahami cara menggunakan APAR yang benar dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah kerugian material yang lebih besar.
Ketidakpahaman terhadap penggunaan APAR dapat menyebabkan keterlambatan dalam tindakan pemadaman, sehingga api berkembang dengan cepat dan mengancam keselamatan. Oleh karena itu, setiap orang perlu menguasai teknik dasar pengoperasian APAR dengan tepat.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta, APAR dirancang untuk digunakan oleh satu orang dengan berat antara 0,5 kg hingga 16 kg, sehingga mudah dibawa dan digunakan. Penempatan APAR harus berada di lokasi strategis yang mudah diakses agar dapat digunakan dengan cepat dalam situasi darurat.
APAR atau Alat Pemadam Api Ringan adalah alat pemadam kebakaran portabel yang dirancang khusus untuk menangani kebakaran pada tahap awal sebelum membesar. Alat ini berbentuk tabung yang diisi dengan bahan pemadam api bertekanan tinggi dan dapat dioperasikan oleh satu orang tanpa bantuan khusus.
Fungsi utama APAR adalah memadamkan api kecil atau mengendalikan kebakaran kecil sebelum petugas pemadam kebakaran profesional tiba di lokasi. Dalam konteks Kesehatan dan Keselamatan Kerja, APAR merupakan peralatan wajib yang harus dilengkapi oleh setiap instansi pemerintahan maupun perusahaan untuk mencegah terjadinya kebakaran yang lebih besar.
APAR bekerja dengan cara mengeluarkan media pemadam yang bertekanan tinggi melalui selang atau hose menuju nozzle. Media pemadam ini kemudian disemprotkan ke titik api untuk memutus reaksi pembakaran dengan cara mengisolasi oksigen, mendinginkan area terbakar, atau menghentikan reaksi kimia pembakaran tergantung jenis media yang digunakan.
Efektivitas APAR sangat bergantung pada kecepatan respons dan ketepatan penggunaan. Karena itu, pemahaman mendalam tentang cara menggunakan APAR menjadi kunci untuk mengurangi dampak negatif dan memastikan respons yang efektif dalam menghadapi situasi darurat kebakaran.
Cara menggunakan APAR yang benar dapat dipelajari melalui teknik PASS (Pull, Aim, Squeeze, Sweep), yaitu metode standar internasional yang mudah diingat dan diterapkan. Teknik ini dirancang agar siapa pun dapat mengoperasikan APAR dengan cepat dan efektif saat menghadapi kebakaran.
Menurut Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kampar, teknik PASS sangat penting untuk diketahui agar kebakaran dapat dikendalikan sejak awal sebelum membesar dan membahayakan jiwa maupun harta benda. Berikut adalah penjelasan lengkap setiap langkah dalam teknik PASS:
Posisi berdiri yang tepat saat menggunakan APAR adalah pada jarak 3-5 meter dari titik api dan tidak melawan arah angin. Cara mengetahui arah angin dapat dilakukan dengan memperhatikan asap, jangan berdiri dengan posisi menantang asap agar tidak terjadi pembalikan arah panas maupun semburan dari sumber api.
Sebelum mempelajari cara menggunakan APAR, penting untuk mengenali jenis-jenis APAR dan media pemadam yang sesuai dengan klasifikasi kebakaran. Setiap APAR didesain untuk menangani jenis api tertentu, sehingga pemilihan yang tepat akan meningkatkan efektivitas pemadaman.
Menurut Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kampar, pengetahuan jenis dan cara penggunaan APAR sangat penting untuk melindungi diri, keluarga, dan lingkungan sekitar dari risiko kebakaran yang lebih besar. Setiap jenis APAR memiliki karakteristik berbeda, sehingga cara menggunakan APAR akan jauh lebih maksimal jika memahami perilaku media yang digunakan.
Cara menggunakan APAR yang benar tidak hanya tentang teknik pengoperasian, tetapi juga mencakup pemahaman tentang pemasangan dan penempatan yang tepat. APAR yang ditempatkan dengan benar akan memudahkan akses saat situasi darurat terjadi.
Berdasarkan panduan dari BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta, berikut adalah standar pemasangan dan penempatan APAR yang harus diperhatikan:
Dengan pemasangan yang tepat, APAR dapat berfungsi secara efektif dalam menghadapi situasi kebakaran. Penempatan strategis juga memastikan bahwa cara menggunakan APAR dapat dilakukan dengan cepat tanpa membuang waktu mencari alat saat kebakaran terjadi.
Selain menguasai teknik dasar, ada beberapa tips keamanan dan strategi tambahan yang perlu diperhatikan agar cara menggunakan APAR semakin optimal dalam situasi darurat. Pemahaman ini akan meningkatkan keselamatan pengguna dan efektivitas pemadaman.
Persiapan Sebelum Menggunakan APAR
Teknik Pemadaman yang Aman
Tindakan Setelah Pemadaman
Pemahaman Durasi dan Keterbatasan APAR
Dengan memahami tips keamanan dan strategi tambahan ini, cara menggunakan APAR akan menjadi lebih aman dan efektif. Penguasaan teknik yang komprehensif memastikan bahwa setiap tindakan pemadaman dilakukan dengan terukur dan minim risiko.
APAR atau Alat Pemadam Api Ringan adalah alat pemadam kebakaran portabel yang dirancang untuk menangani kebakaran pada tahap awal. Mengetahui cara menggunakan APAR yang benar sangat penting karena dapat menyelamatkan nyawa, mencegah kerugian material yang lebih besar, dan memberikan respons cepat sebelum petugas pemadam kebakaran profesional tiba di lokasi.
Teknik PASS adalah metode standar internasional untuk menggunakan APAR yang terdiri dari empat langkah: Pull (tarik pin pengaman), Aim (arahkan nozzle ke dasar api), Squeeze (tekan tuas untuk mengeluarkan media pemadam), dan Sweep (sapukan nozzle dari sisi ke sisi). Teknik ini mudah diingat dan efektif untuk pemadaman kebakaran tahap awal.
Jarak aman yang ideal saat menggunakan APAR adalah 3-5 meter dari titik api. Jarak ini dirancang untuk menjaga keamanan pengguna dari paparan panas dan percikan api, sekaligus mengoptimalkan tekanan APAR agar media tidak jatuh sebelum mencapai titik api dan memberikan ruang visibilitas yang cukup.
Jika media APAR habis tetapi api belum padam, segera menghindar dari area kebakaran dan jangan mencoba memadamkan api tanpa alat yang memadai. Segera hubungi petugas pemadam kebakaran profesional dan lakukan evakuasi jika api semakin membesar. Keselamatan diri harus menjadi prioritas utama.
Tidak, setiap jenis APAR dirancang untuk menangani jenis kebakaran tertentu. APAR air cocok untuk kebakaran kelas A (bahan padat), APAR busa untuk kelas A dan B (bahan cair), APAR powder untuk kelas A, B, dan C (gas), serta APAR CO₂ untuk kebakaran listrik dan cairan mudah terbakar. Penggunaan APAR yang tidak sesuai dapat membahayakan dan tidak efektif.
APAR yang layak digunakan dapat dikenali dari beberapa indikator: pressure gauge berada di zona hijau, segel dan pin pengaman masih utuh, tidak ada kebocoran atau kerusakan pada tabung dan selang, serta masa kadaluarsa belum terlewati. Lakukan pemeriksaan rutin secara berkala untuk memastikan APAR selalu dalam kondisi siap pakai.
Meskipun cara menggunakan APAR relatif mudah dengan teknik PASS, pelatihan khusus sangat direkomendasikan untuk meningkatkan kesiapan dan kepercayaan diri saat menghadapi situasi darurat. Pelatihan memberikan pengalaman praktik langsung, pemahaman mendalam tentang jenis kebakaran dan media pemadam, serta simulasi kondisi riil yang membuat pengguna lebih mahir dan siap menghadapi kebakaran.