"Pas dokter Reino bilang, 'Pak Chand silakan azanin anaknya', saya langsung nangis dan langsung sujud syukur di situ. Nggak kuat, nggak kuat banget karena kayak ini momen yang saya tunggu-tunggu dan saya ada di sana," ungkap Chand penuh haru.

"Pas denger tangisan pertama itu udah, air mata nggak kebendung. Suara dia tuh kayak ngasih tahu 'Saya sudah lahir, Ayah'. Gila sih itu perasaan yang luar biasa banget," katanya. Ia mengaku sangat emosional saat pertama kali mendengar tangisan sang buah hati.

"Jadi saya ada di sana. Pas dia keluar, langsung saya azanin. Suara saya getar banget, tapi saya pengin itu jadi suara pertama yang dia denger," ujarnya karena merasa sangat bersyukur bisa turut menyaksikan proses kelahiran sang putra secara langsung.

"Saya bilang ke Dea, 'Apapun kondisinya aku ada di samping kamu'. Alhamdulillah saya bisa pegang tangannya, saya support terus dari awal sampai akhir," kata Chand yang tak ingin melewatkan momen penting dalam hidup.

Kehadiran Chand di ruang operasi juga disambut baik oleh tim medis yang menangani persalinan. "Alhamdulillah dokter dan timnya luar biasa. Semuanya sabar dan tenang, jadi saya juga merasa lebih tenang walau sebenarnya deg-degan banget," tambahnya.

"Saya belajar ganti popok, nyusuin pakai dot, mandiin. Seru banget. Mungkin ini yang orang bilang, jadi ayah itu hidup kita kayak mulai dari awal lagi," tuturnya mengaku sudah mulai belajar banyak hal tentang dunia parenting. /aal