7 Potret Nikita Mirzani dan Reza Gladys Gagal Mediasi Lagi, Pihak Reza Tegas Tolak Damai
Instagram/rezagladys/nikitamirzanimawardi_172
Sidang mediasi antara Nikita Mirzani dan Reza Gladys dalam perkara wanprestasi senilai Rp100 miliar kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis (19/6/2025). Sayangnya, proses mediasi ini kembali menemui jalan buntu karena ketidakhadiran Nikita Mirzani.
Pada persidangan tersebut, baik Nikita maupun Reza diwakili oleh tim kuasa hukumnya. Majelis hakim akhirnya memutuskan untuk menunda sidang mediasi dan menjadwalkan ulang pada 1 Juli 2025. Penundaan dilakukan agar Nikita bisa hadir secara langsung dan bertemu dengan Reza. /aal
"Mediasi itu itikad baik dari kedua prinsipal, jadi harus dipertemukan prinsipal ini di waktu yang ditentukan bersama," kata Julianus Paulus Sembiring, kuasa hukum Reza Gladys.
Meski ada jadwal ulang, pihak Reza Gladys sudah menegaskan tak ingin lagi berdamai dengan Nikita Mirzani. Mereka memilih agar proses hukum dilanjutkan sesuai prosedur yang berlaku.
"Tegas kami katakan bahwa klien kami tidak mau berdamai. Jadi silakan proses hukum dijalankan sebagaimana mestinya, kami tidak takut," ujar Surya Bakti Batubara, kuasa hukum Reza Gladys.
Robert Par Uhum, kuasa hukum lainnya, bahkan menyebut tim Nikita Mirzani bersikap aneh karena terus meminta Reza hadir di pengadilan untuk mediasi, sementara Nikita sendiri tak pernah hadir.
"Jadi bagi kami, kalau misalkan tidak bisa menghadirkan prinsipalnya ke mediasi, dan kewajibannya tidak dilaksanakan jangan menggugat lah," ucap Robert Par Uhum.
"Kalau memang Nikita bisa hadir, Reza akan hadir dalam mediasi," kata Julianus Paulus Sembiring.
Sebelumnya, pihak kuasa hukum Nikita sempat meminta agar sidang mediasi digelar pada 24 Juni 2025, bertepatan dengan agenda sidang pidana yang juga melibatkan Nikita di tempat yang sama. Namun permintaan itu tidak dapat dipenuhi oleh pihak Reza.
Gugatan wanprestasi yang dilayangkan Nikita Mirzani terhadap Reza Gladys dan suaminya, Attaubah Mufid, pada 16 Mei 2025. Nilai gugatan ini mencapai Rp100 miliar sebagai bentuk perlawanan atas pelaporan Reza dalam kasus pemerasan dan TPPU.