Saaih mengaku, dua hari sebelum pertandingan ia dihubungi secara mendadak untuk ikut lomba. Kondisi ini membuatnya sempat panik karena sudah delapan bulan tidak pernah menyentuh air kolam renang. 

Nah aku panik kan tiba-tiba. Aku nggak pernah berenang, 8 bulan, 8 bulan aku nggak pernah berenang, katanya.

Menariknya, Saaih baru bisa mencoba latihan saat menjalani sesi video promosi H-1 sebelum lomba dimulai. Di tengah keterbatasan tersebut, ia mengandalkan motivasi dari ayahnya untuk tampil maksimal.

Base-nya aku punya adalah aku diajak sama ayah aku untuk mempunyai mentality champion. Jadi walaupun kamu bukan yang terbaik di bidang ini, tapi kalau punya mentality champion, kamu bisa menang di manapun, jelasnya penuh keyakinan.  

Saaih juga mengungkapkan betapa ketat persaingan antara dirinya dan Emil yang berhasil menjadi juara pertama. Meski Emil terlihat santai dan rendah hati, Saaih sudah menyadari sejak awal bahwa Emil adalah perenang yang tangguh. 

Wah ini perenang, ini perenang, katanya. Terus fans-fansnya pada dateng kan bawa gambar dia lagi berenang, wah ini perenang. Jadi aku juga panik.

Namun, Saaih tetap bangga karena ia hanya terpaut dua detik dari Emil dalam perlombaan. Aku yang belum pernah berenang, aku yang belum pernah latihan sama sekali, mendekati dia aja, beda 2 detik sama dia, itu menurut aku sesuatu kebanggaan, ungkapnya dengan puas.

Bagi Saaih, pencapaian sebagai juara dua di turnamen ini adalah bonus yang sangat membahagiakan. Dapet juara dua itu yah bonus lah. Jadi aku sangat happy hari ini. This is one of the happiest week, katanya dengan senyum lebar.  

Meskipun awalnya ragu karena kurang latihan, hasil ini membuat Saaih semakin yakin bahwa dengan mental juara, ia bisa bersaing di berbagai bidang. Keikutsertaannya di TOSI pun menjadi pengalaman berharga yang tak terlupakan baginya.