"Aku kan kemarin ada empat proyek jalan tanpa rehat, makanya akhirnya selesai dari keempat proyek itu menghilang dulu sesaat, untuk menguatkan mental lagi. Kan kehidupan bukan seputar di pekerjaan aja, tapi ternyata ada kasus-kasus yang harus diselesaikan," ungkapnya.

Burnout yang dialami Nirina cukup berat. Ia mengaku sempat tidak ingin bertemu orang, tak tertarik beraktivitas, hingga malas untuk mandi selama hampir seminggu.

"Selama dua bulan kemaren tuh bener-bener gamau ngapa-ngapain sampai olahraga juga gak pengen sama sekali. Bahkan di tahap kemarin tuh hampir seminggu lebih gamau mandi, yaa ternyata namanya burnout kena kesiapa aja, seorang Nirina juga kena ya dan setelah sekian lama gak pernah merasakan gini," ujarnya.

Nirina mengaku menolak semua bentuk interaksi, bahkan untuk sekadar pergi ke psikolog pun ia tidak sanggup karena tubuh dan pikirannya benar-benar menolak keluar rumah.

"Tapi bahkan untuk pergi ke psikolog pun saat itu tidak mau gitu, bener-bener keluar rumah gak mau, berkontak interaksi even zoom atau online segala macem gak mau, bener-bener mau di rumah aja," ucapnya.

Di tengah keterpurukan itu, Nirina justru menemukan momen untuk mendekatkan diri dengan keluarga dan kegiatan sederhana seperti memasak. Hal itu membantunya secara perlahan untuk mulai pulih.

"Aku di rumah bikin mayonaise sendiri, selai coklat sendiri, semua aku bikin sendiri gitu, jadi ternyata itu tadi, kalau kita ada di momen itu... waktu itu kan sempet kepikiran juga kayak 'duh kenapa nih ya, kalau gini berapa lama ya'," kata Nirina.

Setelah dua bulan penuh pergumulan, Nirina mulai bangkit dengan memaksakan tubuhnya kembali berolahraga dan bersosialisasi. "Akhirnya dari situ Alhamdulillah badan udah bisa diajak ngobrol 'udah yuk, udah masuk bulan baru', kemarin udah masuk bulan Mei, udah bisa diajak ngobrol badannya dan Alhamdulillah udah bisa diajak gerak lagi, kalau Nirina dengan mengajaknya berolahraga," lanjutnya.

Proses pemulihan ini juga membuat Nirina lebih memahami pentingnya menerima kondisi diri dan memberi waktu untuk pulih. Ia berharap pengalamannya bisa menjadi pelajaran bagi orang lain yang mengalami hal serupa. "Mungkin bagi temen-temen yang ngerasa overwhelm, burnout, atau apapun itu, mungkin ada momennya kita biarkan itu keluar dulu, rasakan itu dulu, tapi Na doakan supaya temen-temen bisa bangkit lagi," tuturnya penuh empati.

Kini, Nirina sudah kembali berkarya dan merasa lebih segar. Ia juga tengah bersiap menyambut perilisan film terbarunya yang menjadi bagian dari semangat barunya pasca bangkit dari masa sulit tersebut.