7 Villain Anime Terjahat yang Membuat Hannibal Lecter Terlihat Suci
(credit:imdb)
Tidak ada yang lebih kuat dari kehadiran seorang villain anime yang benar-benar menakutkan. Karakter jahat sering kali menjadi jantung cerita, menentukan intensitas dan arah emosi penonton. Namun, ada sekelompok kecil antagonis yang kejahatannya melampaui batas logika manusia bahkan membuat Hannibal Lecter terlihat seperti manusia beretika.
Anime selalu menghadirkan dimensi psikologis yang kompleks, dan dalam banyak kasus, kejahatan mereka bukan sekadar tindakan brutal, melainkan representasi dari kehancuran moral. Dari pengkhianatan paling menyakitkan hingga pembunuhan paling terencana, para villain ini menulis ulang definisi "kejam" dalam genre mereka masing-masing.
Temukan berita lainnya terkait anime di Liputan6.com.
Dio Brando adalah nama yang selalu diingat para penggemar JoJo's Bizarre Adventure. Ia tidak hanya merebut tubuh Jonathan Joestar, tetapi juga merusak kehidupan seluruh keturunannya demi kepuasan pribadi. Dio adalah lambang dari obsesi kekuasaan. Ia memanipulasi, menguasai, dan menghancurkan siapa pun yang menghalangi ambisinya. Kejahatan Dio begitu abadi hingga bayangannya terus menghantui generasi karakter setelahnya.
JUJUTSU KAISEN menghadirkan Ryomen Sukuna, sosok jahat yang kekuatannya hampir tidak bisa dilawan. Ia lahir bukan dari dendam atau trauma, melainkan dari murninya kejahatan dan haus darah. Sukuna tidak peduli dengan moral atau penderitaan manusia. Ia membunuh dengan tawa, menikmati penderitaan orang lain, dan menjadi simbol teror yang hanya bisa dihentikan dengan kematian.
Dalam SAKAMOTO DAYS, Kei "X" Uzuki muncul sebagai sosok pembunuh kejam yang bahkan membuat para pembunuh profesional takut. Ia bertekad menghancurkan Asosiasi Pembunuh Jepang (JAA) demi menciptakan dunia tanpa aturan. Setiap tindakannya penuh darah dingin, dan setiap korbannya hanyalah bagian dari misi besar untuk menebus masa lalunya. Seperti Hannibal, ia cerdas, manipulatif, dan menikmati kekacauan yang ia ciptakan, menjadikannya antagonis yang menakutkan sekaligus memikat.
Light Yagami memulai kisahnya sebagai pelajar jenius yang ingin membersihkan dunia dari kejahatan melalui DEATH NOTE. Namun, kekuatan yang ia miliki perlahan merusak moralitasnya hingga ia menganggap dirinya sebagai dewa. Dengan setiap nama yang ditulisnya, Light semakin kehilangan kemanusiaannya. Ambisinya menciptakan dunia sempurna justru melahirkan teror yang sama sekali baru, menjadikannya simbol dari bagaimana kekuasaan absolut bisa sepenuhnya merusak jiwa.
Dalam MONSTER, Johan Liebert adalah mimpi buruk dalam wujud manusia. Ia bukan hanya pembunuh berdarah dingin, melainkan dalang psikologis yang mampu membuat korbannya bunuh diri demi memuaskan rasa ingin tahunya terhadap kematian. Johan tidak sekadar membunuh; ia menciptakan seni kehancuran dengan memainkan rasa bersalah dan ketakutan manusia. Cara dinginnya mengatur "bunuh diri sempurna" menempatkannya di atas banyak pembunuh fiktif, bahkan melampaui Hannibal Lecter.
Muzan Kibutsuji dari DEMON SLAYER merupakan inti dari seluruh penderitaan dalam serial tersebut. Ia adalah otak di balik semua kekacauan, dengan satu tujuan tunggal: mencapai keabadian dan menaklukkan dunia. Berbeda dari kebanyakan iblis yang memiliki kisah tragis, Muzan tidak pernah menyesali perbuatannya. Ia membunuh tanpa emosi, menciptakan teror di setiap episode hingga akhirnya menjadi personifikasi kejahatan murni.
Dalam BERSERK, Griffith menjadi sosok yang tak terlupakan karena pengkhianatan brutalnya terhadap sahabat dan seluruh timnya. Demi mendapatkan kekuatan iblis, ia rela mengorbankan orang-orang yang mempercayainya, termasuk Guts, yang pernah menganggapnya sebagai saudara seperjuangan. Ia menunjukkan bahwa ambisi tanpa batas bisa mengubah manusia menjadi monster tanpa hati, menjadikannya salah satu villain paling dibenci sepanjang sejarah anime.
Yuk, baca artikel seputar rekomendasi anime lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?