Dalam konferensi pers tersebut, Hendarsam menegaskan fokus utama yang akan ditempuh pihaknya bila persoalan ini berlanjut ke jalur hukum. "Jadi kita akan fokus ke masalah hukum jika memang ada masalah hukumnya. Jadi lebih ke arah situ," kata Hendarsam dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu (17/12/2025).

Hendarsam menjelaskan bahwa hingga kini belum ada laporan hukum yang menyeret nama Ari Lasso maupun Dearly Djoshua. Oleh karena itu, sikap yang diambil masih bersifat defensif dan penuh kehati-hatian, sambil memantau perkembangan situasi yang ada.

"Ya, jadi kita saat ini bersikap defensif dan berjaga-jaga apabila memang ada upaya hukum yang dilakukan oleh Saudari AT terhadap Mbak Dearly mungkin ya, dan tentunya wabil khusus kepada Mas Ari tentunya akan masuk ke dalam pusaran itu," kata Hendarsam.

Selain itu, Hendarsam juga menyarankan agar Ari Lasso tidak meladeni polemik yang berkembang di ruang publik. Menurutnya, keterlibatan langsung justru berpotensi memperkeruh suasana dan tidak memberikan keuntungan apa pun bagi kliennya.

"Saya rasa gini, dari sudut pandang saya, dari sudut pandang kami, bukan level Mas Ari lah untuk ngeladenin gitu, kan? Tidak akan menguntungkan dia," kata Hendarsam.

Polemik dugaan ancaman ini bermula dari percakapan Ari Lasso dengan Ade Tya. Setelah percakapan tersebut, Ade Tya mengaku terkejut karena menerima pesan suara bernada ancaman dari Dearly Djoshua. 

Dalam pesan suara itu, Ade Tya dituding bersikap tidak pantas karena dianggap menggoda Ari Lasso. Tuduhan tersebut kemudian memicu perhatian publik dan menjadi bahan perbincangan di media sosial.

Di tengah sorotan publik, Ari Lasso memilih bersikap tenang dan menyerahkan penanganan persoalan ini kepada kuasa hukum. Sikap waspada tersebut menjadi langkah awal agar polemik ini dapat disikapi secara proporsional dan tetap berada dalam koridor hukum.