Kapanlagi.com - Bagi banyak penggemar DEMON SLAYER, sosok Inosuke Hashibira dikenal lewat kepribadiannya yang liar, penuh emosi, dan selalu menggunakan topeng kepala babi. Namun di balik kekonyolannya, tersimpan sebuah kisah menyakitkan yang bahkan tak ia ingat hingga dewasa. Latar belakang Inosuke menyimpan trauma besar sejak ia bayi ditinggalkan oleh ibunya dan tumbuh sendirian di alam liar.
Cerita masa kecil Inosuke baru sepenuhnya terbuka saat ia terlibat dalam pertarungan hidup-mati melawan iblis Upper Rank bernama Doma. Dalam momen tersebut, ingatannya mulai kembali secara perlahan, mengungkap fakta bahwa ibunya mati dibunuh oleh iblis yang sama.
Penderitaan masa lalu itu membentuk sosok Inosuke seperti sekarang. Sikap agresif, naluri bertarung yang tinggi, serta kecenderungan untuk menyendiri merupakan respons alami dari jiwa yang pernah ditinggalkan dan harus bertahan sendiri sejak dini.
Temukan berita lainnya terkait Demon Slayer di Liputan6.com.
Inosuke dilahirkan dari seorang wanita muda bernama Kotoha, yang saat itu terjebak dalam sekte berbahaya yang dipimpin oleh iblis Upper Rank, Doma. Ketika Kotoha menyadari bahaya dari sekte tersebut, ia mencoba melarikan diri bersama bayi Inosuke demi keselamatan anaknya.
Namun, pelarian itu berujung tragis. Dalam upaya terakhir untuk menyelamatkan putranya, Kotoha melemparkan Inosuke dari tebing ke sungai dan akhirnya dibunuh oleh Doma. Inosuke, yang saat itu masih bayi, selamat dan hanyut ke alam liar.
Setelah terbawa arus dan terdampar di hutan, Inosuke ditemukan dan secara alami dibesarkan oleh sekelompok babi hutan. Ia tumbuh tanpa pengasuhan manusia dan belajar bertahan hidup langsung dari alam.
Lingkungan ini membentuk kepribadian Inosuke yang kasar, penuh insting, dan sulit memahami emosi atau norma sosial manusia. Namun, di balik karakter liarnya, ia menyimpan rasa ingin diakui dan dicintai, meskipun tak pernah ia akui secara langsung.
Saat berhadapan dengan Doma dalam pertarungan yang intens, Inosuke secara tak terduga mengalami kilas balik emosional. Ingatannya tentang ibu yang telah lama terkubur mulai muncul kembali secara perlahan.
Dalam momen itulah ia sadar bahwa Doma adalah sosok yang membunuh ibunya. Rasa marah, sedih, dan kehilangan menghantamnya sekaligus, membuat pertarungan itu menjadi sangat pribadi dan emosional bagi Inosuke.
Kehilangan ibu sejak bayi membuat Inosuke tumbuh dengan perasaan hampa. Ia tidak tahu seperti apa kasih sayang keluarga, sehingga menjalin hubungan dengan orang lain menjadi hal yang sangat sulit baginya.
Insting bertarungnya yang tinggi dan kecenderungan menyendiri adalah bentuk pertahanan dirinya dari dunia yang ia anggap kejam. Trauma masa kecil membentuk perilakunya yang penuh amarah, namun juga kesepian.
Setelah mengetahui siapa ibunya dan bagaimana ia meninggal, Inosuke mulai menunjukkan sisi emosionalnya. Meski tidak menangis secara dramatis, ia menjadi lebih tenang dan menghargai hubungan antar manusia.
Ia mulai membuka diri terhadap teman-temannya, terutama Tanjiro dan Zenitsu, dan menerima bahwa dirinya bukan hanya "anak liar", tetapi juga manusia yang berhak mendapatkan cinta dan tempat di dunia ini.
Q: Siapa ibu Inosuke di Demon Slayer?
A: Ibu Inosuke adalah Kotoha Hashibira, seorang wanita muda yang melarikan diri dari sekte iblis Doma.
Q: Kenapa Inosuke dibesarkan oleh babi hutan?
A: Setelah dilempar dari tebing oleh ibunya untuk menyelamatkannya, Inosuke ditemukan dan dibesarkan oleh babi hutan di alam liar.
Q: Apakah Inosuke tahu tentang ibunya?
A: Awalnya tidak. Ia baru mengingat ibunya saat bertarung melawan Doma.
Yuk, baca artikel seputar rekomendasi anime Jepang lainnya di Kapanlagi.com. Kalau bukan sekarang, KapanLagi?