Kapanlagi.com - Anime Neon Genesis Evangelion adalah salah satu serial animasi yang paling diakui dan berpengaruh sepanjang masa. Sejak pertama kali tayang pada tahun 1995, serial ini telah memberikan dampak besar pada industri anime dan budaya populer Jepang, serta menginspirasi banyak karya di masa mendatang.
Popularitasnya tidak hanya terlihat dari penjualan rekaman film, manga, dan video rumahan yang mencapai rekor di pasar Jepang dan luar negeri, tetapi juga dari pendapatan barang terkait yang melebihi ¥150 miliar pada tahun 2007, dan mesin pachinko yang menghasilkan ¥700 miliar pada tahun 2015.
Evangelion dikenal luas di seluruh dunia, bahkan oleh mereka yang mungkin tidak familiar dengan alur ceritanya. Daya tariknya berasal dari karakter-karakter yang kompleks, cerita yang memikat dan misterius, aksi yang mendebarkan, serta penyertaan teori filosofis dan sosial secara sengaja.
Serial ini juga dianggap sebagai dekonstruksi genre mecha, memperkenalkan protagonis yang pemalu dan mengubah cara penulisan anime arus utama. Meskipun awalnya mendapat sambutan yang terpecah belah, Evangelion tetap menjadi fenomena budaya yang terus dibicarakan.
Serial ini menyelami isu-isu psikologis dan filosofis yang mendalam, seperti depresi dan kecemasan, yang sangat menyentuh penonton. Bahkan, akhir ceritanya yang kontroversial justru semakin meningkatkan popularitasnya.
Berikut adalah lima fakta unik tentang anime Neon Genesis Evangelion yang mungkin belum kamu tahu:
Meskipun Neon Genesis Evangelion sering dikategorikan sebagai anime mecha, unit Evangelion (Eva) sebenarnya bukanlah robot murni, melainkan makhluk hidup biomekanis. Mereka adalah klon quasi-Angel yang dikendalikan oleh manusia melalui baju zirah yang mereka kenakan.
Sifat biologis inilah yang menjelaskan mengapa Eva bisa memasuki "mode mengamuk" (Berserk mode) dan dapat menyembuhkan diri atau berdarah setelah menerima kerusakan. Sutradara Hideaki Anno sendiri ingin menyampaikan bahwa di balik citra "monster robot" ini, sebenarnya ada manusia raksasa.
Evangelion memang dipenuhi dengan ikonografi Kristen dan simbol-simbol religius lainnya, seperti salib, Angel, Adam, Lilith, Tombak Longinus, dan Pohon Kehidupan (Tree of Sephiroth).
Namun, para kreator, termasuk asisten sutradara Kazuya Tsurumaki, menyatakan bahwa simbol-simbol ini sebagian besar digunakan untuk alasan estetika. Tujuannya adalah untuk menciptakan kesan misterius dan membedakan Evangelion dari anime mecha lainnya, mengingat agama Kristen tidak umum di Jepang.
Dua episode terakhir (episode 25 dan 26) dari serial TV Neon Genesis Evangelion yang asli sangat berfokus pada introspeksi psikologis dan monolog internal karakter, mengabaikan alur cerita utama. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh kendala anggaran dan jadwal produksi yang ketat. Selain itu, sutradara Hideaki Anno juga sedang berjuang melawan depresi selama produksi, yang sangat memengaruhi arah cerita. Anno sendiri mengakui bahwa ia terpaksa meninggalkan visi awalnya untuk akhir cerita.
Ada prasyarat yang spesifik dan tragis bagi para pilot Eva: semua pilot utama (Shinji, Asuka, Rei) memiliki ibu yang telah meninggal dan lahir setelah peristiwa "Second Impact". Alasan di balik ini terungkap kemudian dalam serial: jiwa para ibu mereka terintegrasi dengan unit Eva, memungkinkan adanya ikatan psikis antara pilot dan Eva.
Neon Genesis Evangelion dirilis pada pertengahan 1990-an, sebuah periode di mana Jepang mengalami stagnasi ekonomi setelah pecahnya gelembung ekonomi. Tema-tema dalam serial ini, seperti keterasingan sosial, keputusasaan ekonomi, dan krisis identitas, sangat relevan dengan kecemasan yang dirasakan oleh kaum muda Jepang selama "Dekade Hilang" tersebut. Lingkungan produksi yang penuh tantangan dengan anggaran rendah juga mencerminkan iklim ekonomi pada masa itu.