Kapanlagi.com - Dalam dunia mode yang penuh warna dan kreativitas, Harajuku fashion merupakan gaya pakaian yang begitu ikonik. Dan dalam artikel ini Kapanlagi akan membahas tentang asal-usul, perkembangan sejarah, dan variasi gaya yang memperkaya Harajuku fashion.
Dari gaya klasik Lolita hingga gaya punk, kita akan menjelajahi ragam budaya pop Jepang yang memengaruhi penampilan ini. Keunikan dan keberagaman dalam mode Harajuku fashion ini terus menginspirasi dan memikat para penggemar fashion di seluruh dunia.
Yuk, simak penjelasan dari pengertian Harajuku fashion lengkap dengan penjelasan sejarah hingga jenis-jenis dari Harajuku fashion tersebut. Langsung saja dicek KLovers.
Harajuku fashion adalah gaya pakaian yang berasal dari daerah Harajuku di Tokyo, Jepang. Gaya ini seringkali dianggap sebagai perwujudan dari ekspresi diri yang kreatif dan eksentrik, di mana individu dapat bereksperimen dengan berbagai elemen fashion mereka.
Misalnya saja seperti warna-warna cerah dan juga mencolok, aksesori yang unik, dan kombinasi busana yang tidak lazim. Harajuku fashion mencerminkan pluralitas budaya dan inspirasi dari berbagai sumber, termasuk budaya pop Jepang, seni jalanan, musik, dan subkultur.
Sehingga, gaya Harajuku fashion ini telah menjadi ikonik dalam dunia fashion untuk keberaniannya dalam merangkul keunikan dan kebebasan berekspresi. Hingga, nggak heran bila Harajuku fashion ini menjadi salah satu fashion ikonik yang memikat para penggemar fashion di seluruh dunia.
Menjadi salah satu center fashion, Harajuku fashion memiliki akar yang dalam dalam sejarah mode Jepang dan berkembang menjadi fenomena global yang menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi, Harajuku fashion terus menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang mengekspresikan kepribadian dan gaya dengan cara yang unik dan eksentrik.
Untuk itu, berikut adalah sejarah singkat dari Harajuku fashion:
Akhir 1970-an hingga awal 1980-an
Harajuku mulai muncul sebagai pusat mode alternatif di Tokyo, dengan banyak toko-toko kecil yang menjual pakaian vintage dan barang bekas. Gaya ini dipengaruhi oleh musik, seni jalanan, dan subkultur Jepang.
Akhir 1980-an hingga awal 1990-an
Gaya punk, gothic, dan lolita menjadi populer di Harajuku. Anak muda sering berkumpul di sekitar Jembatan Jingubashi untuk mengekspresikan diri dan menampilkan pakaian mereka.
1990-an hingga 2000-an
Harajuku berkembang menjadi pusat mode yang lebih inklusif, dengan berbagai subgaya seperti decora, visual kei, dan gyaru yang muncul. Pakaian yang berani, warna-warni, dan ekspresif menjadi ciri khas Harajuku fashion.
2010-an hingga sekarang
Harajuku fashion terus berkembang dan berevolusi, dengan influencer media sosial dan brand-brand internasional yang turut mempengaruhi tren. Meskipun ada perubahan dalam lanskap mode dan ekonomi, Harajuku tetap menjadi titik referensi penting bagi mode alternatif dan kreativitas di Jepang dan di seluruh dunia.
Harajuku fashion mencakup beragam jenis gaya dan subkultur yang telah berkembang dari waktu ke waktu. Ada banyak sekali variasi dan seringkali gaya-gaya ini saling berpotongan dan berevolusi seiring waktu. Berikut beberapa jenis utama dari Harajuku fashion tersebut:
1. Lolita
Merupakan gaya yang terinspirasi oleh busana Eropa abad ke-18 dengan sentuhan modern. Lolita sering ditandai dengan pakaian yang sangat feminin, seperti dress bergaya viktorian, blus berkerah tinggi, rok bervolume, dan aksesori seperti topi mini dan payung.
2. Decora
Gaya ini menonjolkan penggunaan aksesori berlebihan dan warna-warni yang mencolok. Penggemar Decora sering mengenakan pakaian yang cerah dengan menumpuk aksesori seperti gelang, kalung, kaus kaki, dan rambut palsu yang dihias dengan gantungan kunci dan mainan.
3. Visual Kei
Biasanya terkait dengan musik rock Jepang, Visual Kei menampilkan gaya yang eksentrik dan dramatis, dengan penekanan pada rambut yang diwarnai, riasan yang tebal, dan pakaian yang terinspirasi dari estetika punk, gothic, dan glam rock.
4. Gyaru
Gaya ini menonjolkan penampilan yang berkilau dan berjemur, dengan pakaian yang ketat dan aksesori yang mencolok. Gyaru sering mengadopsi gaya rambut panjang yang dicat dan menggunakan make-up yang tebal, serta memakai pakaian merek yang populer.
5. Punk
Seperti namanya, gaya ini terinspirasi oleh gerakan punk dengan pakaian yang dihias dengan stiker, peniti, dan tambalan. Penggemar punk sering mengenakan celana jeans robek, jaket kulit, kaos band, dan sepatu bot yang kasar.
6. Kawaii
Berfokus pada estetika yang imut dan lucu, Kawaii menampilkan pakaian dengan warna-warna pastel, motif beruang, dan aksesori yang berlebihan seperti pita besar dan boneka karakter.
Itulah penjelasan dari Harajuku fashion yang bisa kalian ketahui. Melalui keunikan dan inovasi, Harajuku fashion terus memperkaya dunia mode dan merayakan keberagaman ekspresi pribadi.