Kapanlagi.com - Ditulis oleh: Lily Ariani
Serial anime FRIEREN: BEYOND JOURNEYâS END menginspirasi seorang pria di Cina untuk melakukan aksi heroik. Ia adalah Xu, seorang otaku yang melawan aksi penusukan yang terjadi Taichung Metro, Taiwan. Peristiwa tersebut terjadi pada (21/5/2024) pukul 11.15 waktu setempat.
Xu berusaha menepis stigma buruk yang melekat pada otaku. âOtaku tidak seburuk yang dipikirkan semua orang. Jangan stereotipe,â tutur Xu.
Ia kemudian mengutip Himmel, salah satu karakter dari serial anime terkenal FRIEREN: BEYOND JOURNEYâS END, âJika itu adalah Himmel, ia akan melakukan hal yang sama. Jika waktu dapat diputar ulang, saya akan membuat pilihan yang sama lagi.â
Tak sendirian, Xu melakukan aksi perlawanan bersama 16 warga sipil lainnya. Pemerintah Kota Taichung pun memberikan apresiasi kepada sederet anggota masyarakat yang berjasa.
Insiden penusukan di Metro Taichung terjadi secara acak. Seorang pria membawa sebuah pisau dan menyerang orang lain yang berada di metro. Beberapa penumpang lainnya pun berusaha melawan menggunakan payung dan menjambak pelaku.
Berdasarkan laporan dari Taipei Times, empat orang terluka dan tiga lainnya dilarikan ke rumah sakit akibat insiden penusukan tersebut, termasuk pelaku yang kemudian berhasil diamankan oleh pihak berwenang.
FRIEREN: BEYOND JOURNEYâS END merupakan serial anime yang sangat populer. Serial anime tersebut bahkan menempati peringkat satu anime dengan rating tertinggi di MyAnimeList, mengambil alih posisi yang sebelumnya ditempati FULLMETAL ALCHEMIST: BROTHERHOOD.
Dari banyaknya karakter di serial anime FRIEREN: BEYOND JOURNEYâS END, Himmel diperkenalkan sebagai salah satu tokoh pendukung. Meski begitu, Himmel memiliki peran yang cukup penting di sepanjang jalan cerita. Saat masih berusia 16 tahun, ia telah memulai petualangan untuk mengalahkan Raja Iblis.
Himmel digambarkan sebagai sosok yang berkharisma. Ia juga begitu menginspirasi, terutama bagi sang protagonis utama, Frieren. Tak heran jika akhirnya sisi heroik Himmel pun menular kepada penggemar.