1. Diperlakukan Buruk Oleh Editor

Dalam Gosho Aoyama 30th Anniversarry Book yang diterbitkan pada tahun 2017, ia menceritakan kejadian buruk yang dialaminya selama serialisasi YAIBA (1988-1993).

Seorang editor mengkritik ekspresi wajah karakter. Kemudian, Aoyama meminta editor tersebut untuk menunjukkan tampilan yang diinginkannya. Editor tersebut menanggapinya dengan meremas kertas storyboard, membakarnya dan melemparkannya ke Aoyama.

Hal tersebut membuat Aoyama merasa ditekan hingga ia merasa tak sanggup lagi untuk melanjutkan karirnya.

2. Tuntutan Dari Departemen Editorial

Gosho Aoyama bercerita mengenai perjalanan sebelum DETECTIVE CONAN diadaptasikan ke film animasi di tahun 1997, ia hampir berhenti dari serialisasi Weekly Shonen Sunday. Berbagai tekanan dan tuntutan setiap minggu dari departemen editorial telah mendorongnya hingga batas kemampuannya.

“Sangat sulit mendapatkan kasus baru setiap minggunya, bukan? Ditambah lagi, para petinggi di departemen editorial terus-menerus menyuruhku melakukan ini atau itu, yang mana aku sangat benci. Jadi, saya memutuskan untuk istirahat dengan asisten saya dan kami semua pergi ke Las Vegas“ pungkasnya. Ia pun mengambil cuti dari karirnya dan akhirnya akan memutuskan untuk menghentikan serialisasi DETECTIVE CONAN.

3. Film Animasi DETEKTIF CONAN Disetujui

Aoyama memiliki ketertarikan besar terhadap film, terutama film animasi. Sekembalinya dari Las Vegas, Aoyama dengan tegas memutuskan untuk mengakhiri serial manga DETECTIVE CONAN. Namun, panggilan telepon penting dari departemen editorial saat ia masih berada di Las Vegas mengubah segalanya. Perkembangan ini menghidupkan kembali semangat Aoyama terhadap DETECTIVE CONAN yang digarapnya.