Kapanlagi.com - Rumah produksi Falcon Pictures telah me-remake film box office dari Korea Selatan seperti MY SASSY GIRL dan MIRACLE IN CELL NO 7. Kali ini mereka siap merilis remake dari film Jepang berjudul 3FT BALL & SOULS.
Frederica selaku produser mengungkap bila menemukan materi film besutan Yoshio Kato tersebut saat berada di international film market. Begitu membaca sinopsisnya, ia langsung tertarik untuk membeli hak adaptasinya.
"Kami menemukan materi film ini di international film market. Saat itu kami tidak bertemu dengan Kato-san langsung, tapi sales agent yang meng-handle distribusi film-film di seluruh dunia. Pas kami baca sinopsisnya, langsung jatuh cinta," aku Frederica ditemui di Epicentrum XXI, kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (22/2/2023).
Sebagai produser, Frederica tentunya melakukan research sebelum membeli hak adaptasi resminya. Meski tahu fakta bila filmnya tidak laku di Jepang, namun tak menutupi fakta bahwa ceritanya begitu menarik dan belum pernah ada. Sebagaimana diketahui, film ini berkisah tentang empat orang yang memutuskan bunuh diri bersama-sama dengan meledakkan diri memakai kembang api.
"Kita tahu bahwa film ini tidak sukses di Jepang, tapi ceritanya menarik dan akan relate dengan orang Indonesia, dengan kondisi sekarang. Cerita ini belum pernah ditulis di Indonesia dan itulah kenapa kita tertarik banget angkatnya," tutur Frederica.
Falcon Pictures me-remake 3FT BALL & SOULS menjadi KEMBANG API untuk peredaran di Indonesia. Disutradarai oleh Herwin Novianto, sajian bergenre drama ini dibintangi oleh Donny Damara, Marsha Timothy, Ringgo Agus Rahman dan Hanggini.
Yoshio Kato selaku sutradara dan penulis skenario versi Jepang diungkap tak henti menangis mengetahui filmnya di-remake dengan penuh hati.
"Kato-san terharu begitu filmnya di-remake dan dibuat secara besar dengan line up cast luar biasa. Dari pagi (sebelum menghadiri gala premiere) mereka menangis dan masih emosional. Saat dengar perjuangan Kato-san bikin ceritanya sendiri saya sangat tersentuh dengan effortnya dia," ujar Frederica.
Â