Kapanlagi.com - Perseteruan telah terjadi antara Wanda Hamidah dengan mantan suaminya, Daniel Patrick. Wanda Hamidah diduga telah melakukan pengerusakan di rumah Daniel Patrick karena menginginkan anaknya dikembalikan.
Setelah kejadian tersebut, Wanda Hamidah mengaku sudah seminggu tidak berjumpa dengan anaknya itu. Diketahui hingga kini, sang buah hati saat ini berada di Daniel Patrick dan belum dipulangkan.
Saat ditemui di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan belum lama ini, Daniel mengatakan bahwa sang anak trauma dengan kejadian yang dilakukan oleh Wanda Hamidah. Pasalnya ketika Wanda Hamidah memaksa masuk ke rumahnya untuk menjemput sang anak dan berujung laporan polisi.
"Tidak mau pulang karena trauma," ucap Daniel Patrick.
Tak hanya itu, Daniel menyebut anaknya menyaksikan kejadian itu. Ketika Wanda Hamidah disebut berteriak di depan rumah dan ada insiden perusakan, semua disaksikan oleh anak mereda.
"Pukul 22.39 WIB, tidak ada ketok ataupun apa, dia (Wanda Hamidah) melompat pagar, masuk, dan teriak-teriak," ungkap Daniel Patrick.
"Dia (anak) ketakutan, saya minta dia ke (lantai) atas," lanjutnya.
Selain itu, Daniel menyebut Wanda Hamidah tidak hanya melakukan perusakan atas kediamannya. Ia juga punya bukti rekaman sang mantan istri melakukan pengancaman terhadapnya.
"Sebelumnya ada voice note pengancaman," ujarnya.
Oleh karena itu, untuk kali ini Daniel dan sang istri tak bisa tinggal diam. Apalagi menurutnya yang menjadi korban atas dugaan aksi penerobosan, pengerusakan, hingga pengancaman Wanda Hamidah, bukan hanya Daniel Patrick saja.
"Anak-anak saya ketakutan, apalagi Malakai yang saat kejadian itu sangat takut dan trauma. Malakai juga bilang mau tinggal sama saya setelah ditanya polisi," ungkap Daniel Patrick saat ditemui di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan belum lama ini.
"Semua anggota keluarga saya juga ketakutan karena kejadian ini," timpal istri Daniel Patrick dalam kesempatan yang sama.
Istri Daniel Patrick pun membenarkan kalau Wanda Hamidah sudah membuka komunikasi dan berjanji melakukan itikad baik. Bukan masalah ganti rugi materi, ia menilai kondisi psikis anak-anaknya tak ternilai.
"Cuma perasaan anak saya tidak bisa dibeli dengan uang," pungkas istri Daniel Patrick.