Pernah Ditelantarin Ibu Kandung, Ini Kisah Pilu di Balik Keceriaan Pak Tarno - Baru Diakui Anak Saat Sudah Tenar

Kapanlagi.com - Di balik keceriaannya yang selalu ia bagikan di layar kaca, Pak Tarno rupanya menyimpan kisah pilu hidupnya nih, KLovers. Pesulap yang terkenal dengan slogan sulap “bimsalabim jadi apa, prok-prok-prok” ini pernah ditelantarkan ibu kandungnya sendiri.

Sejak kecil, Pak Tarno tinggal bersama neneknya. Sementara itu, ibunya pergi meninggalkannya setelah sang ayah telah tiada.

Ditelantarkan oleh ibu kandung, Pak Tarno pun berjuang mengais rezeki. Ia bahkan berhenti sekolah karena tidak mampu membayar dan terus bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kesuksesannya di industri hiburan pun membuat Pak Tarno kembali diakui oleh sang ibu.

 

1 dari 3 halaman

1. Pernah Jadi Kuli Demi Bisa Makan

Kisah Pilu di Balik Keceriaan Pak Tarno / Credit Foto: Instagram/paktarnomanagementofficial

Pesulap terkenal yang kerap memakai topi tinggi di tiap penampilannya ini mengungkapkan bahwa ia pernah bekerja menjadi kuli demi makan. 

"Ayahnya meninggal, ibu bukannya anak diurus ini ditinggal dari kecil. Saya kuli apa aja. Nenek sudah tua, makan cari sendiri, kalau nggak nguli makannya daun-daunan aja," ungkap Pak Tarno dikutip dari detikcom, Minggu (22/10).

 

2. Temui Sang Ibunda

Kisah Pilu di Balik Keceriaan Pak Tarno / Credit Foto: Instagram/paktarnomanagementofficial

Meski sudah ditelantarkan, Pak Tarno pun berusaha untuk menemui sang ibunda. Ia mendapatkan alamat ibunya saat sudah menjadi artis. Diketahui ibunda Pak Tarno berada di Sumatera.

"Ketemu juga saya udah jadi artis, sudah tua. Dia ngomong-ngomong ke orang-orang Tarno anak saya. Nggak ada yang percaya," tuturnya.

"Akhirnya saya datang ke Sumatera," lanjut Pak Tarno sambil menangis.

Di momen pertemuan dengan sang ibunda setelah sekian lama sejak ditelantarkan, Pak Tarno ungkap bahwa ibunya meminta maaf kepadanya. Namun, Pak Tarno akui bahwa ia masih merasa sakit hati dengan kisah masa kecilnya.

"Iya ngomong gitu aja, 'Maaf ya No. Tarno kecil aku nggak urusin. Sekarang mah sudah tua'. Sekarang saya masih ngerasain sakit. Dulu saya makan daun semanggi, eceng, daun apa aja direbus, boro-boro nasi, jagung aja susah. Kuli dulu baru bisa makan, orang pada sekolah saya udah nguli, kelas satu juga nggak kebayar," jelas Pak Tarno terbata-bata saat bercerita.

 

3. Rantau ke Jakarta Demi Cari Kerja

Kisah Pilu di Balik Keceriaan Pak Tarno / Credit Foto: Instagram/paktarnomanagementofficial

Pak Tarno mencari kerja sampai merantau ke Jakarta. Pekerjaan apa pun ia lakoni demi membiayai hidupnya. Mulai dari menjadi dalang, hingga jualan minyak.

"Jualan minyak belum dapat duit dari pagi sampai siang nggak laku-laku, jalanan jembatan bambu. Nggak laku-laku namanya jembatan bambu kepleset. Ya udah pulang jalan aja. Coba dagang air, 'Bu aku minta mau dagang air bayarnya kalau sudah laku'. 'Tong nggak apa-apa udah laku baru setor', laku air mah," kenang Pak Tarno akan masa lalunya.

AYO JOIN CHANNEL WHATSAPP KAPANLAGI.COM DULU BIAR NGGAK KETINGGALAN UPDATE DAN BERITA TERBARU SEPUTAR DUNIA HIBURAN TANAH AIR DAN JUGA LUAR NEGERI. KLIK DI SINI YA, KLOVERS!

(kpl/slm)