Kapanlagi.com - Babak baru dalam polemik antara Ruben Onsu dan Sarwendah kembali terungkap. Melalui kuasa hukumnya, Minola Sebayang, pihak Ruben Onsu membeberkan fakta terkait aliran dana bulanan yang masih terus dikirimkan kepada Sarwendah, meskipun keduanya tak lagi terikat dalam ikatan pernikahan.
Minola Sebayang menegaskan bahwa transfer uang dalam jumlah besar tersebut adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan. Ia menyebut kliennya secara rutin mengirimkan uang kepada Sarwendah setiap bulan sebagai wujud tanggung jawab dan itikad baiknya.
"Kalau bicara mengenai masalah uang, memang itu adalah real ya. Artinya real dalam artian kata itu memang tiap bulan itu Ruben mentransfer uang sebesar itu ke S (Sarwendah). Ya, meskipun sudah tidak ada ikatan perkawinan lagi," ungkap Minola Sebayang saat di kantornya, Selasa (19/11/2025).
Baca berita lain tentang Ruben Onsu di Liputan6.com, yuk! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Tidak hanya berbicara tanpa bukti, Minola juga menunjukkan bukti transfer terakhir yang dilakukan kliennya pada awal November. Jumlah yang tertera pun sangat fantastis, mencapai lebih dari seratus delapan puluh juta rupiah.
"Jadi terakhir di 1 November juga Ruben masih mengirim ke Sarwendah. Masih ngirim tuh, ini buktinya nih. Ini 1 November juga masih tuh. Nilainya 188.700.000," jelasnya sambil menunjukkan bukti transfer tersebut.
Pihak Ruben Onsu sengaja membeberkan hal ini untuk menunjukkan bahwa Ruben adalah pribadi yang tidak pernah mempersulit urusan finansial. Namun, Minola menyayangkan jika itikad baik ini tidak diimbangi dengan pemenuhan hak Ruben untuk bertemu dengan anak-anaknya.
Menanggapi kemungkinan bahwa dana tersebut dialokasikan sepenuhnya untuk kebutuhan anak, Minola mengajak publik untuk berpikir secara logis. Menurutnya, kebutuhan anak-anak yang masih kecil dapat dikalkulasi dan tidak mencapai angka sebesar itu.
"Kalau dikatakan, 'Itu untuk anak,' gitu misalnya. Kita tahu lah, ya, kita enggak usah retorika, kita pasti tahu. Kita juga punya anak. Kebutuhan anak umur 4 tahun dan yang masih kecil seperti mereka itu berapa sih kebutuhannya? Kita bisa kalkulasi," tegasnya.
Pada intinya, pihak Ruben ingin menggarisbawahi bahwa masalah utama bukanlah soal uang. Itikad baik Ruben dalam memenuhi bahkan melebihi kewajiban finansialnya diharapkan dapat berbanding lurus dengan kemudahan akses untuk bertemu buah hatinya.
"Yang kita mau garis bawahi, highlight itu adalah klien kami itu tidak pernah ribet untuk hal-hal yang seperti ini. Walaupun sudah enggak ada ikatan tapi janganlah dia dipersulit untuk bertemu dengan anaknya. Itu yang perlu kami garis bawahi," tutur Minola Sebayang.
Setelah menegaskan posisi kliennya soal finansial, Minola kemudian langsung menuju ke inti permasalahan. Keinginan Ruben yang paling utama dan kini menjadi tuntutannya adalah agar jadwal bertemu anak sesuai kesepakatan bisa dipenuhi tanpa halangan.
"Yang maunya Ruben itu apa yang menjadi haknya Ruben, anak-anak itu kumpul lah 2-3 hari minimal sama dia itu ya mohon diberikan," tegas Minola.
Selain itu, Ruben juga ingin dilibatkan dalam kegiatan sehari-hari anak, seperti mengantar ke sekolah, sebuah hak sederhana yang menurutnya kini sulit didapatkan.
"Ruben juga mau antar anaknya sekolah ya diberikan, enggak boleh ada ada ada alasan ini itu, gitu loh. Berikan aja haknya dia," pungkasnya.
Q: Berapa jumlah dana yang dikirim Ruben Onsu ke Sarwendah setiap bulan?
A: Ruben Onsu mengirimkan dana sekitar Rp 240 juta setiap bulan ke Sarwendah.
Q: Apa saja pengeluaran yang ditanggung Ruben Onsu?
A: Pengeluaran yang ditanggung Ruben mencakup biaya bensin, listrik, dan kebutuhan anak-anak.
Q: Bagaimana tanggapan pihak Sarwendah mengenai dana bulanan?
A: Pihak Sarwendah menyatakan bahwa dana bulanan hanya untuk kebutuhan anak-anak dan tidak lagi untuk dirinya.
Q: Apakah ada masalah dalam pertemuan Ruben dengan anak-anaknya?
A: Ruben merasa dipersulit untuk bertemu anak-anaknya setelah perceraian.