Kapanlagi.com - Polemik harta warisan Mpok Alpa kembali mencuat setelah kepergiannya. Hilangnya Sherly, anak sulung Mpok Alpa, menimbulkan berbagai spekulasi di tengah keluarga. Aji Darmaji selaku ayah sambung menduga ada kesalahpahaman yang terjadi pada gadis muda tersebut.
Ketidakhadiran Sherly secara tiba-tiba menjelang sidang penetapan ahli waris memicu dugaan adanya pengaruh dari pihak luar. Aji Darmaji merasa khawatir jika putri sulungnya terkena hasutan.
Ikuti berita Mpok Alpa lainnya di Liputan6.com.
Kuasa hukum keluarga, Zaki Ramdani, menyoroti usia Sherly yang masih tergolong labil. Ia khawatir Sherly menerima informasi yang tidak utuh atau keliru mengenai proses hukum yang sedang dijalankan oleh Aji Darmaji, sehingga membuatnya takut atau enggan hadir.
"Sherly ini kan masih muda, takutnya dia salah paham, karena dia masuk ahli waris dari almarhum atau nggak, itu kan kita juga nggak tahu. Padahal kan selama ini komunikasi ke Pak Aji," ucap Zaki saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).
Lebih lanjut, Zaki secara tersirat menyebut adanya potensi 'bisikan' dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini bisa saja membuat Sherly mengambil kesimpulan sendiri yang menyimpang dari fakta sebenarnya.
"Satu dia labil, kedua ada informasi-informasi yang dia sebetulnya nggak paham gitu. Informasi dari luar, saya tidak menyebut dari siapapun, informasi dari luar yang dia nggak paham tentang perkara ini," tambahnya.
Meskipun demikian, Aji Darmaji berusaha untuk tetap berpikir positif. Ia tidak ingin menuduh siapa pun tanpa bukti yang jelas. Baginya, yang terpenting saat ini adalah keselamatan dan kepulangan Sherly ke rumah mereka.
"Saya mah berharapnya baik sangka ya. Mudah-mudahan mah nggak ada kayak gitu. Mudah-mudahan nggak ada, nggak ada provokasi kayak gitu. Cuman memang dia lagi mungkin mau nenangin pikiran atau gimana kita juga kurang paham ya," ujar Aji.
Aji mengaku sebenarnya sudah memberitahu Sherly jauh-jauh hari mengenai jadwal sidang ini. Saat itu, respons Sherly sangat positif dan menyanggupi untuk hadir. Perubahan sikap yang drastis inilah yang membuat Aji heran.
"Ada dua mingguan (sebelumnya sudah dibilang). 'Nanti Kak, mau sidang ya sama Om Zaki' kayak gitu. 'Iya Bi,' kayak gitu," kenang Aji menirukan percakapannya dengan Sherly.
Kini, Aji dan tim kuasa hukum hanya bisa menunggu dan berharap Sherly segera sadar bahwa apa yang dilakukan sang ayah sambung adalah untuk memperjuangkan haknya sebagai anak kandung Mpok Alpa.
"Padahal Pak Aji ini sangat-sangat memperjuangkan hukum (waris) Sherly," pungkas Zaki.
Mpok Alpa, yang meninggal pada 15 Agustus 2025, meninggalkan suami dan empat anak, termasuk Sherly. Aji Darmaji berusaha melindungi kepentingan anak-anaknya dengan mengajukan permohonan perwalian ke pengadilan.
Namun, langkah ini justru menimbulkan kekecewaan dari keluarga besar Mpok Alpa, terutama kakak kandungnya, Banong. Keluarga khawatir hak Sherly akan terabaikan dan ada maksud tersembunyi dari Aji.
1. Apa yang terjadi setelah kematian Mpok Alpa? Setelah kematian Mpok Alpa, suaminya mengajukan permohonan perwalian anak yang memicu polemik dalam keluarga.
2. Mengapa keluarga Mpok Alpa curiga terhadap Aji Darmaji? Keluarga khawatir hak Sherly, anak sulung Mpok Alpa, akan terabaikan dan menduga ada motif tersembunyi di balik pengajuan perwalian.
3. Apa tanggapan Sherly mengenai isu harta warisan? Sherly menegaskan tidak ada isu perebutan harta dan mendukung ayah sambungnya dalam proses hukum.