Kapanlagi.com - Prestasi membanggakan baru saja ditorehkan oleh kreator konten sekaligus musisi, Tenxi. Pria yang dikenal lewat karya-karya viralnya ini berhasil membawa pulang piala bergengsi sebagai Music Artist of The Year dalam ajang TikTok Awards Indonesia 2025. Malam puncak penghargaan tersebut berlangsung meriah di Studio Emtek, Jakarta Barat, Jumat (21/11).
Kemenangan Tenxi ini tidak lepas dari meledaknya popularitas lagu-lagu ciptaannya di platform media sosial. Beberapa lagu kolaborasi yang ia garap bersama rekannya, Jemsi, seperti Garam & Madu, Mejikuhibiniu, hingga Kasih Aba Aba sukses menjadi latar suara bagi jutaan konten video pengguna TikTok di seluruh Indonesia.
Baca berita lain tentang Tenxi di Liputan6.com, yuk! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Ditemui usai turun panggung, Tenxi tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya. Ia merasa penghargaan ini merupakan sebuah pembuktian nyata atas kerja keras dan kreativitas yang bermula dari sekadar hobi di kamar indekos.
"Senang banget. Bisa bermusik, tapi ada hasilnya. Ada bentuk nyata gitu," ungkap Tenxi kepada awak media di Studio Emtek, Jakarta Barat, Jumat (21/11/2025).
Tenxi menceritakan bahwa proses kreatif di balik lagu-lagu hitsnya sebenarnya sangat sederhana dan tanpa beban. Ia dan Jemsi memulainya dari aktivitas santai anak muda tanpa berekspektasi karya mereka akan meledak di pasaran. Namun, ada riset mendalam yang dilakukan rekannya mengenai penggabungan genre musik.
"Awalnya kita anak muda, bikin musik, have fun aja di kosan. Ya, enggak berekspektasi apa pun, ya kita bermimpi aja. Itu Jemsi sudah riset sejak tiga tahun lalu, kayaknya hiphop dan dangdut adalah kombinasi yang fun dibuat," ujar Tenxi menjelaskan awal mula karyanya tercipta.
Selain membahas kemenangan, Tenxi juga memanfaatkan momen tersebut untuk meluruskan isu yang sempat ramai diperbincangkan publik. Sebelumnya, saat gelaran AMI Awards, ia sempat menuai kontroversi karena melontarkan klaim sebagai pencipta genre Hipdut (Hiphop Dangdut). Pernyataan itu sempat memancing reaksi netizen yang menilai genre tersebut sudah lama dipopulerkan oleh musisi lain.
Terkait hal tersebut, Tenxi secara terbuka mengakui bahwa klaim itu sengaja dilontarkan sebagai strategi pemasaran semata. Ia menegaskan bahwa dirinya sangat menghormati para musisi pendahulu, seperti NDX AKA, dan tidak bermaksud merendahkan siapa pun.
"Ya, biar orang pada omongin aja. Ya, gue besar di Jawa, gue tahu NDX AKA, gue enggak bodoh gitu," tegas Tenxi.
Musisi muda ini menjelaskan bahwa di era digital saat ini, memancing pembicaraan publik kadang diperlukan untuk menaikkan atensi terhadap sebuah karya. Ia sadar betul ucapannya akan memicu perdebatan, namun hal itu memang tujuan utamanya demi mendapatkan engagement.
"Ya, ya sudah gue kayak bikin statement aja, supaya orang-orang pada omongin juga. Engagement," tutur Tenxi santai.
Ke depannya, Tenxi menyadari bahwa citra musik Hipdut akan sangat melekat pada dirinya. Meski demikian, ia tidak ingin membatasi diri dan siap mengeksplorasi warna musik lain untuk terus berkarya di industri hiburan tanah air.
"Karya bisa eksplor juga, tapi hipdut kemungkinan besar paling menempel di namaku sekarang. Pasti eksplor di hipdut. Cuma bukan berarti itu batasanku juga. Aku sebagai musisi atau artis juga ingin eksplor lebih jauh lagi tentang karyaku," pungkasnya.
Q: Siapa yang meraih Music Artist of The Year di TikTok Awards Indonesia 2025?
A: Tenxi, seorang kreator konten sekaligus musisi, berhasil meraih penghargaan Music Artist of The Year dalam ajang TikTok Awards Indonesia 2025.
Q: Kapan dan di mana TikTok Awards Indonesia 2025 diselenggarakan?
A: Malam puncak penghargaan TikTok Awards Indonesia 2025 berlangsung pada Jumat, 21 November 2025, bertempat di Studio Emtek, Jakarta Barat.
Q: Lagu-lagu apa saja yang mempopulerkan nama Tenxi?
A: Tenxi dikenal melalui lagu-lagu kolaborasinya bersama Jemsi, seperti 'Garam & Madu', 'Mejikuhibiniu', dan 'Kasih Aba Aba', yang semuanya sukses viral di platform TikTok.
Q: Apa itu genre musik Hipdut yang diklaim diciptakan Tenxi?
A: Hipdut adalah genre musik yang merupakan perpaduan antara Hip Hop dan Dangdut, menggabungkan elemen modern dengan sentuhan musik tradisional Indonesia.