Kapanlagi.com - Pedangdut jebolan ajang Dangdut Academy 4, Fildan Rahayu, menerima banyak respon positif dari masyarakat sejak kemunculan pertamanya sebagai peserta di kompetisi itu. Baru-baru ini single terbarunya juga sudah sempat mencicipi trending topik pertama di Indonesia.
Ia memulai terjun ke dunia musik sebagai seorang anggota band. Tapi siapa sangka jika sebenarnya dulu Fildan justru bukan menjadi seorang vokalis. Pria asal provinsi Sulawesi Tenggara ini berada di posisi gitaris saat itu. Ia juga akui bila memang sudah suka musik sejak kecil.
"Sejak kecil. Karena keluarga saya adalah musisi, ayah dan kakek saya terutama. Saya juga main band dari SMP sampai SMA. Saya bukan vokalis di band, tapi saya pegang gitar," tuturnya saat ditemui beberapa waktu lalu.
Memainkan gitar sejak masih duduk di bangku sekolah, sekarang Fildan sudah mengoleksi 7 buah alat musik petik itu. "Ada tujuh. Setelah juara D'Academy saya beli tiga dan setelah juara DA Asia saya beli tiga. Satu lagi saya pesan, gitar custom dengan nama saya dan anak saya, itu bikinnya di Jogja," ujar ayah dua anak ini.
Dari semua gitar yang dimilikinya, Fildan mengaku punya satu gitar yang paling berkesan selama berkarir yaitu gitar yang ia dapatkan dari hasil memeras keringatnya sendiri.
"Gitar pertama saya yang beli dari hasil saya kerja. Sudah beberapa kali patah saya sambung, saya lem. saat Dangdut Academy 4Â saya pakai gitar itu. Sekarang gitar itu saya taruh di rumah orangtua saya," jelasnya.
Jauh sebelum bermain gitar, Suami dari Salmiati ini ternyata juga memainkan alat musik lain. Ia menceritakan bahwa ia pernah memainkan suling dan sempat ingin menekuni instrument tiup itu.
"Sebelum gitar, saya main suling dahulu. Saya belajar suling kelas 3 SD, setelah itu saya ditawarin bapak main gitar, ya sudah Fildan belajar. Sebenarnya Fildan masih senang dengan suling waktu itu karena sudah nyaman dan mau matengin suling. Tapi ternyata bapak saya beliin gitar dan saya dipaksa pegang gitar," jelasnya.
"Saya waktu itu pegang gitar langsung kiri, bapak saya bilang ‘waduh susah ini anak bakalnya main gitar, coba putar-putar’ karena bapak saya takut nanti saya nyaman main gitar pakai tangan kiri. Akhirnya dari situ saya belajar gitar, rusak satu beli lagi, rusak beli lagi. Akhirnya suling ditinggalin," sambung Fildan.
Sebelum ikut dalam audisi DA4, Fildan ternyata juga sudah lebih dulu menjajal ramainya antrian audisi di tahun sebelumnya. "Waktu itu saya mau coba-coba, mau ngerasain ngantri itu bagaimana sih. Saya niatnya belum terlalu full karena saya berpikir dangdut saya kurang dan di saat itu gitar saya patah," katanya.
Ia juga menceritakan perjuangannya saat ikut audisi DA4 sampai akhirnya bisa jadi satu-satunya peserta yang lolos dari 20 orang yang mendaftar.
"Itu perjuangannya luar biasa, pas saya datang dengan kakak dan dua teman saya, pendaftaran sudah ditutup dan teman saya memohon ke radio Ozon di Bau Bau. Kebetulan ada orang Indosiar di sana. Teman saya bilang ‘Bang tolonglah ini kami sudah naik kapal ke sini delapan jam. Lalu orang Indosiarnya, namanya Mas Alfan bilang oh ya sudah masuk saja coba, kasihan jauh-jauh. Alhamdulillah setelah audisi, dari lebih 20 orang hanya saya yang terpilih," ceritanya.
Dukungan dari sang kakaknya lah yang kemudian menjadi motivasi terbesarnya mendaftar sebagai peserta audisi meski sudah hampir putus asa.
"Sebenarnya yang paling ngotot itu kakak saya, Selfi namanya. Dia yang mendorong saya untuk ikut audisi. Dia luar biasa. Dia bilang ayo ayo dengan logat Bau Bau, jangan putus asa Dan. Dia yang paling ngotot, padahal saya sudah putus asa (waktu audisi DA 4) karena sudah sampai memohon-mohon," tutup Fildan.
Liputan6.com
Kapanlagi.com
Bola.net
Bola.com
Merdeka.com
Fimela.com
Brilio.net
