Puasa Ayyamul Bidh: Sejarahnya dari Kisah Nabi Adam hingga Cahaya Bulan Purnama, Pahalanya Seperti Puasa Setahun Penuh

Penulis: Ricka Milla Suatin

Diperbarui: Diterbitkan:

Puasa Ayyamul Bidh: Sejarahnya dari Kisah Nabi Adam hingga Cahaya Bulan Purnama, Pahalanya Seperti Puasa Setahun Penuh
Ilustrasi Masjid (credit: pixabay/hisalman)

Kapanlagi.com - Puasa Ayyamul Bidh, atau yang lebih dikenal dengan sebutan "hari-hari putih", adalah salah satu puasa sunnah yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Dilaksanakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah, puasa ini bertepatan dengan fase bulan purnama yang memancarkan cahaya terang di malam hari.

Keistimewaan puasa ini berasal dari sabda Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa berpuasa selama tiga hari setiap bulan akan mendapatkan pahala setara dengan berpuasa sepanjang tahun. Selain menawarkan keutamaan spiritual yang mendalam, puasa Ayyamul Bidh juga memiliki hubungan erat dengan sejarah Nabi Adam AS dan manfaat kesehatan yang luar biasa.

Tapi, tahukah Anda bagaimana asal-usul puasa Ayyamul Bidh ini? Mengapa dinamakan "hari-hari putih"? Apa saja keutamaan yang bisa didapatkan umat Islam dari puasa ini? Mari kita telusuri lebih dalam tentang puasa yang penuh berkah ini, dirangkum dari berbagai sumber oleh Kapanlagi.com pada Rabu (12/2/2025).

1. Asal-usul Nama Ayyamul Bidh

Asal-usul nama Ayyamul Bidh, atau yang dikenal sebagai hari-hari putih, menyimpan cerita menarik yang mengaitkannya dengan Nabi Adam AS. Dalam salah satu riwayat yang terkenal, setelah diturunkan ke bumi, tubuh Nabi Adam AS terbakar oleh sinar matahari hingga menghitam.

Allah SWT kemudian memerintahkannya untuk berpuasa selama tiga hari berturut-turut, yaitu pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah. Setiap hari puasa, tubuhnya perlahan-lahan kembali memutih, hingga akhirnya seluruh tubuhnya bersinar putih setelah tiga hari. Inilah yang melatarbelakangi penamaan Ayyamul Bidh.

Di sisi lain, ada juga versi yang mengaitkan nama ini dengan keindahan bulan purnama yang menerangi malam-malam tersebut, sehingga hari-hari ini pun dijuluki 'hari-hari putih'. Rasulullah SAW pun dikenal gemar berpuasa pada hari-hari ini, terutama saat malam-malam yang cerah, menambah keistimewaan dari momen yang penuh makna ini.

(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)

2. Makna di Balik Penamaan Ayyamul Bidh

Kedua versi asal-usul nama Ayyamul Bidh menggambarkan hubungan erat antara cahaya dan kesucian, baik dalam konteks fisik—seperti pemutihan tubuh Nabi Adam AS—maupun dalam makna simbolis, yakni kecerahan bulan purnama. Meskipun ada variasi dalam riwayatnya, keduanya sepakat akan makna mendalam dari puasa sunnah Ayyamul Bidh yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Dalam tradisi Islam, cahaya melambangkan petunjuk dan kebenaran, sedangkan kesucian mencerminkan kebersihan jiwa. Dengan berpuasa pada Ayyamul Bidh, setiap Muslim berupaya untuk menyucikan diri, baik secara fisik maupun spiritual, sekaligus mempererat hubungan dengan Allah SWT. Selain itu, puasa ini juga merupakan wujud ketaatan kepada sunnah Rasulullah SAW yang senantiasa melaksanakannya.

3. Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Rasulullah SAW sangat mendorong umatnya untuk menjalankan puasa Ayyamul Bidh, yang jatuh pada hari-hari putih setiap bulan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh An-Nasa'i, beliau menyatakan, "Siapa yang berpuasa tiga hari setiap bulan, seolah-olah ia berpuasa sepanjang tahun." Ini menegaskan betapa besarnya pahala yang terkandung dalam puasa ini.

Selain itu, puasa Ayyamul Bidh juga memiliki keistimewaan lain, yaitu mampu menghapus dosa-dosa kecil yang pernah dilakukan. Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah SAW menambahkan, "Puasa tiga hari setiap bulan dan puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu."

4. Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh

Tata cara puasa ini sama seperti puasa sunnah lainnya. Berikut langkah-langkahnya:

1. Niat Puasa Ayyamul Bidh

  • Niat dapat dilakukan pada malam hari sebelum fajar atau pagi hari sebelum waktu Dzuhur jika belum makan atau minum.
  • Lafaz niat puasa Ayyamul Bidh:

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ayyami bidh sunnatan lillahi ta'ala

(Artinya: Saya niat puasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah Ta'ala.)

2. Menjaga Diri dari Hal-Hal yang Membatalkan Puasa

Seperti puasa lainnya, umat Islam harus menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa mulai dari fajar hingga matahari terbenam.

3. Berbuka Puasa saat Maghrib

Dianjurkan berbuka dengan makanan yang manis seperti kurma, sesuai sunnah Rasulullah.

5. People Also Ask

1. Apa yang dimaksud dengan Ayyamul Bidh?

Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriah, bertepatan dengan bulan purnama.

2. Mengapa disebut "hari-hari putih"?

Pasalnya pada tanggal tersebut, bulan purnama bersinar terang, dan juga berdasarkan kisah Nabi Adam AS yang tubuhnya kembali putih setelah berpuasa selama tiga hari.

3. Apakah Puasa Ayyamul Bidh wajib?

Tidak. Puasa ini bersifat sunnah tetapi sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan.

4. Apa keutamaan puasa ini?

Puasa Ayyamul Bidh memberikan pahala seperti berpuasa sepanjang tahun, meningkatkan ketakwaan, dan memiliki manfaat kesehatan.

5. Bagaimana jika lupa atau tidak bisa puasa pada tanggal 13-15?

Jika tidak sempat melaksanakan pada tanggal tersebut, tidak ada kewajiban untuk menggantinya karena puasa ini bukan puasa wajib.

(kpl/rmt)

Rekomendasi
Trending