A Prophet
Crime Drama

A Prophet

2010 155 menit R
8.6/10
Rating 7.8/10
Sutradara
Jacques Audiard
Penulis Skenario
Jacques Audiard Thomas Bidegain Abdel Raouf Dafri Nicolas Peufaillit
Studio
Why Not Productions Chic Films Page 114

Penjara bagi Malik El Djebena (Tahar Rahim) bukan sekadar tempat menjalani hukuman, melainkan dunia baru yang menuntut kecerdikan untuk bertahan hidup. Malik masuk penjara dalam usia yang masih sangat muda, nyaris tanpa pengalaman, tanpa keluarga yang menunggu, dan tanpa perlindungan apa pun. Ia tidak bisa membaca, tidak memiliki jaringan, dan tidak memahami aturan tak tertulis yang mengatur kehidupan di balik jeruji. Di lingkungan keras itu, kelemahan adalah undangan menuju bahaya.

Sejak hari pertama, Malik menyadari bahwa penjara terbagi oleh kekuasaan dan etnis. Kelompok Korsika memegang kendali utama, dipimpin oleh César Luciani (Niels Arestrup), seorang bos mafia berpengaruh yang mengatur bisnis ilegal dari balik sel. Di bawah bayang bayang César, para napi lain hidup dengan rasa takut dan kepatuhan. Malik yang beragama Muslim dan tidak berafiliasi dengan kelompok mana pun langsung menjadi target empuk. Ia diperlakukan sebagai anak kecil yang bisa disuruh apa saja.

César melihat Malik sebagai alat yang berguna. Malik tidak punya siapa siapa dan itu membuatnya mudah dikendalikan. Dengan tekanan dan ancaman, César memaksa Malik melakukan tugas yang tidak bisa ia tolak. Salah satu tugas tersebut mengubah hidup Malik selamanya, sebuah perintah brutal yang membuatnya harus menanggalkan kepolosannya demi bertahan hidup. Dari titik ini, Malik mulai memahami bahwa penjara tidak memberi ruang bagi rasa bersalah terlalu lama.

Meski hidup di bawah kendali César, Malik perlahan menunjukkan kecerdikan yang tidak terduga. Ia belajar mengamati, mendengarkan, dan mengingat detail kecil yang sering diabaikan orang lain. Malik memanfaatkan posisinya sebagai kurir yang bisa bergerak di antara blok napi. Ia mulai belajar membaca dan menulis, bukan hanya demi pengetahuan, tetapi sebagai alat kekuasaan. Setiap keterampilan baru menjadi senjata dalam dunia yang menuntut adaptasi cepat.

Hubungan Malik dan César berkembang menjadi sesuatu yang rumit. Di satu sisi, César bertindak seperti mentor yang mengajarkan cara bertahan dan memanfaatkan sistem. Di sisi lain, ia tetap memandang Malik sebagai pion. Malik menerima perlakuan itu dengan wajah patuh, namun di dalam dirinya tumbuh kesadaran bahwa ketergantungan pada César adalah jebakan jangka panjang. Ia mulai merencanakan langkahnya sendiri dengan sangat hati hati.

Di luar kelompok Korsika, Malik menjalin hubungan dengan komunitas Muslim di penjara. Salah satunya Ryad (Adel Bencherif), seorang napi yang sering mendapatkan izin keluar penjara untuk bekerja. Malik memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas pengaruhnya di luar tembok penjara. Dari Ryad, Malik belajar bagaimana jaringan kriminal tidak berhenti di balik jeruji, melainkan terus hidup dan berkembang di dunia luar.

Seiring waktu, Malik menjadi sosok yang semakin diperhitungkan. Ia dipercaya menjalankan tugas penting, mengatur transaksi, dan menjaga keseimbangan antara kelompok yang saling mencurigai. Posisi ini memberinya akses pada informasi berharga. Malik tidak lagi hanya bertahan, tetapi mulai membangun kekuatan. Namun setiap langkah naik selalu diiringi risiko besar. Sedikit saja kesalahan, nyawanya bisa melayang.

César mulai menyadari perubahan Malik. Rasa curiga tumbuh ketika Malik tidak lagi terlihat takut. Hubungan mereka yang semula jelas antara penguasa dan bawahan berubah menjadi permainan psikologis yang berbahaya. César berusaha mempertahankan dominasinya dengan tekanan dan manipulasi. Malik, dengan wajah tenang dan sikap patuh, menyembunyikan ambisi yang semakin matang.

Tekanan mental yang dialami Malik tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam dirinya sendiri. Bayangan masa lalu dan tindakan kekerasan yang pernah ia lakukan menghantui pikirannya. Malik mengalami mimpi dan halusinasi yang membuat batas antara rasa bersalah dan kebutuhan untuk bertahan semakin kabur. Namun alih alih runtuh, pengalaman ini justru menguatkan tekadnya untuk tidak selamanya berada di bawah bayang bayang orang lain.

Ketika struktur kekuasaan di penjara mulai berubah, Malik berada di posisi strategis. Ia menjadi penghubung antara dunia Korsika dan komunitas Muslim. Keseimbangan ini memberinya kekuatan yang belum pernah ia miliki sebelumnya. Namun semakin tinggi posisinya, semakin tajam konflik yang harus ia hadapi. Loyalitas dipertanyakan, kepercayaan diuji, dan satu keputusan bisa mengakhiri segalanya.

Konflik terbuka antara Malik dan César menjadi tak terelakkan. Mentor yang dulu melindunginya kini melihat Malik sebagai ancaman. Malik harus memilih antara tetap berada dalam lingkaran lama atau mengambil risiko besar untuk berdiri sendiri. Pilihan ini bukan hanya soal kekuasaan, tetapi juga tentang identitas dan masa depan yang ingin ia bangun setelah bebas nanti.

Di balik tembok penjara, Malik tumbuh dari remaja rapuh menjadi sosok yang disegani. Transformasinya tidak terjadi secara instan, melainkan melalui rangkaian kompromi moral, ketakutan, dan kecerdikan. Penjara yang semula memenjarakan tubuhnya justru menjadi tempat ia menemukan kendali atas hidupnya sendiri. Namun kebebasan sejati tidak hanya ditentukan oleh pintu sel yang terbuka.

Saat hari pembebasan Malik semakin dekat, pertanyaan besar pun menggantung. Apakah kekuasaan yang ia bangun di balik jeruji akan mengikutinya ke dunia luar? Dan ketika murid akhirnya melampaui gurunya, siapa yang benar benar keluar sebagai pemenang?

Penulis Artikel: Anastashia Gabriel

Tahar Rahim Malik El Djebena
Niels Arestrup Cu00e9sar Luciani
Adel Bencherif Ryad
Reda Kateb Jordi
Hichem Yacoubi Reyeb
Jean-Philippe Ricci Vettori
Gilles Cohen Prof
Pierre Leccia Sampierro
Antoine Basler Pilicci
Foued Nassah Antaro