Acts of Violence
Action Crime Thriller

Acts of Violence

2018 86 menit R
5.8/10
Rating 5.3/10
Sutradara
Brett Donowho
Penulis Skenario
Nicolas Aaron Mezzanatto
Studio
Lionsgate Premiere Grindstone Entertainment Group Highland Film Group (HFG)

KLovers, kalau kamu sedang mencari film aksi penuh amarah, peluru, dan drama keluarga yang pekat, Acts of Violence bisa jadi tontonan yang menarik untuk kamu ikuti. Film rilisan 2018 ini mempertemukan beberapa nama besar Hollywood seperti Bruce Willis, Cole Hauser, Shawn Ashmore, dan Sophia Bush dalam satu cerita tentang perdagangan manusia, korupsi, serta tekad tiga bersaudara yang rela berbuat apa saja demi menyelamatkan orang yang mereka cintai. Meski mendapat ulasan negatif dari kritikus, film ini punya daya tarik tersendiri untuk para penonton yang kangen dengan aksi balas dendam old school.

Disutradarai Brett Donowho dan ditulis oleh Nicolas Aaron Mezzanatto, Acts of Violence membawa nuansa gelap kota Cleveland yang dipenuhi ancaman, mulai dari jaringan kriminal, polisi korup, hingga tragedi keluarga yang bikin hati terenyuh. Dengan durasi singkat 88 menit, film ini benar-benar ngebut dari awal sampai akhir, KLovers.

Cerita film ini berpusat pada keluarga McGregor, tiga bersaudara dengan masa lalu yang cukup berbeda. Deklan dan Brandon adalah mantan U.S. Army Rangers yang sudah kenyang pengalaman perang, sedangkan sang adik bungsu, Roman, sedang mempersiapkan masa depan bahagia bersama tunangannya, Mia. Kehidupan mereka mungkin tidak sempurna, tetapi keluarga ini saling menjaga satu sama lain.

Masalah mulai muncul ketika Mia diculik dua preman bernama Frank dan Vince saat sedang pesta lajang. Keduanya ternyata bekerja untuk Max Livingston, bos perdagangan manusia yang selama ini sudah lama diburu kepolisian. Mia dibawa ke tempat persembunyian dan langsung dimasukkan ke dalam lingkaran gelap bisnis Livingston.

Sebelum benar-benar menghilang, Mia sempat meninggalkan pesan suara untuk Roman. Begitu mendengar rekaman itu, Roman langsung panik dan menghubungi Deklan. Tanpa pikir panjang, Deklan segera menghubungi layanan darurat sambil memanfaatkan pelacak ponsel Mia untuk menemukan keberadaannya. Dari sini, kisah film berubah menjadi misi penyelamatan brutal yang penuh kemarahan, strategi, dan tembak-menembak intens.


Di sisi lain, film ini memperkenalkan Detektif James Avery yang sedang mengincar Livingston sejak lama. Namun sayangnya, birokrasi dan korupsi yang mengakar membuat geraknya sangat terbatas. Avery tahu siapa musuhnya, tetapi ia tidak pernah benar-benar diberi kesempatan untuk menahan Livingston sesuai hukum.

Ketika tiga bersaudara McGregor datang meminta bantuan, Avery memberikan peringatan keras agar mereka tidak ikut campur. Namun, tentu saja itu tidak mungkin dilakukan. Setelah mendatangi lokasi pertama dan tidak menemukan Mia, mereka semakin yakin bahwa kesempatan menyelamatkan Mia harus diambil sendiri.

Usaha mereka menemukan Mia akhirnya mulai membuahkan hasil ketika mereka berhasil menangkap Vince dan memaksanya memberikan informasi. Dengan perlengkapan militer lengkap, ketiga saudara itu menerobos markas musuh dan menewaskan banyak anak buah Livingston. Namun nasib ternyata berkata lain. Mia memang berhasil kabur dari tempat tersebut, tetapi ia kembali tertangkap karena para pelaku menggunakan alat penanda khusus untuk mengontrol korban mereka.

Ketika para saudara McGregor kembali ke rumah Brandon, mereka menemukan pemandangan yang menghancurkan hati. Rumah berantakan dan Jessa, istri Brandon, ditemukan tewas dalam keadaan terikat. Insiden ini benar-benar mengubah suasana film menjadi lebih emosional. Kesedihan Roman dan Deklan berubah menjadi kemarahan yang tidak bisa dibendung lagi.

Setelah mengumpulkan kekuatan mereka, ketiga saudara ini menyerbu gudang besar yang menjadi pusat operasi Livingston. Di sana, mereka berhasil menyelamatkan Mia serta para korban lainnya. Namun, perjuangan mereka belum selesai. Sesampainya kembali di rumah, Livingston datang untuk membalas. Terjadilah baku tembak yang menewaskan Brandon, memberikan luka batin mendalam bagi kedua saudaranya.

Setelah penyerangan itu, Roman dan Deklan justru ditangkap, sementara Livingston dibebaskan begitu saja oleh sistem hukum yang korup. Momen ini membuat Detektif Avery benar-benar kehilangan kepercayaan terhadap institusi tempat ia bekerja. Pada akhirnya, Avery mengambil keputusan ekstrem. Ia mengundurkan diri dari kepolisian dan langsung mencari Livingston. Bertatapan langsung dengan lelaki yang telah merenggut nyawa banyak orang, Avery mengakhiri hidup sang kriminal sebelum ia sempat kabur.

Aksi ini menjadi titik penutup yang pahit namun melegakan bagi para karakter yang sepanjang film telah dirampas harapannya satu per satu.

Acts of Violence memang bukan film aksi sempurna, tetapi ia tetap menawarkan intensitas tinggi dan cerita balas dendam yang mudah diikuti. Dengan penampilan Bruce Willis sebagai figur otoritas yang frustrasi, serta Cole Hauser dan Shawn Ashmore sebagai duo bersaudara yang penuh amarah, film ini memberikan pengalaman menonton yang cepat, keras, dan penuh adrenalin.

Untuk kamu, KLovers, yang suka film aksi sederhana namun intens, Acts of Violence bisa jadi pilihan menarik saat ingin menonton sesuatu yang serba cepat.

Bruce Willis Detective James Avery
Cole Hauser Deklan
Shawn Ashmore Brandon
Ashton Holmes Roman
Melissa Bolona Mia
Sean Brosnan Vince
Sophia Bush Detective Brooke Baker
Mike Epps Max Livingston
Tiffany Brouwer Jessa MacGregor
Jenna B. Kelly Haley

Jadwal Film