Fakta Film 'NIA', Aditya Gumay Tak Eksploitasi Adegan Vulgar Demi Hormati Korban
Diperbarui: Diterbitkan:
Fakta Film 'NIA', Aditya Gumay Tak Eksploitasi Adegan Vulgar © KapanLagi.com/Sahal Fadhli
Kapanlagi.com - Mengangkat kisah nyata yang begitu sensitif dan brutal ke dalam sebuah film tentu menjadi tantangan besar. Hal inilah yang dihadapi sutradara Aditya Gumay saat menggarap film NIA, yang diangkat dari kasus pembunuhan dan rudapaksa Nia Kurnia Sari di Padang.
Dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025), Aditya mengungkap beberapa keputusan kreatif penting yang ia ambil demi menjaga kehormatan almarhumah dan keluarganya. Salah satunya adalah dengan tidak menampilkan motif asli pelaku seperti yang terungkap di persidangan.
"Kalau kisah nyata yang sebenarnya kan itu Indragon itu membunuh karena katanya Nia dititipi sabu-sabu. Itu tidak ada di film," ungkap Aditya Gumay.
Baca berita lain tentang film 'NIA' di Liputan6.com, yuk! Kalau bukan sekarang, KapanLagi?
Advertisement
1. Fokus Ceritakan Perjuangan Hidup
Keputusan ini diambil agar fokus cerita tetap pada perjuangan hidup Nia, bukan pada detail kelam dari sisi pelaku. Selain itu, tantangan terberat lainnya adalah menggambarkan adegan kekerasan seksual yang dialami oleh korban.
(Lagi-lagi bikin heboh! Setelah bucin-bucinan, sekarang Erika Carlina dan DJ Bravy resmi putus!)
2. Tidak Eksploitasi Adegan Vulgar
Aditya mengaku merasa mual saat membaca berita acara dan hasil rekonstruksi dari kepolisian saking sadisnya peristiwa tersebut. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk tidak mengeksploitasi adegan tersebut secara vulgar di dalam film.
"Tapi di film ini, tentu saja untuk menghormati almarhum dan keluarga, kami tidak membuat adegan rudapaksa itu secara vulgar," tegasnya.
3. Penyampaian yang Baik dan Terhormat
Ia sadar betul bahwa dari sisi komersial, mungkin ada yang berharap adegan tersebut dibuat serealistis mungkin. Namun, baginya, menyampaikan sebuah film yang baik harus dilakukan dengan cara yang baik dan terhormat pula.
"Menyampaikan sebuah film yang baik menurut saya harus dengan cara yang baik," tutur Aditya.
4. Dukungan Produser Eksekutif
Ruben Onsu, yang juga bertindak sebagai produser eksekutif, mendukung penuh visi Aditya. Ia berharap film ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan pesan moral di dalamnya bisa tersampaikan dengan utuh.
"Ya berdoa mudah-mudahan bisa diterima dengan jumlah penonton yang banyak, yang bagus, dan pesan yang disampaikan itu bisa kena di hati kita semua," kata Ruben Onsu.
5. Kisah Nyata Nia Kurnia Sari
Film NIA menceritakan kisah nyata perjuangan hidup Nia Kurnia Sari (Syakira Humaira), seorang remaja tangguh yang menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan gorengan. Di tengah semangatnya meraih cita-cita, ia harus menghadapi takdir tragis yang merenggut nyawanya.
6. Tayang di Bioskop
Film yang juga dibintangi oleh Helsi Herlinda dan Neno Warisman ini dijadwalkan akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 4 Desember 2025.
7. Q&A Film 'NIA'
Q: Apa yang menjadi latar belakang film 'NIA'?
A: Film 'NIA' diadaptasi dari kisah nyata Nia Kurnia Sari, seorang remaja yang menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan.
Q: Mengapa adegan vulgar dihilangkan dalam film 'NIA'?
A: Adegan vulgar dihilangkan untuk menghormati almarhumah Nia Kurnia Sari dan keluarganya.
Q: Kapan film 'NIA' tayang di bioskop?
A: Film 'NIA' dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 4 Desember 2025.
Q: Apa pesan moral yang diangkat dalam film 'NIA'?
A: Film ini mengangkat isu kekerasan terhadap perempuan dan bahaya penyalahgunaan narkoba.
Simak Juga Berita Lain yang Nggak Kalah Hot!!!
(Ramai kabar perceraian dengan Raisa, Hamish Daud sebut tudingan selingkuh itu fitnah.)
Berita Foto
(kpl/aal/rsp)
Advertisement
